When Love Walked in merupakan novel remaja karya Ega Dyp yang diterbitkan oleh Bentang Belia pada tahun 2017. Meski begitu, novel ini sudah mengantongi banyak penggemar lewat publikasinya di platform Wattpad. Novel ini mengisahkan dinamika kehidupan SMA Relin dan Mika yang penuh gejolak masa remaja.
Saat resmi menjadi siswa sekolah menengah atas, Relin sudah berandai-andai akan kehidupan yang menyenangkan. Namun, siapa sangka berkat ulah Mika saat masa orientasi membuatnya malu setengah mati.
Saat itu, Mika yang digadang-gadang sebagai cowok paling ganteng sesekolahan tiba-tiba memberinya bunga mawar. Sayangnya, aksi menghebohkan itu hanyalah iseng belaka karena Mika hanya berniat menjahili Relin.
Sejak hari itu, peristiwa itu selalu membayangi Relin dan membuatnya malu. Relin pun bertekad untuk membuat perhitungan balas dendam untuk Mika. Tetapi siapa sangka kalau cowok yang dikenal cuek itu justru terus mengusili Relin dan membuat gadis itu selalu berurusan dengan Mika.
Hingga suatu hari Relin harus berurusan dengan Davin, cowok yang juga tidak kalah keren dari Mika. Meski begitu, sifat Davin lebih ramah dan perhatian sampai-sampai muncul gosip kalau Relin menyukai Davin padahal cowok itu sudah memiliki kekasih.
Bermaksud ingin mengklarifikasi kebenaran, kini Relin dan Mika justru terjebak di situasi yang tak terduga. Mika tiba-tiba mengusulkan ide agar ia dan Relin menjalin hubungan palsu alias pura-pura pacaran. Dengan segala pertimbangan, akhirnya Relin menyetujui ide konyol Mika.
Ulasan Novel
Ega Dyp memang dikenal sebagai penulis fiksi remaja. Seperti novelnya yang lain, When Love Walked in masih hadir dengan nuansa cerita anak sekolahan yang menyenangkan sekaligus penuh drama. Tentunya, tokoh yang dihadirkan juga memiliki karakterisasi yang kuat dan mengena di hati pembacanya.
Dari segi alur, sebenarnya cukup umum ditemui di novel-novel remaja lainnya. Tema garis besar novel ini adalah cinta SMA, cinta segitiga, dan pencarian jati diri. Komplet deh, apalagi penulis menggunakan alur maju sehingga pembaca mudah memahami kronologi peristiwa yang digambarkan di novel ini.
Salah satu hal yang paling aku suka adalah lembar persembahan yang menyatakan kalau penulis mempersembahkan novel ini untuk mereka yang sedang atau akan merindukan masa SMA. Benar saja kalau penulis memang pandai membangun suasana kehidupan remaja yang realistis dan tampak nyata.
Pembaca bisa membayangkan keseharian di sekolah yang menyenangkan, menyebalkan, tetapi bikin kangen apalagi dengan tingkah teman-teman Relin dan Mika yang nggak kalah heboh.
Kalau dari segi karakter, tokoh Mika hadir dengan sifat usil dan nyebelin kalau berhadapan dengan Relin, tetapi cuek dengan gadis lainnya. Sangat male lead material! Namun meski jahil, Mika ini masih bertanggung jawab dan punya sisi manis yang menggemaskan.
Sementara itu, Relin adalah gadis yang berpotensi jadi cewek populer di sekolahnya. Ia dekat dengan teman-temannya dan punya bakal di bidang musik. Namun, gampang kesal juga karena selalu diganggu Mika.
Penokohan tokoh Mika ini menurutku masih relevan karena meskipun cuek, sejak awal Mika juga tampaknya sudah tertarik dengan Relin. Begitu juga dengan karakter Relin yang memang sedari awal sudah kagum dengan Mika, sehingga saat muncul ide pura-pura pacaran, Relin bisa menyetujuinya.
Kehadiran tokoh sampingan juga memberi nuansa yang khas sekali dengan kehidupan remaja. Teman-teman Relin dan Mika memiliki karakter yang beragam. Misalnya, Nadine sebagai teman Relin memiliki karakter yang peka, Davin yang ramah, tetapi ada juga yang bikin geregetan seperti Tiara.
Selain itu, gaya bahasa yang digunakan penulis juga sangat apik. Cocok sekali dibaca bagi remaja, bahkan masih menyenangkan untuk dibaca orang dewasa. Pastinya, novel ini juga sangat pas untuk jadi teman nostalgia masa SMA-mu!
Identitas buku
Judul: When Love Walked in
Penulis: Ega Dyp
Penerbit: Bentang Belia
Tahun terbit: 2017
Tebal buku: 320 halaman
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Celebrity Wedding: Pernikahan Palsu Akuntan dan Artis Terkenal
-
Buku Seni Penjara: Kumpulan Mahakarya yang Tercipta dari Balik Jeruji Besi
-
Ketupat Pecel dan Keragaman Rasa yang Menyatukan Keluarga di Hari Raya Lebaran
-
Dilema Tampil Modis dan Ancaman Fast Fashion bagi Lingkungan
-
Konflik Agraria dan Pentingnya Pengakuan Hukum Bagi Masyarakat Adat
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Happiness Battle: Sisi Gelap Kehidupan Ibu-Ibu Sosialita
-
5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Remaja di Bawah Rp50 Ribu, Hasil Cantik Natural
-
Review Novel Jadi Siapa Pemenangnya? Pilih Orang Baru atau Cinta Pertama?
-
Novel Jadi Wakil Ketua Satgassus Penerimaan Negara, Tapi Absen di Rapat Perdana dengan DJP: Ada Apa?
-
Ulasan Novel Great Big Beautiful Life:Ketika Romansa Tumbuh dari Persaingan
Ulasan
-
Pantai Nusa Dua, Persona Keindahan Alam di Kuta Selatan Pulau Bali
-
Lagu Black Mirror oleh ONEUS: Refleksi Canggih di Dunia Penuh Layar
-
Ulasan Novel Happiness Battle: Sisi Gelap Kehidupan Ibu-Ibu Sosialita
-
Review Novel Jadi Siapa Pemenangnya? Pilih Orang Baru atau Cinta Pertama?
-
Keramas Beach, Pesona Pantai Berpasir Hitam di Gianyar Bali
Terkini
-
5 Anime Serupa yang Bisa Ditonton Sambil Menunggu Episode Baru Anne Shirley
-
4 Kombinasi Serum Retinol dan Niacinamide untuk Kulit Cerah Bebas Kerutan
-
4 Ide Padu Padan Outfit Minimalis dan Modis ala SinB VIVIZ
-
Direncanakan Tayang Awal 2026, Produksi The Pitt Season 2 Resmi Dimulai
-
Tanpa Pelatih Kepala, Arema FC Jalani Game Taktikal dalam Latihan Perdana