Novel "This Is Not a Game" adalah novel karya Kelly Mullen. "This Is Not a Game" memulai kisahnya di pulau Mackinac, Michigan, sebuah lokasi tanpa mobil dan penuh pesona, menjadikannya latar romantis sekaligus mencekam ketika badai salju melanda.
Cerita berpusat pada Mimi MacLaine, nenek berusia 77 tahun, penggemar martini Gibson dengan tiga bawang, dan pemecah teka-teki sejati. Kehidupannya yang tenang terguncang oleh undangan amal yang disertai ultimatum hitam, ikut lelang atau rahasia gelapnya akan terbuka.
Demi menghadapi tekanan tersebut, Mimi meminta bantuan Addie Paget, cucunya, yang baru saja patah hati dan dikhianati mantan tunangannya yang mengambil kredit atas game mereka, Murderscape.
Duo lintas-generasi ini akhirnya tiba di mansion tuan rumah, Jane Ireland, dan segera turunlah badai salju yang menutup akses komunikatif, jembatan putar tak bisa dibuka yang membuat mereka bersama tamu lainnya terperangkap dalam rumah besar saat malam berlangsung.
Ketika Jane ditemukan tewas, yang dimana diduga dibunuh dan diikuti oleh korban kedua, atmosfer berubah dari gala glamor menjadi medan pembunuhan locked-room. Mimi dan Addie pun beranjak dari tamu menjadi detektif amatir.
Mullen menyajikan setting klasik locked-room mystery, rumah bercat usia tua, koridor gelap, sudut rahasia, para tamu yang memiliki motif, dan badai salju yang menahan polisi. Semua memberi kesan menggigit seperti novel Christie klasik.
Regenerasi karakter sangat menonjol. Mimi bersikap sinis dan to the point, ia bukan heroine lembut, tapi tegas dan jujur. Sedangkan Addie menambahkan nuansa modern, penuh logika game-design dan kecerdasan usia 30-an.
Interaksi keduanya memicu chemistry yang lucu, Mimi yang kasar tapi bijak sedangka Addie adalah seseorang yang emosional dan strategis. Perbedaan generasi ini menciptakan momen dramatis dan lucu dalam identifikasi motif, pengumpulan petunjuk, hingga debat pasca penemuan mayat.
Novel ini menempatkan permainan teka-teki di jantung ceritanya, mulai dari kata silang Mimi hingga logika kompleks Murderscape Addie. Pembaca ikut diajak bergumul dengan clue, red herrings, logika dibalik motif, dan teka-teki “who did it” sejati.
Secara struktural, buku ini “fair play”, pembaca mendapat cukup informasi untuk menyusun jawaban tetapi tetap memberikan banyak kejutan. Kirkus memuji kejujuran terhadap pembaca dalam membagikan petunjuk dan masih menyembunyikan twist yang efektif.
Salah satu kekuatan novel ini adalah suasana pulau yang terpencil, sehingga memberi kemungkinan konflik batin para tokohnya, bangunan besar tanpa suar luar, salju lebat, dan karakter yang mulai saling curiga bahkan sebelum mayat berjatuhan.
Karakter pendukung juga digambarkan kaya akan warna, tamu-tamu selintas tampak glamor, ada selebriti, entrepreneur, hingga mantan musuh, dan mereka semua mimiliki motif tersembunyi masing-masing. Keberagaman ini membuat susunan suspek terasa kredibel dan memicu spekulasi yang beragam.
Tema utamanya tidak hanya “membunuh dan ditangkap”, tapi trauma dan penebusan. Mimi berusaha untuk menghindar dari masa lalunya, sedangkan Addie berjuang untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri dan bisnisnya. Badai salju memperkuat solidaritas dan ketegangan antar dua generasi tersebut.
Meskipun novel ini bergenre cozy, Mullen tak menyepelekan suasana gelap didalamnya, ada kegelisahan, bayangan bahaya, dan alur pembunuhan dengan serius tanpa mereduksi gaya ringan dan humor yang ada didalam cerita.
Sebagai debut novel thriller, "This Is Not a Game" menunjukkan potensi besar Kelly Mullen. Ia berhasil menggabungkan nostalgia genre detektif klasik dengan elemen populer (game, socialite scandal), tanpa kehilangan identitas cerita.
Kesimpulannya, buku ini sangat direkomendasikan untuk pembaca cozy mystery yang mencari kombinasi suasana locked-room klasik, karakter multi-generasi yang otentik, dan intrik modern. Ada kedalaman cerita yang memuaskan, petunjuk yang cerdas, dan ending yang tepat sesuai taglinenya, “meski ini misteri, pembaca benar-benar diajak untuk bermain hingga akhir.”
Identitas Buku
Judul: This Is Not a Game
Penulis: Kelly Mullen
Penerbit: Dutton
Tanggal Terbit: 8 April 2025
Tebal: 320 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel Outlier: Penerimaan Diri di Tengah Luka Lama
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Marbel Hall Murders: Pembunuhan Keluarga dalam Naskah Misterius
-
Son Suk Ku Bahas Peluang Nine Puzzles 2 Usai Jadi Drakor Terpopuler
-
Ulasan Novel Murder at Gulls Nest: Rahasia di Kamar Penginapan Gulls Nest
-
Ulasan Novel The Manor of Dreams: Perseteruan Keluarga Demi Sebuah Warisan
-
Ulasan Novel Saksi Mata: Kebenaran yang Tak Bisa Dibungkam Oleh Kekuasaan
Ulasan
-
Review Anime Umamusume: Pretty Derby Season 2, Menghadapi Badai Cedera
-
Review Film Tron: Ares, Membawa Aksi Digital ke Level Tingkat Baru!
-
Review Film Black Phone 2: Lebih Gelap, Lebih Sadis dan Lebih Menyeramkan!
-
Review Film Murder Report: Wawancara Gila Menguji Batas Akal dan Nurani
-
Review Film Shelby Oaks: Debut Horor yang Menggoda, tapi Belum Sempurna
Terkini
-
Peran di Film 'Dopamin' Bawa Angga & Shenina ke Refleksi Pernikahan
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Sinopsis Anime Mechanical Marie, Kisah Gadis yang Menyamar Jadi Robot
-
Ditolak Keras oleh STY, Mengapa Banyak Pihak Ingin Titipkan Pemain ke Timnas Indonesia?
-
Keluar dari Zona Nyaman! Rey Mbayang dan Dinda Hauw Perdana Main Film Horor