Memaknai Realitas Hidup yang Tidak Mudah Lewat Lagu 'Kita Ke Sana' Hindia

Hernawan | Sherly Azizah
Memaknai Realitas Hidup yang Tidak Mudah Lewat Lagu 'Kita Ke Sana' Hindia
Potret Penyanyi Solo Baskara Putra/Hindia [instagram/@wordfangs]

Baskara Putra, yang dikenal dengan nama panggung Hindia, adalah penyanyi dan musisi Indonesia yang memikat dengan suara lembut dan lirik-lirik mendalam. Dalam karya-karyanya, ia menggabungkan melodi yang indah dengan narasi pribadi yang jujur, menciptakan pengalaman mendengar yang menghanyutkan yang mengajak pendengar untuk merenungkan kehidupan dan emosi dengan lebih dalam.

Lagu terbaru Hindia yang berjudul "Kita Ke Sana" berhasil memanjakan telinga para penggemarnya. Lagu tersebut menghadirkan tema tentang kebersamaan, kenangan, dan keterbatasan waktu. Di awal, lagu tersebut mengisahkan tentang rayuan hari ini dan sisa sengsara besok.

Pada liriknya yang berbunyi, "Rayakan hari ini, besok sisa sengsara" mencerminkan filosofi untuk menikmati momen sekarang tanpa terlalu banyak memikirkan masa depan yang tidak pasti. Ini menunjukkan kesadaran akan kenikmatan sesaat dan realitas bahwa hidup tidak selalu mudah.

Lagu ini juga menceritakan tentang kehadiran dan kesendirian. Pada lirik, "Belum pulang, kau pun di sini, temani diriku" mengekspresikan kehadiran fisik seseorang tetapi mungkin tidak sepenuhnya hadir secara emosional. Ada nuansa kesendirian meskipun ada orang lain di sekitar, menyoroti perasaan rindu akan koneksi yang lebih dalam.

Selain itu, lagu ini menyinggung tentang bersandiwara dan keterbukaan. Hal ini digambarkan pada liriknya, "Kita bersandiwara, bicara tak semestinya" menggambarkan dinamika dalam hubungan yang mungkin tidak selalu jujur dan terbuka. Ada elemen sandiwara atau berpura-pura untuk mempertahankan sesuatu yang tidak sepenuhnya nyata.

Yang paling berkesan di hati para pendengarnya, ketika lagu ini membicarakan tentang kenikmatan momen dan keterbatasan waktu. Pada liriknya yang berbunyi, "Kita di ujung cerita, untuk lima menit coba kau, mengambil alih dunia" menyoroti keinginan untuk menikmati momen bersama sebelum semuanya berakhir. Ada kesadaran bahwa waktu bersama terbatas dan ingin membuatnya berarti meskipun hanya sebentar.

Terakhir, lagu ini membahas tentang keabadian dalam kenangan. Dengan refrain "Kita ke sana, selama-lamanya, selagi masih bisa bersama," lagu ini mengekspresikan harapan akan keabadian dalam kenangan dan momen-momen bersama meskipun waktu terus berjalan. Ini mengajak pendengar untuk menikmati saat ini dan menghargai kebersamaan sebelum semua berubah.

Secara keseluruhan, "Kita Ke Sana" adalah lagu yang menggambarkan perjalanan emosional dari kebersamaan dan kenikmatan momen-momen bersama hingga kesadaran akan keterbatasan waktu dan realitas hidup yang tidak selalu mudah. Melalui liriknya yang mendalam, Hindia mengajak pendengar untuk merenungkan makna dan nilai dari hubungan dan pengalaman hidup yang singkat namun berharga.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak