Rumah untuk Alie merupakan film asal Indonesia terbaru yang mengangkat genre drama. Film produksi sutradara Herwin Novianto ini, menampilkan seorang aktris muda bernama Anantya Kirana sebagai pemeran utama.
Kirana bermain sebagai Alie Ishala Samatha, anak bungsu dari lima bersaudara yang harus mengahadapi kasus perundungan dan korban kekerasan setelah sang ibunda meninggal dunia.
Alie Ishala Samatha (Anantya Kirana) merupakan anak bungsu dari lima bersaudara. Alie juga satu-satunya anak perempuan yang lahir di keluarga tersebut.
Namun, sebagai anak perempuan bungsu, Alie justru tak mendapatkan kasih sayang penuh dari kakak-kakaknya seperti anak bungsu pada umumnya. Alie bahkan menerima perlakuan buruk dari anggota keluarga, terutama sejak sang bunda meninggal dunia.
Keluarnya justru menganggap Alie sebagai penyebab dari kematian sang ibu. Hal itu terjadi lantaran Alie tengah bersama ibunya saat wafat akibat suatu tragedi.
Tragedi tersebut lantas memicu amarah dari para anggota keluarganya. Kakak-kakak Alie tak terima sang ibu meninggal dunia dan menjadikan Alie sebagai kambing hitam.
Sang ayah pun masih mengalami duka mendalam dan menyalurkan amarahnya kepada Alie. Ia merasa frustrasi dan hidupnya menjadi berat setelah ditinggal oleh seorang istri yang merupakan ibu dari anak-anaknya.
Kemarahan dari keluarganya tersebut semakin memuncak saat mereka mulai menyerang Alie secara fisik. Alie menjadi korban perundungan hingga berkali-kali mendapatkan sejumlah kekerasan.
Tindakan dari kakak serta ayahnya itu lantas membuat Alie banyak menyimpan luka. Tak cuman di situ, Alie juga diserang secara mental lantaran para kakaknya terus memberikan cacian keji.
Keadaan keluarganya itu menyebabkan Alie semakin tersudutkan di keluarganya sendiri. Ia tak dapat berbuat banyak karena masih terlalu muda dan merupakan anak bungsu.
Namun, di sisi lain, Alie juga tidak bisa membenci keluarganya sendiri. Ia pun berupaya keras untuk membalikkan suasana dan berharap momen bahagia kembali datang di keluarganya.
Rumah untuk Alie diproduksi langsung di bawah arahan Herwin Novianto. Sementara naskah skenario ditulis oleh Lottati Mulyani. Herwin Novianto pun sudah lama terkenal sebagai sutradara untuk beberapa film terkenal, seperti Kapan Pindah Rumah (2021), Kembang Api (2023), Kang Mak from Pee Mak (2024), hingga yang terbaru ada 2nd Miracle in Cell No. 7 (2024).
Pada film ini, sejumlah aktor asal Indonesia juga turut tampil, sebut saja Anantya Kirana, Rizky Hanggono, Dito Darmawan, Rafly Altama Putra, Andryan Bima, Faris Fadjar Munggaran, hingga Tika Bravani.
Sementara itu, Anantya Kirana merupakan gadis cilik kelahiran 16 Desember 2010. Bernama lengkap Anantya Rezky Kirana, sang aktris telah melakukan debut akting sejak tahun 2016. Dalam debutnya itu ia bermain untuk film berjudul Untuk Angeline (2016).
Ia juga berperan dalam beberapa film hit Indonesia lainnya, seperti Wiro Sableng: Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 (2018), Asih 2 (2020), Tuhan Minta Duit (2022), 12 Cerita Glen Anggara (2022), Bayi Ajaib (2023), Spirit Doll (2023), Pamali: Dusun Pocong (2023), Monster (2024), Sengkolo: Malam Satu Suro (2024), hingga Sebelum 7 Hari (2025).
Berkat kepiawaian dalam akting itu, Anantya Kirana juga berhasil mengantongi sejumlah nominasi dari acara penghargaan bergengsi. Mulai dari Piala Maya (2020) sebagai Aktor/Aktris Cilik/Remaja Terpilih, Indonesia Movie Actors Awards, hingga Festival Film Wartawan Indonesia.
Rumah untuk Alie hingga kini telah sukses mengumpulkan 282.586 penonton selama empat hari penayangan di bioskop. Angka tersebut juga berpotensi untuk terus bertambah lantaran film tersebut baru melakukan pekan perdana penayangan di layar lebar.
Rumah untuk Alie tayang di bioskop sejak 17 April. Bagaimana, kamu tertarik untuk menyaksikan?
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE