Sabrina Carpenter kembali mencuri perhatian. Tiga hari sejak video klip resminya untuk lagu “Manchild” dirilis, jagat maya langsung ramai dengan berbagai komentar netizen.
Bukan hanya karena nuansa pop catchy yang jadi ciri khas Sabrina, tetapi juga karena liriknya yang menyentil dan terasa relatable bagi banyak orang, terutama perempuan yang pernah (atau masih) berurusan dengan pasangan manchild—istilah untuk pria dewasa yang belum dewasa secara emosional.
Dari awal lagu, nuansanya sudah terasa satir. Lewat lirik yang mengalir seperti percakapan, Sabrina membingkai frustrasi seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan laki-laki yang selalu bikin masalah, tapi tak pernah mampu menyelesaikannya.
“It’s all just so familiar, baby, what do you call it?
Stupid, or is it slow?
Maybe it’s useless,
But there’s a cuter word for it, I know…”
Lirik ini seolah menggambarkan rasa jengah yang terpendam. Sebuah sindiran yang halus, tapi juga penuh ironi. Kata "manchild" pun hadir sebagai punchline, sebagai label yang menggambarkan karakter si laki-laki yang kekanakan—secara mental, emosional, bahkan dalam cara menyikapi hidup.
Kisah Visual dalam Video Klip
Dalam video klipnya, Sabrina diperlihatkan sebagai kekasih dari sosok pria yang tampak tidak kompeten. Mereka digambarkan dalam berbagai situasi yang menyiratkan ketidakseimbangan hubungan. Mulai dari momen di mana Sabrina harus mengatur semuanya sendiri, hingga saat-saat si pria justru membawa masalah tanpa menyumbangkan solusi.
Sabrina terlihat kewalahan, tapi tetap harus “mengurus” segalanya—seperti ibu mengurus anaknya. Pesan ini disampaikan dengan gaya visual yang artsy namun tetap mudah dipahami. Bahkan banyak penonton mengaku merasa “tersindir” karena situasi itu sangat mirip dengan apa yang pernah (atau sedang) mereka alami dalam hubungan nyata.
Lagu yang Jadi Cermin Realita
Bukan rahasia lagi, fenomena manchild makin sering terdengar dalam percakapan sehari-hari. Banyak perempuan merasa harus menjadi “ibu kedua” dalam hubungan, hanya karena pasangannya tidak bisa mengatur emosi, tidak bertanggung jawab, atau menolak untuk tumbuh dewasa.
Di sinilah “Manchild” terasa begitu dekat. Lagu ini bukan hanya menghibur, tapi juga menyuarakan kegelisahan kolektif perempuan yang lelah jadi “penyelamat” dalam hubungan yang tidak sehat.
Sabrina, lewat gaya vokalnya yang ringan dan playful, menyampaikan pesan ini tanpa terasa menggurui. Justru karena terasa seperti teman curhat, lagu ini cepat mendapat tempat di hati banyak pendengar.
“Manchild, why you always come a-runnin' to me?”
Pertanyaan sederhana ini terasa seperti jeritan hati banyak perempuan yang selama ini memendam kekesalan. Kok bisa, ya, sudah besar tapi masih terus lari dari masalah?
Dari Pop Ringan ke Kritik Sosial
Sabrina Carpenter memang dikenal punya kepekaan dalam mengangkat isu hubungan dalam lirik-liriknya. Sebelumnya, lagu-lagu seperti “Feather” dan “Espresso” juga sempat viral karena menyentuh hal-hal yang akrab di kehidupan perempuan muda masa kini.
“Manchild” menambah deretan karya Sabrina yang bukan hanya enak didengar, tapi juga punya makna. Lagu ini bisa jadi anthem tak resmi bagi perempuan yang akhirnya sadar: mereka butuh pasangan, bukan anak tambahan.
Dan buat kamu yang merasa pernah berada di posisi Sabrina di lagu ini, jangan sedih. Setidaknya sekarang kamu tahu, kamu nggak sendiri. Bahkan Sabrina Carpenter pun pernah merasakannya—dan berhasil mengubah rasa frustasinya jadi karya yang bisa kita nikmati bersama.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Setelah Jadi Ibu, Mimpi Harus Diarsipkan: Saat Perempuan Tetap Butuh Mimpi
-
Interpretasi Film Sore, Istri dari Masa Depan: Bagiku, Seperti Interaksi Tuhan dan Makhluk-Nya
-
Fenomena IRT Jadi Affiliator: Emansipasi atau Eksploitasi Tersembunyi?
-
Sop Iga Sapi Warisan Mama, Pelajaran Kasih dalam Semangkuk Kuah Hangat
-
Menulis Tak Dibayar: Lowongan Kerja Jadi Ajang Eksploitasi Portofolio
Artikel Terkait
-
Memaknai Arti Cinta Sejati Lewat Lagu Daniel Caesar Bertajuk Best Part
-
Lebih dari Sekadar Kebahagiaan, Ini Makna Lagu DK SEVENTEEN 'Happy Virus'
-
Kedalaman Emosi Cinta Pertama yang Bikin Kesemsem di Lagu TWS 'Go Back'
-
ENHYPEN Blak-blakan Bicara Rindu yang Membakar Kalbu dalam Bait Flashover
-
Menelusuri Makna Sindiran Halus Lewat Lagu Billie Eilish Bertajuk Bad Guy
Entertainment
-
Choi Min Shik dan Han So Hee Siap Bintangi Film "The Intern" Versi Korea
-
Kalahkan STAYC, TXT Raih Trofi Ke-2 Lagu Beautiful Strangers di Music Bank
-
Taehyun TXT Lewati Malam Tanpa Tidur dan Penuh Resah di Lagu Bird of Night
-
5 Drama Korea Terkenal di Bulan Juli 2025, Ada Drama Baru Park Bo-gum
-
Superstars oleh Saweetie x TWICE: Tampil Kece dan Nikmati Hidup Bak Bintang
Terkini
-
3 Nama Pelatih yang Bisa Gantikan Gerald Vanenburg di Ajang Sea Games 2025
-
Ulasan Novel One Golden Summer: Kisah Cinta yang Tumbuh dari Musim Panas
-
PPAD Jenguk Puluhan Purnawirawan TNI AD di RSPAD: Bentuk Perhatian di HUT ke-22
-
Ulasan Novel The Good Liar: Topeng Kebaikan di Lembah Para Pendusta
-
Semarak Perlombaan dan Talenta Singa di Perayaan Hari Anak Nasional 2025 Karawang