Nama Fedi Nuril menjadi trending di media sosial X (Twitter) setelah menolak pilih capres Prabowo Subianto. Cuitan aktor tersebut menuai berbagai reaksi dari warganet termasuk pendukung paslon 02.
"Dua minggu lagi insyaallah, Pemilu. Gue masih belum menentukan pilihan capres, tapi gue udah pasti gak bakal pilih 02 #AsalBukan02," cuit Fedi Nuril pada Rabu (7/1/2024).
BACA JUGA: Kini Gugat Cerai, Konten Mesra Ria Ricis Merengek Kesal Teuku Ryan Cukur Ketiak Dikuliti: Kena Ain
Bahkan muncul tudingan jika Fedi Nuril memiliki dendam pada Prabowo karena terang-terangan tidak memberikan dukungan. Pemain film Ayat Ayat Cinta tersebut membeberkan alasannya enggan memilis capres nomor urut 2.
"Gue cuma gak mau terduga pelaku penculikan aktivis '98 jadi presiden. Membaca saja kamu sulit. Gue gak ngajak orang lain. Gue cuma menyatakan gak akan milih 02," ungkap Fedi membalas komentar netizen.
Tak berhenti di situ, Fedi Nuril sampai ribut dengan pendukung Prabowo yang tidak sependapat. Ia disebut telah menggiring opini publik agar mengikuti apa yang diucapkannya.
"'Terduga' tapi oke sih. Masih saksi pun kalau kamu udah gak suka ya bisa saja. 'Gue gak ngajak', kamu kesulitan nalar apa gimana sih bang? Kamu tuh seleb, atau bahasa gampangnya influencer lah," jawab netizen tersebut.
"Apa yang lu ucap itu udah bisa jadi ajakan/promote/persuasi buat orang lain/audience mu untuk sepaham dengan yang dirimu ucap. Jadi gak harus letterlijk ada kata 'ajak' untuk menyatakan apa yang influencer katakan itu ajakan," sambungnya.
BACA JUGA: Sosok Anggota TNI yang Diduga Calon Suami Ayu Ting-ting, Enji Kena Sentil: Ini Lebih Berkualitas
Fedi Nuril pun mengirimkan berita tentang kasus penculikan yang diduga dilakukan Prabowo.
"Secara status hukum memang “terduga” karena belum diadili. Tapi, … (Tanyakan Isu Penculikan ke Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Beliau Bilang Sudah Dikembalikan Semua)" ujarnya.
Aktor berusia 41 tahun ini juga menentang pernyataan pendukung Prabowo yang sudah menyatakan bahwa capres pilihannya pasti jadi Presiden 2024.
"Ok, Mas. Tapi, harusnya bukan 'pasti akan menjadi presiden untuk semua', Mas. Itu sudah wajib karena presiden adalah pelayan rakyat dan digaji oleh rakyat," tuturnya.
Cek berita dan artikel yang lain di GOOGLE NEWS