Polite Society (2023) menjadi proyek debut penyutradaraan panjang dari Nida Manzoor yang sebelumnya dikenal melalui serial TV Inggris We Are Lady Parts.
Dirilis pada tahun 2023, film ini menjadi campuran genre yang unik dengan menggabungkan elemen komedi remaja, aksi, drama keluarga, hingga sindiran sosial.
Menggunakan nuansa budaya Asia Selatan yang kuat dan pendekatan visual yang semangat, Polite Society merupakan salah satu film remaja segar sepanjang 2023.
Ria Khan (Priya Kansara) merupakan seorang remaja keturunan Pakistan-Inggris yang bermimpi menjadi stuntwoman profesional. Ia pun menjalani hidupnya di London dengan penuh semangat, yakni dengan latihan bela diri di kamar sembari menonton video online.
Kakaknya, Lena (Ritu Arya), merupakan seniman yang sedang kehilangan arah. Namun, ia merupakan seorang pahlawan pribadi Ria hingga Lena tiba-tiba menjalin pertunangan dengan pria dari keluarga kaya yang begitu sempurna.
Menemukan bahwa ada yang janggal dengan tunangan dan keluarganya, Ria pun membuat sebuah rencana heboh untuk menyelamatkan sang kakak dari kehancuran pernikahan. Semua yang awalnya seperti kekhawatiran dari adik remaja, lantas berubah menjadi konspirasi aneh yang turut melibatkan berbagai eksperimen biologis dan perlawanan penuh aksi ekstrem.
Alur cerita film tersebut mengalir seperti film coming-of-age biasa, tetapi berhasil menyisipkan genre lain yang tak terduga di tengah durasi. Perpaduan antara realita kehidupan remaja dan fantasi menciptakan Polite Society menjadi sebuah pengalaman menonton yang tidak disangka bisa menyenangkan.
Nida Manzoor menggarap naskah film ini menggunakan suara yang sangat ikonis dibalut penuh kecerdasan. Dialog antar karakter terasa hidup dengan menyisipkan berbagai referensi budaya Asia Selatan, feminisme si kalangan generasi Z, dan satir sosial mengenai ekspektasi keluarga imigran yang dibalut patriarki.
Visual film berhasil menampilkan kompleksitas dari kehidupan saudara perempuan mengenai cinta, frustrasi, dan kecemburuan yang disusun dengan humor dan berbagai adegan aksi yang sempurna dan tidak berlebihan. Perpindahan adegan dari drama ke aksi silat, dari komedi ke thriller, berjalan natural karena karakter Ria yang hidup dalam bayang imajinasinya sendiri.
Sinematografer Ashley Connor menerapkan susunan warna cerah untuk menciptakan visual yang juga mengingatkan penonton pada film Bollywood, kung fu Hong Kong, hingga superhero remaja garapan Marvel. Adegan aksi diciptakan menggunakan gaya teatrikal dan penuh energi, seolah-olah imajinasi Ria merupakan bentuk nyata yang tersaji dalam layar.
Penggunaan teknik freeze frame dan animasi grafis membuat film ini memiliki kepribadian visual yang kuat dan persis dengan semangat remaja pemberontak pada umumnya.
Priya Kansara juga berhasil akting dengan luar biasa sebagai Ria. Ia sukses memadukan fisik aksi, komedi, dan kepekaan emosional begitu baik sehingga membuat karakternya terasa natural dan karismatik. Ritu Arya sebagai Lena juga mampu mengimbangi kualitas sang pemeran utama dengan menjadi sosok kakak yang penuh kasih.
Pemeran pendukung seperti Nimra Bucha sebagai ibu calon pengantin yang antagonis serta teman-teman Ria yang humoris juga berhasil memberikan warna lain dalam cerita tanpa terasa sebagai filler atau basa-basi tanpa makna.
Polite Society mengupas tema mengenai ekspektasi gender, loyalitas keluarga, dan pentingnya menemukan jati diri. Film ini tak hanya mengenai cinta dan kasih sayang antar saudara, tetapi juga mengenai bagaimana seorang gadis remaja mampu melawan narasi besar dengan memanfaatkan aksi kung fu.
Film ini juga berhasil mengoyak tekanan dalam masyarakat yang konservatif tanpa perlu menurunkan harga diri budayanya sendiri. Manzoor secara cerdas mengarahkan berbagai budaya diaspora dan mengkritik dari aspek cinta.
Baca Juga
-
CEO Astronomer Keciduk Selingkuh di Konser Coldplay, Ini Kata Chris Martin
-
Bantah Pensiun Bermusik, Ariana Grande Beri Kode untuk Nyanyi Tahun Depan
-
Serial Harry Potter Pamer First Look Nick Frost Jadi Raksasa Hagrid
-
Dua Aktor Adolescence Raih Nominasi Emmy Awards, Owen Cooper Jadi yang Termuda
-
Grave of the Fireflies Tayang Perdana di Bioskop Indonesia Mulai 29 Agustus
Artikel Terkait
-
Sinopsis Film Metro In Dino, Dibintangi Sara Ali Khan dan Aditya Roy Kapur
-
Mitos atau Fakta Kaca Film Gelap Bikin Kabin Mobil Lebih Sejuk
-
Aksi Sosial atau Ajang Branding? Menelisik Motif di Balik Amal Publik
-
Review Film Gerbang Setan: Horor Mistis dengan Sentuhan Humor!
-
Kostum Berat hingga Teknologi XR, Ini Tantangan Pemain Pelangi di Mars di Lokasi Syuting
Ulasan
-
Ulasan Buku Kinar & Poco: Kisah Hangat Persahabatan Anak dan Kucing
-
Review Series One Night in Idaho: Dokumenter True Crime Menolak Eksploitasi
-
Mengurai Sisi Gelap Cinta dan Cemburu di Novel Nebula Karya Tere Liye
-
Ulasan Buku 'Bacakilat', Teknik Membaca 1 Detik dalam Setiap Halaman
-
Ulasan Novel Frog: Catatan Rahasia Paramedis ICU yang Penuh Luka dan Tawa
Terkini
-
Sinopsis Film Metro In Dino, Dibintangi Sara Ali Khan dan Aditya Roy Kapur
-
5 HP Anti Air dan Debu Paling Tahan Banting, Cocok Buat Kamu yang Aktif!
-
Baru Kembali dari Cedera, Jorge Martin Langsung Lolos ke Q2 GP Ceko 2025
-
Pelatih Malaysia Puji Timnas Indonesia U-23, Hati-Hati Mungkin Ini Jebakan!
-
Pecco Bagnaia Tak Lolos Otomatis ke Q2, Davide Tardozzi Mau Tanggung Jawab