Usai Barbie, Mattel Bakal Produksi Film Barney hingga Lily Pocket

Ayu Nabila | Gigi Ann
Usai Barbie, Mattel Bakal Produksi Film Barney hingga Lily Pocket
Ilustrasi Film Barbie (Twitter/PopBase)

Setelah Barbie sukses puncaki box office sejak penayangan globalnya pada 21 Juli lalu, CEO Mattel Ynon Kreiz ungkap bahwa perusahaannya tengah aktif mengembangkan 14 proyek film baru dari mainannya. 

Dilansir dari laporan Variety pada Rabu (26/7), beberapa mainan Mattel yang akan dikembangkan antaranya Barney, Polly Pocket, Thomas and Friends, dan American Girl.

Proyek Barney sendiri akan diangkat menjadi sebuah film live-action dengan menggaet aktor Daniel Kaluuya sebagai produser. Film Barney disebut bakal menceritakan soal pencarian identitas dan sosok yang dicintai. Film Barney dibuat khusus untuk orang-orang yang merasa tak dianggap di dunia ini.

Sementara itu, proyek film Poly Pocket telah lama dirumorkan akan dibintangi oleh Lily Collins, pemeran utama dari serial Emily In Paris. Aktris Lena Dunham yang terkenal lewat film Game of Thrones juga diketahui bakal berperan sebagai sutradara sekaligus penulis skenario Poly Pocket.

Mainan mobil Hot Wheels milik Mattel pun dikabarkan bakal diangkat ke layar lebar. Dalam proyeknya ini, Mattel telah menggandeng JJ Abrams sebagai produser.

Meski akan menjadi film penuh tantangan, produser film Mattel, Robbie Brenner menyebut bahwa film Hot Wheels menyajikan kisah perjalanan emosional dari seorang karakter yang akan terhubung dengan pengalaman banyak orang. 

BACA JUGA: 4 Film Komedi Korea dengan Aktor Garang Ma Dong Seok sebagai Pemeran Utama!

Aktor besar Fast & Furious, Vin Diesel, dikabarkan juga terlibat dalam film mainan Mattel, Rock ‘Em Sock ‘Em Robots.

Dan meski American Girl belum diketahui siapa bintang dan produser yang akan menggarap film tersebut, Brennen menyebut bahwa American Girl akan mengangkat kisah para gadis yang tengah berusaha untuk percaya diri.

Kembali ke film Barbie, Ynon Kreiz mengungkapkan selalu ada kemungkinan bagi film sekuel Barbie. Meski dirinya beserta tim sempat terfokus pada kesuksesan film Barbie yang pertama, Kreiz berpendapat bahwa Barbie adalah brand yang luas dan penuh peluang. 

"Pada awalnya kami tidak mengatakan, 'Oke, ayo kita pikirkan film kedua dan ketiga'. Mari kita buat film pertama dengan tepat dan buat itu sukses," kata Ynon Kreiz, menurut Variety pada Rabu (26/7).

"Jika kalian melakukan hal tersebut, kesempatan bakal terbuka sangat cepat setelah kalian menetapkan film pertama sebagai representasi kesuksesan dari sebuah waralaba di layar lebar," lanjutnya lagi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak