Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Inggrid Tiana
Potret grup ONEUS (X/official_ONEUS)

Lagu ONEUS berjudul “Black Mirror”, merupakan title track dari mini album kelima mereka yang berjudul "Binary Code". Lagu yang rilis tahun 2021 ini dibuat oleh tim produser RBW yaitu Kim Dohoon, Seo Yongbae, Lee Sangho, dan Inner Child dari MonoTree. 

“Black Mirror” punya musik bergaya nu-disco, dengan alunan gitar bass yang funky. Lagu ini bercerita tentang bagaimana kita bisa berhenti sejenak dari media sosial agar bisa menikmati waktu bersama orang sekitar.

Lagu ini tidak bermaksud menyampaikan kritik sosial yang berat, tapi pesannya tetap terasa jelas, yakni ajakan untuk rehat dari gadget dan menikmati momen bersama.

Lagu “Black Mirror” terinspirasi dari serial drama terkenal dengan judul yang sama. Lirik lagu ini mengungkapkan perasaan terjebak dalam dunia teknologi, tapi juga menunjukkan keinginan untuk tetap terhubung dengan orang lain.

Lagu ini terdengar seperti gaya musik dari Michael Jackson. Bahkan, koreografi di video musiknya juga terinspirasi dari gerakan MJ yang terkenal. Salah satu bagian lagu berbunyi:

"Tinggalkan semua kekhawatiran untuk besok

Fokus saja pada ini, baby, baby, baby

Matikan ponselmu sebentar

Hanya kita berdua di cermin ini

Pantulanmu dan pantulanku di cermin ini"

Lirik ini terasa sangat cocok dengan kondisi sekarang, banyak orang hanya bisa bertemu secara online. Lagu ini mengingatkan bahwa meskipun kita berkomunikasi lewat layar, kita tetap bisa merasakan kedekatan dan saling menguatkan.

Di video musiknya, para anggota ONEUS tampil keren dengan pakaian berwarna emas dan perak. Mereka menari dengan gerakan yang energik dan penuh gaya. Mereka juga fokus menampilkan tarian dan suasana panggung yang keren, tapi tetap terasa spesial.

Video musik ini dimulai dengan Xion yang berdiri di tengah para penari latar. Mereka memakai sarung tangan putih seperti Michael Jackson. Namun, adegan ini cepat berubah dengan efek visual yang membuatnya tampak bergetar dan berubah warna.

Kostum Xion berganti dan muncul warna baru di layar. Sutradaranya, Hong Wonki dari Zanybros, ingin menunjukkan bahwa apa yang kita lihat di layar tidak selalu nyata.

Selanjutnya, latar panggung di video terus berubah. Dalam satu adegan, para anggota ONEUS terlihat seolah-olah menari di dua ruangan yang saling berhadapan seperti di depan cermin.

Di adegan lain, dinding hologram biru memisahkan satu momen ke momen berikutnya. Semua ini menciptakan kesan bahwa kita sedang melihat dunia digital yang terus berubah.

Set video juga dibuat sangat kreatif. Ada lantai yang memantulkan bayangan mereka, dinding kaca yang membuat gerakan mereka terlihat berulang-ulang. Efek CGI (animasi komputer) membuat perubahan antar adegan jadi mulus sehingga seru untuk dilihat.

Contohnya, saat bagian chorus pertama, siluet Seoho terlihat seperti pecahan kaca. Di bagian lain, anggota grup membuat bentuk layar dengan tangan, lalu kamera masuk lewat celah di tangan Seoho untuk menunjukkan adegan baru. Ini membuat kita merasa seperti sedang ikut masuk ke dunia digital bersama mereka.

Biasanya, video musik K-pop mengandalkan pergantian sudut kamera. Tapi dalam video ini, semuanya terjadi berkat efek CGI, dan kita sebagai penonton bisa menyadari bahwa semua itu adalah bagian dari penampilan yang dibuat khusus untuk layar.

Di bagian akhir video, para anggota ONEUS tampil dalam suasana hitam putih, menari di panggung dengan sorotan lampu. Kesederhanaan adegan ini justru memberikan kesan kuat bahwa penampilan mereka adalah inti dari semuanya.

“Black Mirror” bukan hanya tentang musik dan tarian yang keren, tapi juga menyampaikan pesan tentang bagaimana dunia digital telah mengubah cara kita berhubungan dengan orang lain. Lagu ini menggambarkan hubungan antara artis dan penggemar, yang terhubung melalui media sosial, tapi tetap bisa saling mendukung dan memahami.

Lewat lagu ini, ONEUS berhasil menggabungkan musik, koreografi, dan efek visual menjadi sebuah penampilan yang menyentuh dan mengesankan. Meskipun mereka berada di sisi lain layar, melalui musik, mereka bisa mencerminkan perasaan dan harapan para penggemarnya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Inggrid Tiana