Hayuning Ratri Hapsari | Ernik Budi Rahayu
Film Korea Firefighters (VIU)
Ernik Budi Rahayu

Film Korea berjudul ‘Firefighters’ adalah salah satu film terbaik yang hadir pada tahun 2024 silam.

Film ini adalah film yang sempat ramai diperbincangkan karena mengangkat kisah tentang para pemadam kebakaran yang mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari.

Secara garis besar, film ini tidak hanya menyoroti pekerjaan pemadam kebakaran yang punya risiko tinggi, tetapi juga menggambarkan bagaimana para pemadam menghadapi trauma, ketakutan, dan beban emosional yang seringkali tidak disadari oleh masyarakat.

Film ‘Firefighters’ yang rilis pada tahun 2024 ini menawarkan sebuah narasi yang intens tentang keberanian, kemanusiaan, dan pengorbanan yang tidak selalu berakhir bahagia.

Dengan menampilkan karakter utama mereka yaitu Jin Seop dan Cheol Woong, film ini berhasil membuka mata penonton mengenai betapa kompleksnya dunia pemadam kebakaran.

Jin Seop (yang diperankan oleh Kwak Do Won), seorang veteran berpengalaman yang dikenal tegas dan berdedikasi, telah menghabiskan hidupnya menyelamatkan orang lain.

Sementara Cheol Woong (yang diperankan oleh Joo Won), anggota baru yang penuh semangat tetapi masih dibayangi ketakutan, menjadi representasi nyata dari seseorang yang mencoba memahami kerasnya dunia yang baru ia masuki.

Dalam film ini, karakter Jin Seop adalah sosok yang dihormati karena keberaniannya, tetapi di balik itu ia membawa trauma masa lalu yang terus menghantui.

Di sisi lain, Cheol Woong digambarkan sebagai pemuda yang ingin menjadi pahlawan, namun baru menyadari bahwa realitas pekerjaan ini jauh lebih brutal daripada yang ia bayangkan.

Ketika kebakaran besar melanda Hongje-dong, keduanya dipaksa menghadapi situasi yang melampaui batas fisik dan batin mereka.

Pada misi itu, mereka tidak hanya berhadapan dengan api yang mengamuk, tetapi juga pilihan mustahil yang harus diambil dalam hitungan detik.

Besarnya tekanan membuat para pemadam sering berada di ambang menyerah, tetapi mereka tetap maju meski tahu bahwa satu langkah salah bisa berarti kehilangan nyawa.

Di sinilah film ini menunjukkan sisi paling manusiawi dari para pemadam yakni, bahwa mereka bukan robot pemberani, tetapi manusia yang memilih untuk tetap bertahan demi orang lain.

Ulasan:

Menurut penulis, kekuatan utama film ini terletak pada bagaimana film ini menunjukkan kenyataan pahit yang jarang ditampilkan.

Banyak film yang menampilkan pekerjaan pemadam sebagai hal heroik, namun film ini berani memperlihatkan bahwa keberanian juga datang dari rasa takut, keraguan, dan luka yang tidak selalu terlihat.

Film ini membuat kita memahami bahwa di balik seragam tebal dan helm baja, ada hati yang rapuh dan jiwa yang bisa hancur kapan saja.

Film ini juga menghadirkan refleksi kuat mengenai pengorbanan. Tidak semua pengorbanan berujung pada kemenangan kadang justru membawa kehilangan.

Menurut penulis, inilah poin yang membuat film ini begitu membekas. Para pemadam tidak hanya berjuang melawan api, tetapi juga melawan kegagalan dan rasa bersalah yang melekat lama setelah misi selesai.

Dari segi visual dan sinematografi, ‘Firefighters’ patut mendapat pujian. Cara film ini menggambarkan panas, asap, dan kekacauan terasa sangat nyata dan menegangkan.

Setiap adegan kebakaran mampu membawa penonton lebih dalam ke situasi berbahaya yang dihadapi karakter. Penulisan ceritanya juga seimbang antara momen emosional dan ketegangan, menciptakan alur yang kuat dari awal hingga akhir.

Akting para pemerannya pun luar biasa. Jin Seop dan Cheol Woong diperankan dengan sangat natural, membuat penonton merasa seolah sedang mengikuti kisah nyata para pemadam di lapangan. Emosi mereka tampak tulus dan menghantam penonton tepat di hati.

Dengan semua keunggulan ini, skor untuk film ini menurut penulis adalah 5/5. Firefighters tidak hanya menyajikan drama aksi, tetapi juga memberikan gambaran mendalam tentang arti pengabdian dan keberanian.

Secara keseluruhan, film ini berhasil menunjukkan bahwa menjadi pahlawan tidak selalu berakhir dengan sorakan dan tepuk tangan.

Namun, sering kali yang tersisa justru adalah luka, kehilangan, dan harapan untuk bisa kembali pulang dengan selamat.