Berbicara tentang novel romance, kisah antara cewek lucu nan ceria dengan cowok cuek selalu punya tempat istimewa di hati pembaca. Efek gemas yang timbul dari dinamika hubungan tokoh membuat tema ini masih menjadi pemis cerita yang menarik.
Dalam novel The Mint Heart, percintaan antara cewek ceria dengan cowok cuek dikisahkan melalui lika-liku hubungan menggelitik tokoh utamanya yang bernama Lula dan Leon. Lula merupakan reporter di sebuah redaksi majalah, sedangkan Leon merupakan fotografer di majalah tersebut. Bagi Leon, Lula adalah rekan kerja yang sering membuat repot karena gadis itu dengan berani menunjukkan rasa suka padanya secara terang-terangan.
Ketika redaksi memutuskan publikasi edisi khusus bertajuk "Wherever You Want", keduanya diutus untuk melakukan liputan lapangan ke berbagai tempat wisata domestik yang disesuaikan dengan voting pembaca majalah. Selama beberapa minggu, Lula dan Leon harus menjalani liputan bersama di Padang, Makassar, hingga Yogyakarta. Seiring waktu dengan berjalannya tugas tersebut, Leon pun menyadari pesona lain yang dimiliki Lula.
Sayangnya di tengah hubungan Lula dan Leon yang mulai membaik, muncul sejumlah cobaan yang membuat mereka kembali renggang. Kehadiran Anika sebagai tunangan Leon memaksa Lula harus mundur perlahan dari perasaannya. Sementara itu, Leon yang sudah menyelesaikan hubungan dengan Anika justru dihadapkan dengan kehadiran cinta pertama Lula.
Hubungan yang dipupuk secara perlahan itu pun tidak kunjung membaik. Baik Lula atau Leon, keduanya lantas berlarut-larut dalam kesalahpahaman yang membuat bingung.
Bagi penggemar romance, novel The Mint Heart bisa jadi pilihan yang tepat untuk menghibur diri dan selingan di kala rutinitas sedang padat karena Ayuwidya menyusun novel ini dengan alur yang ringan, penokohan tokoh yang menarik, dan pastinya page turner.
Meskipun mengusung romansa sebagai genre utamanya, buku ini sangat menarik dari segi deskripsi pekerjaan tokoh yang ditulis detail dan realistis.
Latar belakang pekerjaan tokoh adalah bekerja di industri media kreatif, yaitu jurnalistik dan publishing. Dengan narasi yang apik, penulis berhasil menggambarkan potret pekerjaan di bidang ini dengan sangat baik. Pembaca bahkan bisa membayangkan dinamika seorang jurnalis saat bertugas di lapangan.
Kesan pekerjaan tokoh juga diperkuat dengan penggambaran lokasi liputan, seperti di pantai, tempat bersejarah, hingga cagar budaya. Secara tidak langsung, penulis seolah membawa pembacanya menyambangi berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Hal lain yang membuat novel ini menarik adalah penggunaan sudut pandang atau POV orang pertama dari kedua tokoh utama, yaitu Lula dan Leon. Pembaca diberi kesempatan untuk memahami perasaan tokoh melalui POV mereka secara langsung sehingga rasanya seperti sedang mendengar curhatan tokoh-tokohnya. Bahkan dengan POV tersebut, pembaca jasi bisa merasa seolah sedang hadir di tengah dinamika hubungan Leon dan Lula.
Sayangnya, alur dalam novel ini cenderung berputar-putar. Konflik muncul terlalu dini, yaitu kehadiran tokoh Anika sebagai tunangan Leon saat keduanya sedang liputan di Makassar. Meski persoalan ini dapat diselesaikan dengan baik, masalah orang ketiga pun muncul lagi saat cinta pertama Lula menjadi bintang pemotretan proyek mereka.
Kesan alur yang bertele-tele juga terasa dari sikap kedua tokoh yang enggan berkomunikasi dengan baik. Meski sering berada di tempat yang sama, baik Lula atau Leon gengsi untuk mengakui maksud dan keinginan mereka sehingga permasalahan di antara keduanya terkesan dibuat berlarut-larut.
Meski begitu, penulis masih bisa menyelesaikan setiap konflik dengan baik sehingga minat baca tidak hilang begitu saja. Apalagi penulis bisa menyisipkan narasi bernada humoris dan tidak kaku. Ditambah dengan kehadiran tokoh dengan character development yang bagus.
Overall, novel ini cocok banget masuk ke TBR alias to-be-read kamu. Selain itu, novel ini tersedia gratis di iPusnas dan bisa kamu akses segera karena ketersediaan stok yang banyak.
Identitas buku
Judul: The Mint Heart
Penulis: Ayuwidya
Penerbit: Bentang Pustaka
Tahun terbit: 2013
Tebal buku: 336 halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Difabel Rentan Jadi Korban Bullying, Ini Pentingnya Ruang Aman Inklusif!
-
Di Bawah Bayang Cerobong: Kisah Warga Cilacap Mempertahankan Ruang Hidup yang Kian Menyempit
-
Rezeki yang Hilang Ditelan Gelombang Laut dan Abrasi Pesisir Pantai Cilacap
-
Humor Seksis Tak Cuma Menganggu, tapi Aksi Perundungan Seksual bagi Wanita
-
Ulasan Novel Izinkan Aku Mencintaimu: Menemukan Cinta Sejati dan Jati Diri
Artikel Terkait
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Stop Victim Mentality! Insights Akbar Abi dari Buku Berani Tidak Disukai
-
Sophie Kinsella, Penulis Novel Confessions of a Shopaholic Meninggal Dunia
-
Review Buku Walau Jomblo Tetap Produktif: Menjadi Single Berkualitas dan Berprestasi
Ulasan
-
Review Novel Kami (Bukan) Sarjana Kertas: Potret Realistis Kehidupan Mahasiswa Indonesia
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
Terkini
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
Dude Harlino Luruskan Isu Miring Rumah Tangganya dengan Alyssa Soebandono
-
Dinner with Strangers: Jawaban atas Tingginya Tingkat Kesepian di Yogyakarta
-
Mudah Marah ke Orang Tua tapi Ramah ke Orang Lain? Begini Kata Psikolog