Ketika mendengar nama Melanie Martinez, yang terbersit dalam pikiran orang banyak biasanya adalah lagunya yang bertajuk Play Date. Yup! Meskipun lagu yang menjadi bagian dari album CRY BABY ini sudah ada diperedaran sejak tahun 2015, Play Date bisa dibilang mencapai puncak keemasannya sekitar April 2020 saat lagu ini viral di TikTok. Komunitas TikTok kala itu dihebohkan dengan video editan aktor Timothée Chalamet saat ia menari di filmnya yang bertajuk Call Me by Your Name yang oleh fansnya diedit menggunakan lagu Play Date. Singkat cerita, lagu ini menjadi salah satu lagu paling populer di dunia kala itu.
Melanie Martinez adalah seorang penyanyi kelahiran Amerika yang pertama kali menunjukkan talentanya di dunia musik saat ia berpartisipasi di The Voice Season 3 pada tahun 2012. Walaupun penyanyi kelahiran 1995 ini tidak keluar sebagai pemenang, karirnya di industri musik tidak meredup begitu saja. Mulai dari jangka waktu 2014 hingga 2015, Martinez mengeluarkan single-single hits yang kemudian menjadi bagian dari album pertamanya—CRY BABY.
Bisa dibilang Martinez mungkin adalah salah satu penyanyi dengan konsep yang paling unik di generasi ini. Lagu-lagunya yang bergenre alternatif pop dikemas begitu unik bersamaan dengan gaya dan konsep Martinez yang disebut sebagai “pastel goth”—yaitu gabungan antara estetika warna pastel dengan dark gothic. Tidak hanya itu saja, Martinez juga menulis lagu-lagu dengan makna yang dalam dan seringkali memiliki pesan-pesan tersirat.
1. Album K-12 Yang Underrated Namun Mengangkat Banyak Isu Sosial
Tidak banyak yang tahu tentang album kedua Melanie yang bertajuk K-12 ini. Jika dibandingkan dengan lagu-lagunya yang lain seperti Play Date, Pacify Her, ataupun Soap di album CRY BABY, album K-12 yang dirilis pada tahun 2019 ini tidak sepopuler pendahulunya. Di Spotify, hanya 1 lagu dari K-12 yang masuk ke jajaran 5 lagu terpopuler Martinez di situ. Hal tersebut bukan berarti K-12 tidak sebagus CRY BABY, karena seperti yang sudah-sudah, lagu-lagu di K-12 pun memiliki makna yang dalam serta pesan-pesan penting untuk para pendengarnya.
K-12 terdiri dari 13 lagu: Wheels on the Bus, Class Fight, The Principle, Show & Tell, Nurse’s Office, Drama Club, Strawberry Shortcake, Lunchbox Friends, Orange Juice, Detention, Teacher’s Pet, High School Sweethearts, dan Recess. Lagu-lagunya tersebut banyak yang menyangkut kritik terhadap isu-isu sosial dan mengandung pesan-pesan penting untuk para pendengarnya yang kebanyakan berasal dari generasi muda.
Di bawah ini akan dibahas lebih jauh 3 lagu di album K-12.
2. The Principle
“When you come and hurt us (Saat kamu datang dan menyakiti kami)
Just so you can get your money (Hanya agar kamu bisa mendapatkan uangmu)
Forced to follow the leader (Dipaksa mengikuti si pemimpin)
Who’s being possessed by demons (Yang dirasuki oleh iblis)”
The Principle menceritakan tentang seorang kepala sekolah yang serakah dan korup. Dia tidak peduli dengan keadaan murid-muridnya; yang dia pedulikan hanyalah uang dan kekuasaan. Martinez menulis lagu ini untuk mengkritik mereka yang berada di posisi pemimpin namun menyalahgunakan wewenang mereka karena terlalu mabuk akan uang dan kekuasaan.
3. Strawberry Shortcake
“Got boys acting like they ain’t seen skin before (Para laki-laki berperilaku seakan mereka tak pernah melihat kulit sebelumnya)
Got sent home to change ‘cause my skirt is too short (Disuruh pulang untuk mengganti baju karena rokku terlalu pendek)
It’s my fault (Itu salahku)
Now, the boys want a taste of the strawberry shortcake (Sekarang para laki-laki ingin mencicipi strawberry shortcake [aku])”
Strawberry Shortcake menceritakan tentang fenomena di mana para perempuan sejak dini seringkali dijadikan sebagai objek seksual. Melalui video musiknya di YouTube, Martinez menunjukkan strawberry shortcake sebagai sebuah metafora untuk Martinez sendiri (red: perempuan). Dalam video tersebut, ditunjukkan bagaimana para laki-laki berbondong-bondong mendekati Martinez yang berpose sebagai strawberry shortcake raksasa dan berusaha mencicipinya.
Seringkali dalam masyarakat, perempuan diharuskan untuk menutup diri. Mereka juga menjadi pihak yang disalahkan saat mereka mendapatkan pelecehan seksual dari laki-laki, tak jarang dengan naratif yang mendeskriminiasi dan mengobjektifikasi perempuan seakan perempuan adalah sepotong kue yang ada hanya untuk memuaskan nafsu laki-laki. Martinez mengkritik isu sosial yang menjangkiti masyarakat ini dengan visual yang disturbing, dan jika ditelurusi lebih dalam, sangatlah menyedihkan mengingat betapa nyatanya isu sosial tersebut.
4. Teacher’s Pet
“Caught the teacher giving his eyes to a student (Tak sengaja melihat guru memberi perhatian lebih kepada seorang murid)"
You got a wife and kids, you see them daily (Kamu memiliki istri dan anak, dan kamu bersama mereka setiap hari)”
Teacher’s Pet yang merupakan lagu dari K-12 yang paling banyak didengarkan di Spotify ini menceritakan tentang seorang guru yang terlibat hubungan romansa dengan muridnya sendiri. Martinez menulis lagu ini untuk menyindir fenomena sosial yang banyak terjadi di mana seorang pria dewasa yang berprofesi sebagai guru menyalahgunakan profesinya dengan memacari muridnya sendiri. Hal ini tentu saja ilegal dan nyeleneh. Si murid adalah seorang minor dan belum mencapai usia yang legal, sementara si guru adalah pria dewasa yang dalam beberapa kasus bahkan sudah berkeluarga.
Sebanyak apapun si guru berkata kalau ia menyukai si murid karena si murid ini lebih “dewasa” dari anak seusianya, dalam kondisi apapun hal tersebut tidak bisa dibiarkan begitu saja—atau lebih buruk lagi, diromantisasi. Hal tersebut ilegal dan amoral. Lebih jauh lagi, di video musik Teacher’s Pet, Martinez ingin menegaskan kalau hubungan antara guru dan murid ini pada akhirnya hanya akan menyakiti dan merugikan si murid.
5. Tambahan: Film K-12
Bersamaan dengan video-video musik K-12, pada tahun 2019 Martinez juga merilis filmnya yang bertajuk “K-12 (The Film)” yang berisikan dialog-dialog dari jalan cerita yang disisipkan di antara video-video musiknya. Bisa dibilang film ini seakan menjadi sebuah drama musikal dari album K-12. Film yang berdurasi 1 jam 32 menit ini bercerita tentang Cry Baby (Melanie Martinez), seorang anak perempuan yang memiliki kekuatan sihir yang pergi ke sebuah sekolah spesial bersama temannya Angelita (Elita Harkov). Film ini juga sudah ditonton sebanyak 98 juta kali. Kamu yang mengaku fans Melanie Martinez wajib banget menonton film ini!
Itu dia lima fakta menarik 3 lagu Melanie Martinez dari album keduanya yang bertajuk K-12. Memang, K-12 mungkin hanya populer di lingkaran para fans setia Melanie Martinez, namun tidak ada alasan bagi para pendengar global Play Date untuk tidak memberi kesempatan kepada album yang satu ini. Bagaimanapun juga, Martinez adalah penyanyi yang sangat berbakat dengan musik-musik alternatif pop yang berkonsep unik, tidak biasa, dan pastinya tidak akan pernah mengecewakan.