Sutradara Weapons, Zach Cregger, belum lama ini membahas soal perubahan besar dalam jajaran pemain film terbarunya. Salah satu yang disinggungnya ialah mundurnya Pedro Pascal dari proyek ini.
Bagi penggemar yang sudah mengikuti perkembangan film Weapons sejak awal, nama Pedro Pascal sempat digaungkan sebagai bintang utama.
Dalam wawancara dengan Entertainment Weekly, Zach Cregger mengungkap bahwa mogok massal penulis dan aktor Hollywood pada 2023 benar-benar mengacaukan seluruh rencana awal produksi.
“Awalnya saya sudah punya jajaran pemain yang benar-benar berbeda untuk film ini. Tapi lalu mogok kerja terjadi, dan jadwal Pedro Pascal bikin semuanya jadi kacau. Saya akhirnya harus memilih ulang seluruh pemain,” ungkap Zach Cregger, dikutip pada Kamis (7/8/2025).
“Memang beginilah risikonya. Pemogokan bikin semuanya tertunda, dan kalau jadwal mundur, otomatis jadwal para aktor jadi bentrok. Akhirnya kami balik lagi ke titik nol. Saya sama sekali nggak menyalahkan siapa pun. Tapi prosesnya terus ketunda dan ketunda lagi, kayak efek domino. Jadi saya benar-benar harus mulai semuanya dari awal.” ujarnya kembali.
Selain Pedro Pascal, beberapa nama lain yang juga sempat tergabung dalam jajaran cast awal termasuk Brian Tyree Henry (Bullet Train), Renate Reinsve (The Worst Person in the World), dan Austin Abrams (Do Revenge).
Sayangnya benturan jadwal serta dampak pemogokan besar-besaran membuat semuanya harus dirombak total.
Dari jajaran pemain awal, hanya Austin Abrams yang akhirnya tetap membintangi film Weapons yang dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 6 Agustus 2025.
Weapons pun menemukan deretan pemeran bintang baru, dengan Josh Brolin (Outer Range) mengambil alih peran yang ditinggalkan Pedro Pascal, serta Julia Garner (The Fantastic Four: First Steps) dan Alden Ehrenreich (Solo: A Star Wars Story) yang turut bergabung.
Pada akhirnya, jalan buntu yang sempat dialami Zach Cregger justru membawanya ke arah baru yang tak terduga. Dalam wawancara terpisah, ia mengenang proses casting dan menyoroti momen saat pertama kali terhubung dengan Julia Garner.
“Saya Zoom dengan Julia, dan dalam waktu tiga menit, saya langsung tahu kalau dia orang yang saya cari, karena dia begitu cerdas. Cara dia membaca naskah, cara dia membahas karakternya… saya langsung merasa, ‘Ini dia yang saya butuhkan.’ Saya mencari seseorang yang bisa menangkap esensi cerita ini dan tahu persis bagaimana cara membawanya ke layar. Menurut saya, Julia bahkan lebih pintar dari saya, jadi saya tahu proyek ini akan berada di tangan yang tepat.” papar Zach Cregger.
Cerita Weapons dimulai ketika 17 murid dari kelas Justine Grady secara bersamaan bangun tengah malam dan pergi dari rumah mereka tanpa jejak.
Hanya satu murid yang tertinggal. Aksi ini bukan penculikan biasa. Mereka semua keluar sendiri dengan cara berjalan yang aneh dengan tujuan yang tidak diketahui.
Setelah kejadian itu, kota menjadi kacau. Warga mulai menuntut jawaban dari Justine, dan seorang ayah bernama Archer Graff yang anaknya juga hilang, memimpin pencarian.
Namun semakin dalam penyelidikan dilakukan, semakin banyak kejadian aneh dan mengerikan yang terjadi, mulai dari sosok-sosok misterius, teror psikologis, hingga suara-suara menakutkan yang menghantui.
Saat artikel ini ditulis, Weapons masih mempertahankan rating 100% di situs Rotten Tomatoes dengan 35 ulasan yang sudah masuk.
Tentu saja ini baru gelombang pertama dari respons kritikus, dan angkanya kemungkinan akan berubah seiring makin banyaknya ulasan yang bermunculan.
Apalagi film horor yang berhasil melampaui stigma genrenya jarang mampu mempertahankan momentum hingga dirilis secara luas.
Namun jika Weapons berhasil melakukannya, film ini bisa saja menjadi salah satu film horor dengan ulasan terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
