"The Red Letter" adalah bagian kedua dari seri Hazel Cho, ditulis oleh Daniel G. Miller yang diterbitkan pada 22 Juli 2025 oleh Poisoned Pen Press. Novel ini mengusung genre kriminal dan thriller penuh ketegangan, melanjutkan kisah Hazel sebagai penyelidik swasta dengan tekanan emosional dan misteri masa lalu yang menggoyang.
Hazel Cho tampak hidup dalam keadaan ideal, bisnis penyelidikan swasta yang sedang berkembang, hubungan asmara yang harmonis, dan persetujuan dari ibu yang selama ini skeptis. Namun, ketenangannya segera pecah ketika seorang imam lingkungan yang dicintai banyak orang tiba-tiba ditemukan tewas setelah menerima “surat merah” misterius dari si pembunuh.
Sebagai permintaan teman lama, Hazel menyelidiki kasus tersebut dan menemukan bahwa imam bukanlah korban tunggal. Setiap surat merah yang muncul selalu diikuti oleh pembunuhan lain, dan salah satu korban ternyata memiliki keterkaitan dengan seorang psikopat dari masa lalu Hazel yang semula dia pikir telah terkubur dengan tenang. Ketika surat merah makin banyak, dan korban terus bermunculan, Hazel pun menyadari bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri rangkaian pembunuhan ini mungkin adalah membuka satu surat lagi meski itu bisa menjadi langkah terakhirnya.
Hazel Cho adalah karakter utama yang penuh lapisan, cerdas, tegar, tapi juga rentan secara emosional. Banyak pembaca melihatnya sebagai sosok yang “relentless heart,” pantang menyerah meski menghadapi ancaman besar. Novel ini menghadirkan ketegangan psikologis kuat saat Hazel harus menghadapi trauma masa lalu, khususnya kematian seseorang yang mungkin terkait dengan kasus yang dia tangani saat ini.
Daniel G. Miller juga mengeksplorasi tema fanatisme religius, dengan si pembunuh menuliskan pesan-pesan bernuansa religius dan kutipan dari Alkitab dalam setiap surat merahnya. Perspektif pembunuh disajikan dalam sudut pandang orang pertama, menggambarkan keyakinan menyimpang, dia melihat dirinya sebagai alat Tuhan, yang justru menambah aura menakutkan dan kompleks pada antagonisnya.
Miller menyusun alur novel dengan keseimbangan yang meyakinkan antara ketegangan prosedural dan narasi karakter. Penyajian investigasi dilakukan dengan teliti, Hazel dan timnya menggunakan metode-forensik autentik, analisis surat, dan investigasi surveillance, memberikan nuansa realisme yang kental. Partner Hazel, yaitu Kenny, menjadi tokoh pendukung yang melengkapi kemampuan Hazel, baik dari sisi teknologi maupun riset, sehingga dinamika tim menjadi terasa sangat organik.
Latar New York juga tampil sebagai “karakter” pendukung, dari katedral gotik tempat awal tragedi terjadi, hingga pesta politik dan suasana musim dingin yang sejuk, semuanya memberi atmosfer mencekam dan menambah berat konflik emosional yang dialami Hazel. Struktur naratif novel ini memanfaatkan pergantian sudut pandang, Hazel, si pembunuh, serta kilas balik masa lalu. Teknik ini membangun ketegangan dan menghindarkan pembaca dari rasa bosan, walau beberapa bagian investigasi administratif memang terasa sedikit melambat.
Respon pembaca sangat positif. Banyak yang menyebut novel ini sulit untuk ditinggalkan, ketegangan yang dibangun membuat mereka “devoured this book in two days,” dan ending-nya mengejutkan meski ada yang sempat menebak pelakunya.
Beberapa kritik muncul terkait pengembangan tokoh pendukung seperti detektif Marcos yang terasa kadang stereotipikal serta logika plot yang kadang membutuhkan suspensi agar terasa masuk akal, misalnya kemampuan Mary atau antagonis utama bergerak tanpa terdeteksi di berbagai lokasi.
"The Red Letter" adalah novel thriller kriminal yang kuat, memadukan investigasi cerdas, ketegangan psikologis, dan pendalaman karakter yang menarik. Daniel G. Miller menulis dengan jelas, terstruktur, dan tetap menyisipkan nuansa emosional yang membuat cerita tidak hanya tentang teka-teki pembunuhan, tetapi juga tentang trauma, fanatisme yang menyimpang, dan didikan moral yang rapuh. Hazel Cho terus tampil sebagai protagonis yang kompleks dan memikat, menjadikan novel ini sangat direkomendasikan bagi pembaca penggemar thriller modern seperti Freida McFadden, Charlie Donlea, atau Lisa Jewell.
Identitas Buku
Judul: The Red Letter
Penulis: Daniel G. Miller
Penerbit: Poisoned Pen Press
Tanggal Terbit: 22 Juli 2025
Tebal: 352 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Last Bookshop: Kekuatan Buku yang Mengubah Hidup dan Takdir
-
Ulasan Novel We All Live Here: Mengurai Luka Lama Dalam Rumah Sendiri
-
Ulasan Novel Rose in Chains: Intrik Politik dan Romansa di Dunia Magis
-
Ulasan Novel Famous Last Words: Menguak Misteri Suami yang Menghilang
-
Ulasan Novel Mean Moms: Sisi Gelap Dunia Ibu-Ibu Sosialita New York
Artikel Terkait
Ulasan
-
Serasa ke Bangkok Tanpa Naik Pesawat: Cerita dari Thai Festival 2025 di Jakarta
-
Ulasan Novel Bumi Karya Tere Liye: Dunia Fantasi Tak Cuma Werewolf!
-
Ulasan 1 Kakak 7 Ponakan: Potret Generasi Sandwich yang Terjebak Jadi People Pleaser
-
Ulasan Novel The Last Bookshop: Kekuatan Buku yang Mengubah Hidup dan Takdir
-
Ulasan Novel People Like Us: Kehangatan Hubungan Antar Manusia
Terkini
-
Merah Putih: One For All Animasi yang Bikin Netizen Geleng-Geleng
-
Kembali Satu Proyek, Kevin Hart dan John Cena Main Film The Leading Man
-
BRI Super League: Ong Kim Swee Puji Performa Persik Kediri di Laga Perdana
-
4 Toner Kandungan Green Tea, Ampuh Atasi Redness dan Pori-Pori Besar
-
Dark Abis! Key SHINee Bertarung Melawan Diri Sendiri di Lagu Baru 'Hunter'