Sutradara asal Jepang, Hirokazu Kore-eda, kembali menghadirkan salah satu karyanya di tahun 2023, lewat film berjudul 'Monster'.
Dalam dunia perfilman, nama Hirokazu Kore-eda dikenal lewat karya-karyanya sebut saja "Shoplifters" atau "Manbiki Kazoku", "Nobody Knows" atau "Dare mo shiranai" dan juga "The Third Murder" atau "Sandome no Satjun".
Sementara "Shoplifters" dan "Nobody Knows" cukup dikenal belakangan, ada baiknya Anda juga tahu salah satu karya terbaik Hirokazu Kore-eda yakni "The Third Murder".
Sebagai catatan film "The Third Murder" dibintangi aktor Koji Yakusho yang baru-baru ini tampil di film "Perfect Days".
Film "The Third Murder" sendiri menghadirkan pandangan mendalam terhadap sistem hukum Jepang dan kompleksitas kebenaran.
Cerita dimulai dengan Shigemori (Masaharu Fukuyama), seorang pengacara yang ditugaskan untuk membela Misumi (Koji Yakusho), seorang pria yang mengaku bersalah atas pembunuhan brutal seorang pengusaha.
Shigemori awalnya meyakini bahwa kasus ini akan menjadi tugas rutin, namun seiring berjalannya waktu, dia merasa semakin terpikat oleh misteri di balik tindakan Misumi.
Pada tahap awal, Misumi mengaku bersalah, tetapi seiring perkembangan penyelidikan, sejumlah pertanyaan muncul tentang kebenaran di balik pengakuan itu.
Sebuah pertemuan antara Shigemori dan Misumi di penjara memicu pembukaan lapisan-lapisan cerita yang rumit. Misumi mengungkapkan bahwa dia telah berubah pikiran tentang kebenaran dalam kasus ini.
Pertanyaan mendasar mengenai apakah Misumi benar-benar bersalah atau tidak menjadi fokus utama, dan Shigemori memulai penyelidikan yang mendalam untuk mencari jawabannya.
Melalui serangkaian wawancara dengan saksi-saksi dan pertemuan dengan keluarga korban, Shigemori menyadari bahwa kebenaran dalam kasus ini jauh lebih rumit daripada yang terlihat pada permukaan.
Dia berhadapan dengan dilema moral tentang mempercayai keterangan klien atau terus mencari kebenaran di tengah alur cerita yang semakin kompleks.
"The Third Murder" berhasil menyuguhkan lapisan cerita yang mendalam dan kompleks. Kore-eda menggambarkan konflik moral dengan sangat halus, membiarkan penonton terus bertanya-tanya tentang kebenaran sepanjang film.
Akting yang kuat dari Masaharu Fukuyama dan Koji Yakusho turut memperkuat ketegangan emosional dalam film.
Cinematografi film ini menciptakan suasana dark yang sesuai dengan tema seriusnya. Kore-eda menggunakan pengaturan kamera yang cermat untuk menyoroti ketegangan di wajah karakter, menciptakan atmosfer misterius sepanjang film.
Namun, sebagian penonton mungkin akan merasa bahwa "The Third Murder" terlalu lambat dan kompleks, sehingga membutuhkan ketelitian dalam memahami alur ceritanya.
Beberapa adegan juga bisa dianggap terlalu filosofis, membuat film ini kurang sesuai bagi mereka yang mencari hiburan ringan.
Pendekatan yang rumit terhadap kebenaran dan keadilan bisa membuat beberapa penonton merasa tertinggal atau kehilangan fokus.
Selain itu, film ini mungkin tidak cocok untuk mereka yang mengharapkan jawaban pasti atau resolusi yang tuntas, karena Kore-eda lebih suka membiarkan penonton memikirkan sendiri makna di balik cerita.
Skor untuk "The Third Murder" 89/100. Secara umum ini bukan film hukum konvensional, tetapi sebuah karya yang mengeksplorasi kompleksitas moral dalam sistem peradilan.
Kelebihannya terletak pada kedalaman karakter, akting kuat, dan penyajian cerita yang tidak biasa. Meskipun memiliki kekurangan dalam hal kecepatan dan tingkat kesulitan alur cerita, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang mendalam bagi mereka yang mencari tantangan dalam memahami nuansa kebenaran dan keadilan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS