Hayuning Ratri Hapsari | Gabriella Keisha
Ilustrasi petani (Pexels)
Gabriella Keisha

Setiap tanggal 24 September, Indonesia memperingati Hari Tani Nasional. Tapi, jujur aja, berapa banyak sih dari kita yang benar-benar tahu kenapa hari ini penting? Atau cuma sekadar perayaan tahunan, atau ada makna di baliknya?

Sejarah Hari Tani Nasional

Dilansir dari laman resmi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Nasional, Hari Tani Nasional diperingati sejak tahun 1960, bertepatan dengan ditetapkannya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) No. 5 Tahun 1960 oleh Presiden Soekarno.

UUPA ini menjadi titik balik dalam perjuangan agraria di Indonesia, terutama untuk menghapus sistem feodal dan memberikan keadilan bagi petani dalam mengakses dan memiliki tanah.

Sebelum ditetapkan UUPA, banyak petani di Indonesia hidup dalam tekanan, tidak punya tanah sendiri, hanya menjadi buruh tani, dan harus menyerahkan hasil panen kepada pemilik lahan.

Melalui UUPA, negara mencoba mengatur ulang kepemilikan dan penggunaan tanah agar lebih adil dan merata.

Jadi, Hari Tani bukan sekadar merayakan profesi petani, tapi juga memperingati perjuangan panjang petani untuk bisa hidup layak dan berdaulat atas tanahnya sendiri.

Makna Hari Tani di Masa Kini

Lahan Petani (Freepik)

Meski sudah puluhan tahun berlalu, perjuangan petani belum selesai. Banyak dari mereka masih kesulitan mendapatkan lahan, menghadapi harga panen yang tidak stabil, hingga terdampak perubahan cuaca. Belum lagi semakin sedikit anak muda yang tertarik terjun ke dunia pertanian.

Di sisi lain, dunia pertanian juga terus berkembang. Teknologi mulai masuk ke sawah, dari drone penyemprot hama, hingga platform digital penjual hasil panen, seperti Sayurbox atau TaniHub.

Makna Hari Tani hari ini adalah soal apresiasi, refleksi, dan juga harapan. Apresiasi atas kerja keras petani. Refleksi atas tantangan yang mereka hadapi. Dan harapan bahwa suatu hari nanti, menjadi petani adalah pilihan yang dihargai dan menjanjikan.

Saatnya Kita Lebih Peduli

Kita mungkin bukan petani, tapi kita hidup dari kerja keras mereka. Itu sudah cukup jadi alasan untuk peduli. Mulai dari hal kecil, membeli hasil pertanian lokal, tidak membuang-buang makanan, hingga menyebarkan kesadaran tentang pentingnya peran petani.

Hari Tani Nasional adalah momen yang pas untuk kita mulai lebih menghargai mereka. Karena pada akhirnya, petani adalah pahlawan yang sesungguhnya, bukan hanya hari ini, tapi setiap hari.