Berjaya di Dalam Negeri, KKN di Desa Penari Tak Luput dari Kritik Pedas

Hayuning Ratri Hapsari | M. Fuad S. T.
Berjaya di Dalam Negeri, KKN di Desa Penari Tak Luput dari Kritik Pedas
Film KKN di Desa Penari (IMDb)

Seperti yang kita ketahui bersama, pasca dirilis pada tanggal 30 April 2022 lalu, film KKN di Desa Penari menjadi penguasa industri perfilman dalam negeri. Tak hanya laris di pasaran, film yang diangkat dari utas Twitter Simple Man ini juga memecahkan berbagai rekor perfilman nasional, mulai dari film horror paling laris sepanjang masa, hingga film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Hal ini bukanlah sebuah hal yang mengherankan, pasalnya, selain mampu membuat masyarakat penasaran dengan promo yang dilakukan, keberadaan film KKN di Desa Penari ini juga membuat masyarakat Indonesia menjadi penasaran dengan hal-hal yang berkaitan dengan film, sehingga pada akhirnya terpancing untuk menontonnya secara langsung.

Namun, meskipun film ini begitu berjaya di dalam negeri, tak lantas membuatnya luput dari kritikan pedas para kritikus film di laman IMDb.

Sekadar informasi, IMDb merupakan salah satu laman review film terkemuka di dunia, dan memiliki pengaruh terhadap kualitas-kualitas film yang diulas. Di laman IMDb tersebut, ada beberapa kritikan pedas yang ditujukan oleh para kritikus film untuk KKN di Desa Penari.

Seperti akun ayumbajaa yang memberikan pernyataan bahwa dia sangat kecewa dengan film tersebut.

“Film tersebut sangat mengecewakan, dan tak seperti apa yang aku bayangkan. Tak ada sesuatu yang membuat film ini menjadi menarik, karena hanya sekadar mengangkatnya dari twitter. Terlebih lagi, yang paling mengganggu adalah backsound nya!” komentar akun ayumbajaa yang memberikan rating 3/10.

Komentar kritis kedua diberikan oleh akun diccologgins-88067 yang menuliskan bahwa film ini hanya mengandalkan suara-suara yang aneh.

Menurut pendapatnya, film KKN di Desa Penari adalah film yang membosankan karena sang sutradara hanya mengandalkan suara-suara aneh yang ditujukan agar para penonton kaget, namun gagal karena sudah bisa ditebak. Karena hal itulah, dirinya memberikan rating 4/10 untuk KKN di Desa Penari.

Kritik ketiga datang dari akun nellz_nivlecn yang memberikan pendapat bahwa utas Twitternya lebih baik daripada film. Menurut nellz, secara keseluruhan, visualisasi film ini masih kalah dengan bayangannya ketika membaca Twitter.

Namun, untuk scene menari, dirinya memberikan apresiasi tinggi karena sangat cantik dan sang aktris melakukannya dengan penuh totalitas.

Satu lagi kritik paling pedas datang dari akun norfahmizam yang menyatakan bahwa film ini tak sesuai dengan ekspektasi, dan kualitasnya ada di bawah rata-rata.

Ada beberapa alasan yang membuat akun norfamizam ini berpendapat demikian. Pertama, mengenai sound yang aneh dan mengganggu, kemudian tak ada moment of suspense, dan juga memiliki shaky plot twist.

Bahkan akun ini juga mengaku, sampai akhir film dirinya masih penasaran dengan sosok mahluk bermata merah. Maka, tak heran jika norfahmizam memberikan rating rendah 2/10 untuk film KKN di Desa Penari.

Nah, itulah beberapa kritik pedas yang ditujukan kepada film KKN di Desa Penari. Apa pun itu, pendapat orang lain perlu untuk didengar demi kemajuan dan peningkatan kualitas yang dimiliki, terlepas pendapat tersebut positif ataupun negatif. Yang penting, kritiknya kan kritik membangun. Ya gak ya?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak