Ulasan Film Fair Play, Thriller Psikologi di Dunia Kerja dan Konflik Asmara

Ayu Nabila | Caca Kartiwa
Ulasan Film Fair Play, Thriller Psikologi di Dunia Kerja dan Konflik Asmara
Phoebe Dynevor dan Alden Ehrenreich di film Fair Play (Netflix.com)

Seperti pepatah bilang, "Jangan pernah menilai buku dari sampulnya", itu juga yang terjadi pada saya untuk film berjudul "Fair Play".

Saat melihat poster film ini di sebuah layanan nonton berbayar, saya cenderung under estimate dan mengira filmnya akan serupa dengan "50 Shades of Grey" atau trilogi "365 Days". Nyatanya saya salah.

"Fair Play" adalah sebuah thriller psikologi tentang dua orang yang jadi pasangan kekasih dan bekerja di perusahaan yang sama.

Film "Fair Play" ditulis dan disutradarai Chloe Domont yang sebelumnya menggarap film-film pendek dan sejumlah serial sepeti "Billions" dan "Star Trek: Discovery". Sementara Phoebe Dynevor dan Alden Ehrenreich menjadi dua pemeran utama.

Sinopsis film "Fair Play" bercerita tentang pasangan muda, Emily (Phoebe Dynevor) dan Luke (Alden Ehrenreich), yang tengah berada dalam puncak kebahagiaan setelah memutuskan untuk bertunangan. Namun, suasana manis ini hanya menjadi awal dari kisah yang kompleks. 

Posisi keduanya, yang sama-sama bekerja sebagai analis di perusahaan pengelola investasi ternama di New York, memaksa mereka untuk menyembunyikan hubungan karena kebijakan perusahaan yang melarang karyawan berkencan.

BACA JUGA: Okie Agustina Siapkan Bukti Perselingkuhan, Gunawan Dwi Cahyo Urungkan Niat Laporkan Sang Istri

Ketika sebuah peristiwa mengguncang perusahaan dan seorang Portfolio Manager dipecat, Emily tanpa sengaja memberikan informasi kepada Luke, mengira bahwa sang kekasih yang akan menggantikan posisi tersebut. Sayangnya, yang terjadi sebaliknya, ternyata justru Emily yang mendapatkan promosi. 

Meski awalnya Luke menyatakan bangga atas prestasi Emily, perlahan tapi pasti, perubahan sikap mulai terjadi. 

Luke menunjukkan keraguan terhadap kemampuan Emily dan berpikir bahwa promosi tersebut seharusnya didapatkan berdasarkan kompetensi, bukan karena faktor fisik.

Ulasan film "Fair Play" 

Dinamika antar Emily dan Luke dari yang semula begitu manis, namun kemudian dihadapkan pada naik turun emosi yang ekstrim menjadi daya tarik tersendiri dari film ini. Phoebe Dynevor dan Alden Ehrenreich yang menjadi karakter sentral memainkan dinamika dengan cerdas dan bikin ikut greget.

Selain itu "Fair Play" juga menyorot kejamnya persaingan di Wall Street, terutama untuk para pekerja perempuan.

Domont dengan cermat merinci upaya Emily untuk diterima dalam lingkungan yang didominasi laku-laki dengan pendekatan ekstrim, seperti kunjungan ke klub malam dan upaya untuk menyesuaikan diri dengan norma maskulinitas.

Disisi lain, Luke menjadi gambaran betapa rapuhnya ego seorang lelaki. Saat Emily naik jabatan, ego Luke hancur, memperlihatkan sisi insecure dan seksisnya. Perlahan tapi pasti, perubahan karakter Luke digambarkan secara subtil, memberikan lapisan ke dalam konflik yang berkembang.

Skor untuk film "Fair Play" 91/100. Chloe Domont berhasil menyajikan isu-isu seksisme dan male fragility melalui dialog substansial dan realistis tanpa mengandalkan monolog klise dan membungkus hancurnya hubungan akibat hal tersebut secara elegan dan efektif.

Film "Fair Play" tayang di layanan streaming Netflix sejak Oktober 2023 lalu. Selamat menyaksikan!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak