Banyak penelitian menunjukan, imej fast food, mengandung kalori-lemak berlebih dengan nutrisi pokok yang tidak sehat, menjadi pemicu utama terkena obesitas juga diabetes. Sehat itu mahal biaya administrasinya, sampai hilang feeling, untuk tidak menyantap rutin makanan cepat saji, bila bukan terus menerus, ketimbang melewati waktu makan yang diakibatkan karena tuntutan rutinitas di zaman now.
Maka, fast food menjadi pilihan solutif, supaya gaya hidup lebih praktis, dan kesehatan tubuh tetap baik-baik saja, asalkan mengikuti triks sehat diantaranya;
1. Mengonsumsi jus buah pertama sekali
Mengawali setiap hidangan apapun yang bersifat berat, terutama fast food. Alangkah baiknya di dahului dengan meminum jus pada saat perut kosong ataupun sebelum makan.
Memilih waktu yang tepat tersebut, ialah salah satu trik yang bermanfaat untuk menelan jus buah yang berisi serat dan banyak air, agar mempercepat rasa kenyang, dan mempelancar proses pencernaan dari pengaruh ketidak seimbangan jenis makanan yang disiapkan-dikonsumsi dalam waktu singkat.
Menurut dokter Benny Parulin sebagai Head Of Medical Research Nakedpress. Hendaknya meminum jus untuk pertama sekali, sewaktu punya makan fast food, itu bisa jadi solving problem gak bakalan nyinyir lagi.
2. Perlu minum air putih
Dilansir dari Billi UK, manfaat minum air putih sebelum dan sesudah makan, ternyata ampuh menumbangkan ratusan kalori jahat. Penjelasannya sebagai contoh pada pengaruh air jernih, sekitar 220ml diminum sebelum makan berat, fungsinya untuk mengontrol porsi makan fast food.
Lalu, segelas lagi, dengan meminum keringanan molekul air yang bersih, guna membersihkan asupan kurang proporsional buat tubuh, dan menghilangkan cegukan sehabis menyantap lahap pola makan tidak sehat.
Alhasil, 440ml diperlukan untuk meluluh lantakan lemak jenuh, sekitaran 20-40% dari badan, hanya minum dengan air bersih, sejernih usaha bakal positif thinking, dan kesimpulannya jangan galau untuk mencoba sesekali makanan cepat olahan yang nikmat dan gurih.
3. Makan bersama sayur
Kurangnya ketersediaan sayuran dalam paradigma makan yang sedang tren, menunjukan kebutuhan tidak cukup gizi, secara otomatis pula memperbesar angka penderita Jantung, kanker, prostat, pankreas, kolon, ovari dan endometrium. Demikian sumber kondisi tertera, sebagaimana dilaporkan dari devex.com, The World Health Organisation.
Walau banyak penyakit yang disebutkan tadi, pastinya bikin ilfil, rasa risau untuk mencicipi makanan yang sangat populer di kalangan komunitas moderen, terkadang tidak dapat terelakan lantaran varian dengan rasanya yang beragam begitu menggoda selera.
Melansir dari Boldsky, setidaknya ada 5 jenis makanan cepat saji yang kandungan gizinya masih tetap baik untuk tubuh, berupa; Salad, Wrap, Sandwich, Burger Vegetarian, dan Burrito. Preferensi jenis hidangan makanan cepat tersebut, bisa menjadi alasan alternatif kombinasi yang seimbang untuk disantap. Jadi, masih takut gak?
4. Kontrol ngemil
Makanan siap saji ala lokal; bakso, mie goreng, soto, sate, batagor, martabak dan bakmi. Fast food yang dikenal di dalam negeri tersebut, seringkali dianggap dewa penyelamat saat lapar tiba.
Akibatnya, tingkat stres menahan perut kosong, tidak hanya cukup memesan semangkuk bakmi ayam, justru berharap untuk menyantap kalori dan gula lebih banyak lagi dari makanan utama, dan muncul kepastian harus menambah cemilan lainnya seperti es krim, cokelat, dan kue berbahan dasar tepung yang lain.
Taukah begitu, skip keinginan ngemil, ternyata mampu menenangkan diri hingga ikon fast food tidak selalu rendah kualitasnya di dalam mindset.
Oleh karena nafsu makan tidak sulit terkontrol, maka dari itu, akan mudah untuk mengendalikan berat badan dan perut buncit, berdasarkan penjelasan hellosehat.com Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Nikmati saja! adanya santapan evolusi untuk bertahan hidup tanpa harus mengunyah makanan ringan berulang. Akhirnya, mesti buang perasaan ragu-ragu.
5. Hindari rebahan, dan langsung tidur
Membaca buku, menonton, menghirup lega udara di luar, berbicara sejenak dengan keluarga seusai makan sesuatu yang padat adalah upaya kondusif berguna, dari pada punya hasrat untuk rebahan, atau berbaring.
Sudah tau fast food, kaya akan kalori, lemak, dan protein? boleh jadi perasaan senang rebah-rebah sebisa mungkin dihindari agar pemicu 5 bahaya tak menyerang kesehatan lambung, otak, jantung, kualitas tidur, dan fungsi saraf, yang dirangkum cnnindonesia.com dari berbagai sumber.
Selain strategik di atas, coba pula diperhatikan jarak waktu antara jam sarapan dengan jam tidur, yang bisa diestimasikan berjeda 2-3 jam setelah memakan fast food, lalu tidak langsung pergi tidur.
Kebiasaan sehat itu lah jauh dari merusak proses pencernaan di lambung ke usus halus, sebagaimana mengutip dari laman verywellhealth.com, anjuran online tersebut mempunyai alasan, bahwasanya selang waktu diperlukan sesaat tegakan badan bukan berbaring, makin berbahaya untuk pergi tidur selesai memakan yang ringan, apalagi menghabiskan porsi besar pastinya patut diwaspadai.
Wah! Jalan keluar jitu, yang harus saling follow kebaikannya, alhasil tiada minder makan dengan sajian cepat untuk sekali-kali saja.
Cukupi waktu istirahat
Menabung waktu tidur, merupakan bukti istirahat yang cukup sebagai persiapan akan masuk ke zona kurang tidur, atau bergadang. Peduli karena itu dapat membawa efek konsentrasi yang baik, bagaimana triks menyeleksi makan fast food agar tetap sehat? semacam; pilih salad sayuran juga buah dengan yogurt, hindari topping daging dan ayam, singkirkan minuman bersoda serta latte, mengutip tripoutbound.com
Mengonsumsi secara efisien pada sajian tengah malam, sering kali dijadikan kambing hitam kenaikan berat badan dan sulit fokus, dirangkum dari kompas.com. Lagipula, menu fast food, cepatnya penyajian yang disuguhkan nan sehat, cenderung mampu membantu dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kualitas tidur, lho.
Bagaimanapun juga, harus sering diingat bahwa cukupi waktu istirahat dapat membawa efektif bagi kesehatan mental, salah satunya. Itu bertujuan supaya dapat melakukan berbagai aktifitas keesokannya lebih kontributif. Nah, amannya durasi waktu dan batas mengonsumsi makanan cepat saji mesti diperhatikan, sehingga belum harap-harap cemas.
Rutin berolahraga
Dampak gaya hidup yang tak seimbang menjadikan manusia masuk ke dalam era inovasi yang simple dan tersaji. Mengabarkan dari kajianpustaka.com, meningkatnya minat makan fast food, bukan masalah besar kan? Hanya melakukan olah gerak tubuh secara rutin, semisal; lompat tali, push-up serta sit-up, minimal 10-15 menit, dan setiap 45 menit sekali.
Sepadan pun menurunkan level lemak dalam badan. Dengan begitu, taktik sehat tidak akan membawa was-was, bagi dampak terjadinya penyakit kardiovaskular di masa yang akan datang, menyudur dari gaya.tempo.co
Oleh keseimbangan terjadi, cepatnya penyajian fast food telah menjadi kebiasaan, bahkan menjadi candu ibarat kebutuhan comfort food bagi masyarakat yang tempo hidupnya kini semakin cepat. Asalkan, tak pernah makan cepat saji berulang-ulang kali? Hidup akan pasti terjamin lebih lama.
Akhirnya, menyantap fast food bukan pilihan yang salah. Alasan realitis dan ekonomis yang meyebabkan faktor prinsipil juga dapat diimbangin sehatnya, atas dasar banyak poin yang logis diterima, malahan cara altetnatif menyehatkan jasmani dan rohani.
Referensi;
Khomsan, A. & Faisal Anwar, 2008. Sehat itu Mudah, Wujudkan Hidup Sehat dengan Makanan Tepat, Jakarta Selatan: PT. Mizan Publika.