Bagi kamu yang suka dengan film berbau horror-zombie, kini Netflix kembali menghadirkan sebuah film seru dan menegangkan asal Thailand yang bertajuk 'Ziam'. Tontonan ini mengusung genre zombie dengan latar pasca-apokaliptik, film Thailand ini juga mencoba menghadirkan ketegangan khas horor sekaligus gebrakan baru dengan sentuhan budaya Thailand, terutama lewat tokoh utama yang merupakan mantan petarung Muay Thai.
Dirilis pada Juli 2025 kemarin, film ini juga dibintangi sederet aktor-aktris Negeri Gajah Putih seperti Mark Prin Suparat, Nuttanicha Dungwattanawanich, Wanvayla Boonnithipaisit, Jason Young hingga Johnny Anfone.
Sinopsis Film Ziam 2025
Kisahnya dimulai ketika bumi berada di ambang kehancuran lingkungan. Es kutub yang mencair melepaskan bakteri misterius yang membunuh kehidupan laut secara masif. Akibatnya, dunia dilanda krisis pangan dan kelaparan menjadi pemandangan sehari-hari. Pemerintah totaliter Thailand berusaha keras mengendalikan keadaan, namun situasi justru semakin kacau dan masyarakat berada di ambang anarki.
Di tengah krisis itu, sebuah “obat ajaib” diciptakan untuk mengatasi kekurangan pangan. Namun, solusi yang dianggap penyelamat tersebut justru berubah menjadi mimpi buruk. Bukannya menyembuhkan, obat itu malah menimbulkan wabah mengerikan yang mengubah manusia menjadi zombie pemakan daging.
Di sinilah cerita utama berfokus pada Singh (yang diperankan oleh Prin Suparat), seorang mantan petarung Muay Thai yang terjebak dalam situasi tak terduga. Pacarnya, Rin (diperankan Nuttanicha Dungwattanawanich), seorang perawat yang mendadak terperangkap di sebuah rumah sakit yang telah dipenuhi oleh sekumpulan zombie. Singh pun tak punya pilihan lain selain berjuang mati-matian menembus kengerian demi menyelamatkan Rin.
Film terbaru 2025 ini menampilkan suasana rumah sakit yang menegangkan dengan nuansa claustrophobic. Ruang-ruang sempit, lorong panjang, hingga suasana darurat membuat ketegangan semakin memuncak. Salah satu adegan paling mencolok adalah one-shot scene yang kreatif, menampilkan kamera bergerak mulus dari satu lantai ke lantai lain, memperlihatkan kekacauan yang terjadi baik dari sisi Singh maupun Rin. Adegan ini menjadi salah satu highlight visual terbaik dalam film ‘Ziam’ ini.
‘Ziam’ ini juga lebih menonjolkan sisi aksi daripada kedalaman cerita maupun karakterisasi. Penonton akan banyak disuguhi adegan laga penuh adrenalin, terutama saat Singh menggunakan kemampuan bela diri Muay Thai-nya untuk melawan zombie. Dari segi hiburan, bagian ini jelas memuaskan apalagi bagi penggemar aksi tanpa basa-basi.
Walaupun memiliki genre horror-aksi yang menegangkan, film ini tetap menyelipkan humor segar di beberapa momen, seperti zombie di kursi roda yang muncul secara dramatis, atau zombie ompong yang gagal menggigit karena giginya terlepas. Sentuhan humor gelap seperti ini membantu menyeimbangkan suasana yang penuh ketegangan.
‘Ziam’ bukanlah film zombie yang mencoba merombak genre, melainkan lebih ke arah tontonan ringan penuh aksi brutal. Jika yang dicari adalah cerita kompleks, pengembangan karakter mendalam, atau twist mengejutkan, film ini mungkin terasa kurang. Tetapi jika yang diinginkan adalah hiburan cepat dengan zombie, darah, dan aksi bela diri khas Thailand, Ziam berhasil menyajikannya dengan cukup solid dan menarik hati.
Apalagi, film ‘Ziam’ ini bukan film zombie pertama yang dirilis oleh negara Thailand. Ada beberapa film zombie yang juga menegangkan seperti ‘Operation Undead’, ‘Zombie Fighters’, ‘Dead Bite’, ‘E-Sarn Zombie’, ‘Phobia 2’ hingga ’SARS Wars’.
Film ini menjadi contoh menarik bagaimana Thailand mencoba memadukan budaya lokal dengan genre populer dunia. Ziam memang tidak akan masuk jajaran film zombie terbaik, tetapi cukup layak untuk menjadi tontonan akhir pekan yang seru apalagi bagi penggemar horor aksi penuh ketegangan.
Tag
Baca Juga
-
Perayaan Lomba di SDTQ As-Surkati: Menyatukan Tawa, Semangat, dan Ukhuwah
-
Seru! Review 'Pride and Prejudice and Zombies': Romansa dan Teror Wabah
-
HOT! Esensi Lagu Justin Bieber Walking Away: Ada Komitmen Tersembunyi?
-
Sejarah dan Evolusi Futsal: Dari Lapangan Sempit ke Panggung Dunia
-
Futsal Zaman Now: Sportivitas di Tengah Ledakan Hype Culture
Artikel Terkait
-
Irasional, Letak Indahnya Cinta Orang Tua
-
Cuma Dapat 1500 Penonton, Film Merah Putih One for All Siap Rilis Sekuel Tiap Tahun
-
BCL, Ariel NOAH, dan Prince Poetiray Nyanyikan Selalu Ada di Nadimu di Konser Jumbo
-
Bikin Haru, Ariel NOAH Bawakan Lagu Ambilkan Bulan Bu di Konser Jumbo
-
Kejutan Manis di Konser Jumbo, Vina Panduwinata Muncul Nyanyikan Kumpul Bocah
Ulasan
-
Ulasan Novel Komet: Hati-Hati Menaruh Kepercayaan pada Manusia
-
Review Novel Bungkam Suara: Kritik Sosial yang Terbungkus Rapi dalam Fiksi
-
Ulasan NovelA Terribly Nasty Business: Misteri Pembunuhan di Balik Lamaran
-
Ulasan Buku The Smileless Princess, Putri yang Dikutuk Tidak Bisa Tersenyum
-
Ulasan Film Tinggal Meninggal: Sindiran Kocak untuk Hidup Modern!
Terkini
-
Finis di Podium Lagi, Pedro Acosta Ingin Nikmati Momen Seperti Ini
-
Daftarkan Anak Ikut Futsal Sedini Mungkin? Ini Dia 3 Dampak Positifnya!
-
Janji Negara Menjaga Bumi: Suara Kritis atas Lemahnya Penegakan Hukum
-
Irasional, Letak Indahnya Cinta Orang Tua
-
Sandy Walsh Gabung Buriram United, akan Duet dengan Shayne Pattyanama?