Lagu Seasons oleh wave to earth: tentang Cinta yang Bisu dan Tak Tersentuh

Wave to earth merupakan band indie asal Korea Selatan yang terdiri dari tiga anggota, yakni Daniel Kim (vokalis dan gitaris), John Cha (bassis), dan Shin Dongkyu (drummer).

Lagu berjudul "Seasons" yang dirilis tahun 2020 ini tergabung dalam album mereka yang berjudul “summer flows 0.02”. Album ini sangat direkomendasikan untuk didengarkan dalam suasana hening di kamar, agar kamu bisa benar-benar tenggelam dalam perasaan yang disampaikan.

Lagu “Seasons” adalah salah satu lagu yang menghadirkan ketenangan sekaligus luka secara bersamaan. Lagu ini terasa sangat lembut dan syahdu, cocok diputar di malam hari saat kamu ingin merenung.

Wave to earth berhasil menciptakan nuansa musik yang sangat intim, sederhana, namun menyimpan emosi mendalam. Lagu “Seasons” adalah contoh sempurna bagaimana sebuah lagu bisa menggambarkan rumitnya perasaan cinta yang tak bisa diungkapkan secara langsung.

Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang mencintai dalam diam. Bukan karena cintanya tidak cukup besar, tapi karena ia merasa dirinya tak pantas untuk dicintai balik. Ia hanya mencintai dari kejauhan, dengan penuh rasa takut dan rendah diri.

Liriknya berbicara tentang seseorang yang merasa bahwa keberadaannya justru bisa merusak kehidupan orang yang ia cintai. Maka, ia memilih untuk mencintai dari jauh, diam-diam, dan tanpa harapan untuk dibalas.

“I can't be your love

Look, it's too trivial for you now

Oh, my life is fallin' apart

Maybe no one will notice if I disappear”

Baris pembuka ini sangat menyentuh. Ada kesedihan yang dalam ketika seseorang merasa begitu kecil dan tidak berharga hingga berpikir bahwa kepergiannya tak akan berdampak bagi siapa pun.

Perasaan seperti ini sering muncul ketika seseorang terlalu larut dalam perasaan tidak percaya diri atau pernah mengalami luka yang membuatnya takut untuk mencintai lagi.

Namun, meski tak bisa memiliki atau menyatakan cintanya secara langsung, tokoh dalam lagu ini tetap menyimpan cinta itu dengan tulus. Ia tidak menuntut apa-apa, bahkan rela untuk hanya mendoakan dari jauh.

“But I'll pray for you all the time

If I could be by your side

I'll give you all my life, my seasons”

Baris ini menunjukkan cinta yang sangat dalam dan tanpa syarat. Ia tidak berharap untuk dicintai balik. Ia hanya ingin melihat orang yang ia cintai bahagia, meskipun itu berarti orang tersebut harus menjalani hidupnya tanpa dirinya. Ini adalah bentuk cinta yang paling murni, memberi tanpa mengharap kembali.

Perasaan tidak layak dan takut menjadi beban kembali muncul di lirik berikutnya:

“I can't be your love

Cause I'm afraid I'll ruin your life”

Ketika rasa cinta dibarengi rasa takut, hasilnya adalah dilema yang menyakitkan. Seseorang yang ingin mencintai, tapi merasa dirinya justru bisa merusak kehidupan orang lain.

Ia akhirnya memilih untuk mengalah, mundur, dan membiarkan waktu berlalu. Dan seiring musim berganti, orang yang ia cintai pun perlahan menjauh.

Lagu “Seasons” dari wave to earth adalah lagu yang sederhana secara musik, namun sangat kaya secara emosional.

Lagu ini mengajarkan kita bahwa cinta tak harus selalu dimiliki. Terkadang, cinta yang paling kuat justru adalah cinta dalam diam, yang hanya bisa diwujudkan dalam bentuk doa dan keikhlasan.

Melalui lirik yang menyayat hati dan aransemen musik yang lembut, “Seasons” menjadi representasi dari cinta yang tak bersuara, namun tetap hidup di dalam hati.

Lagu ini cocok untuk kamu yang sedang mengalami cinta dalam diam, atau mungkin sedang belajar melepaskan seseorang yang kamu cintai, demi kebahagiaannya.

Seperti musim yang selalu datang silih berganti, lagu ini juga mengingatkan kita bahwa perasaan bisa berubah, tapi cinta yang tulus akan tetap menemukan caranya sendiri untuk bertahan, meski hanya dalam diam.