Event musik Cherrypop Festival kembali hadir di tahun 2025 dengan mengusung tema “Gelanggang Musik” sebagai wadah pertemuan para pelaku dan penikmat budaya. Acara ini menjadi ruang bagi mereka yang memandang budaya pop bukan sekadar hiburan, melainkan bagian dari gaya hidup.
Cherrypop Festival 2025 berlangsung selama dua hari pada tanggal 9 dan 10 Agustus 2025 yang bertempat di Lapangan Panahan Kenari, DI Yogyakarta. Sejak pertama kali diadakan tahun 2022, Cherrypop terus menarik perhatian publik sebagai ajang yang merayakan keberagaman musik independen dan budaya pop.
Cherrypop menghadirkan deretan musisi lintas genre, pameran seni visual, hingga pemutaran film, menjadikannya salah satu agenda tahunan yang dinantikan para pecinta budaya kreatif di Indonesia.
Pada hari pertama, sebanyak 30 musisi yang tampil dan dibagi menjadi empat panggung yaitu Cherry Stage, Nanaba Stage, Yayapa Stage, dan Chilli Stage. Namun, khusus Chili Stage berkonsep intimate gigs, tertutup, dan hanya dapat dikunjungi maksimal 100 orang saja.
Terpantau hari pertama Cherrypop 2025 berlangsung meriah dengan antusiasme penonton yang memadati area festival sejak sore hari. Langit cerah dan angin sejuk mendukung jalannya rangkaian acara, mulai dari penampilan musisi lokal hingga kolaborasi lintas genre yang memeriahkan panggung. Di sisi lain, stand pameran seni visual dan lapak merchandise ramai dikunjungi menciptakan suasana interaktif antara seniman dan pengunjung.
Antusiasme penonton di Nanaba Stage dimulai dari pertunjukan musik dari Dojihatori, kemudian dilanjutkan oleh Ismam Saurus, artis musik indie asal Lumajang. Tidak sampai di sana, penonton semakin membludak ketika Banda Neira menyanyikan lagu andalannya yang berjudul Sampai Jadi Debu.
Salah satu penonton Cherrypop 2025 membagikan kesannya tentang hari pertama acara musik ini, “Jujur overall bagus acaranya, tempatnya bersih, dan seru banget. Banyak stand makanan dan minuman yang bermacam-macam dan harganya relatif lebih murah. Aku enjoy banget," jelas Haikal penonton Cherrypop 2025 yang berasal dari Cilacap.
Penampilan berlanjut diisi oleh musisi Sunwich, Barasuara, Perunggu, Avhath X Kuntari, dan ditutup oleh Teenage Death Star. Sementara itu, di Cherry Stage terdapat Eleanor Whisper, The Cottons, The Paps, Ali, Pure Saturday, Shaggydog, Rumahsakit, dan The Adams X Eko Nugroho. Selanjutnya, untuk Yayapa Stage terdapat Om Kacau Balau, Bedchamber, Little Mascara, Filler, The Melting Minds, The Sastro, MTAD, dan Negatifa. Selain itu, Chili Stage terdapat screening rekam skena, Sssalt, Coldvvave, Racaw, Broddyfae, dan Trico.
Cherrypop 2025 bukan sekadar panggung hiburan, melainkan wadah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Melibatkan partisipasi pelaku UMKM, festival ini menjadi etalase bagi produk lokal mulai dari kuliner dan fashion untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Bagi musisi tanah air, Cherrypop 2025 menyediakan ruang tampil sekaligus membangun jaringan dengan industri musik. Penyelenggara menegaskan bahwa keberlanjutan ajang ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem kreatif, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan memberi kontribusi nyata bagi perkembangan budaya pop nasional.
Cherrypop 2025 pada hari pertama sukses membuat penonton memadati area festival. Puncaknya, saat Banda Neira naik ke panggung, teriakan histeris dan nyanyian bersama penonton menandakan bahwa festival ini kembali menjadi magnet besar bagi pencinta musik indie.
Harapan adanya Cherrypop 2025 adalah festival ini terus menjadi ruang pertemuan antara musisi dan penikmat musik lintas generasi. Selain menghadirkan hiburan, Cherrypop diharapkan mampu mendorong pertumbuhan musik indie Indonesia, memberikan panggung bagi talenta baru, dan memperkuat ekosistem industri kreatif.
Antusiasme penonton yang membludak tahun ini, publik berharap Cherrypop dapat digelar secara konsisten dengan konsep yang semakin segar, lineup yang beragam, dan pengalaman yang lebih interaktif bagi pengunjung.
