Girl group Korea IVE dilaporkan mengirimkan karangan bunga sebagai ucapara berduka untuk Kim Ha-neul, anak berusia tujuh tahun yang diberitakan tewas lantaran ditikam oleh sang guru di sekolahnya di Daejeon beberapa waktu lalu.
Karangan bunga tersebut bertuliskan "Penyanyi IVE" yang dikirimkan ke aula pemakaman Kim Ha-neul di Rumah Sakit Universitas Konyang di Daejeon.
Korea JoongAng Daily pada Rabu (12/2/2025), melaporkan bahwa karangan bunga dari IVE dikirimkan usai ayah dari Kim Ha-neul menceritakan mimpi anak perempuannya itu.
"Jang Won-young (member IVE) adalah impian Ha-neul," ungkap sang ayah. "Dia meminta saya untuk membelikannya photocard Jang Won-young ketika berulangtahun."
"Terlepas dari apa yang ditampilkan di TV, Ha-neul lebih suka menonton acara yang menampilkan Jang Won-young, meski sudah larut malam," sambungnya.
Ayah Kim Ha-neul menyampaikan seruan yang emosional dengan menyatakan, "Pemerintah harus membuat undang-undang yang memastikan bahwa guru dengan masalah kesehatan mental dapat menerima perawatan dan dukungan yang tepat."
Ia lalu berharap Jang Won-young dapat ikut mengucap selamat tinggal dan melepas kepergian Kim Ha-neul. Upacara peringatan kematian Kim Ha-neul sendiri dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan pelayat yang memberikan penghormatan.
Kim Ha-neul sebelumnya ditemukan tak sadarkan diri di ruang audiovisual di lantai dua sekolahnya di Distrik Seo, Daejeon pada Senin (10/2/2025). Dilansir dari keterangan polisi, Ha-neul berbaring di samping tersangka, sang guru perempuan berusia 48 tahun.
Kim Ha-neul juga mendapatkan sejumlah luka di bahu, wajah, dan tangannya. Dia dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 17.40 KST, namun dinyatakan meninggal sekitar pukul 19.00 waktu KST.
Sementara itu, Kepala polisi Distrik barat Daejeon Yuk Jong Myeong menyebut sang pelaku yang diidentifikasi sebagai perempuan berusia 40-an hingga kini masih mendapatkan perawatan medis akibat terluka usai membunuh sang murid.
Yuk Jong Myeong turut mengatakan bahwa pelaku berdalih baru kembali bekerja usai cuti karena alasan kesehatan.
Pelaku juga mengatakan sudah mendapatkan sesi perawatan untuk depresi yang dialaminya sejak 2018. Polisi masih berencana untuk menyelidiki motif dan situasi yang tepat usai kondisi pelaku membaik.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS