Film horor Indonesia kembali menghadirkan cerita yang tidak biasa lewat Malam 3 Yasinan. Menjelang penayangannya pada awal 2026, film ini sudah mencuri perhatian berkat premis yang menggabungkan ritual religius dengan konflik keluarga konglomerat. Diproduseri oleh Wulan Guritno dan disutradarai Yannie Sukarya, Malam 3 Yasinan menjanjikan pengalaman horor yang lebih sunyi, menekan, dan sarat makna.
Alih-alih mengandalkan jumpscare semata, film ini memilih pendekatan slow-burn. Ketegangan dibangun perlahan melalui suasana, relasi antar karakter, serta rahasia lama yang satu per satu mulai terungkap. Trailer yang dirilis pun memberi gambaran jelas akan nuansa film ini, mulai dari latar perkebunan bernuansa era lama, rumah keluarga yang terasa dingin dan berjarak, hingga adegan yasinan yang dibalut aura mencekam.
Sinopsis Malam 3 Yasinan
Cerita berfokus pada keluarga Djoyodiredjo, sebuah keluarga terpandang yang dikenal kaya raya dan menjunjung tinggi tradisi. Di mata publik, mereka adalah simbol kehormatan dan kekuasaan. Namun, ketenangan itu hancur setelah kematian Sara, salah satu putri kembar keluarga Djoyodiredjo. Kematian Sara menjadi awal dari serangkaian kejadian janggal. Samira, saudara kembarnya, pulang dari perantauan untuk menghadiri prosesi yasinan.
Sejak menginjakkan kaki di rumah keluarga, Samira merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Rumah besar yang dulu terasa megah kini dipenuhi kesunyian aneh, tatapan penuh rahasia, dan atmosfer yang membuatnya tidak nyaman. Keganjilan memuncak pada malam ketiga yasinan. Ritual doa yang seharusnya menjadi penutup justru membuka tabir rahasia lama keluarga Djoyodiredjo.
Samira mulai menemukan petunjuk-petunjuk yang selama ini tersembunyi, mulai dari arsip lama, percakapan yang sengaja disembunyikan, hingga simbol-simbol kuno yang mengarah pada kesalahan generasi sebelumnya. Teror yang dihadirkan dalam film ini tidak hanya berasal dari dunia gaib. Rasa takut justru tumbuh dari konflik manusiawi, dendam yang dipendam, pengkhianatan, serta keputusan moral kelam yang diambil demi mempertahankan nama besar keluarga.
Samira pun terjebak dalam dilema emosional. Di satu sisi, ia ingin memahami apa yang sebenarnya terjadi pada Sara. Di sisi lain, kebenaran yang terungkap justru mengguncang keyakinannya terhadap keluarga yang selama ini ia anggap utuh. Malam ketiga yasinan pun berubah menjadi malam penghakiman, di mana rahasia lama tak lagi bisa ditutup rapat.
Akting dan Karakter yang Menantang
Salah satu daya tarik utama Malam 3 Yasinan adalah penampilan Shaloom Razade yang memerankan dua karakter sekaligus, Sara dan Samira. Peran kembar ini menghadirkan tantangan akting tersendiri karena menuntut emosi yang berbeda namun saling terhubung.
Selain itu, film ini juga didukung jajaran aktor ternama seperti Wulan Guritno, Baim Wong, Hamish Daud, hingga Farhan Rasyid, yang memperkuat dinamika keluarga penuh konflik.
Horor yang Lebih dari Sekadar Seram
Yang membuat Malam 3 Yasinan terasa berbeda adalah keberaniannya memposisikan ritual religius sebagai cermin kepalsuan sosial. Film ini tidak hanya menakut-nakuti, tetapi juga mengajak penonton merenungkan bagaimana kekuasaan dan kehormatan sering kali dibangun di atas kebohongan. Nuansa horor hadir dari rasa bersalah, penyangkalan, dan luka masa lalu yang terus menghantui.
Bagi penonton yang menyukai horor dengan cerita berlapis, misteri keluarga, serta pendekatan psikologis yang kuat, film ini patut dinantikan. Malam 3 Yasinan menawarkan ketegangan yang tidak meledak-ledak, tetapi perlahan merayap dan meninggalkan kesan setelah film usai.
Jadwal Tayang
Film Malam 3 Yasinan dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia pada 8 Januari 2026. Catat tanggalnya dan siap-siap merasakan teror yang berbeda di awal tahun depan.