Stop Percaya! 3 Mitos Tentang Melatonin Ini Ternyata Salah

Candra Kartiko | Hellen Nurdiana
Stop Percaya! 3 Mitos Tentang Melatonin Ini Ternyata Salah
Ilustrasi melatonin (foto: Pexels/Cottonbro)

Melatonin adalah hormon alami yang diproduksi oleh tubuh dimana dia berperan sebagai pengatur pola tidur. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pineal, yaitu kelenjar di dalam otak yang berukuran sebesar biji kacang polong.

Apabila produksi melatonin dalam tubuh terganggu maka bisa menyebabkan gangguan tidur, seperti insomia, tidur berjalan, mimpi buruk dan lain sebagainya. 

Selain di produksi secara alami oleh tubuh, melatonin juga tersedia dalam bentuk suplemen yang terbuat dari bahan sintesis atau kelenjar pineal pada hewan. 

Melatonin dalam bentuk suplemen ini cukup populer untuk dibawa pada saat melakukan perjalanan ke zona waktu yang baru, karena dapat membantu menghindari jet lag, yaitu gangguan tidur sementara yang disebabkan karena jam internal pada tubuh tidak sinkron dengan zona waktu baru.

Biasanya suplemen melatonin juga digunakan oleh orang-orang yang mengalami insomnia dan gangguan tidur lainnya.

Tetapi, jika anda ingin mengkonsumsi suplemen melatonin setiap malam untuk membantu tidur anda menjadi lebih nyenyak, pastikan dulu anda membaca mitos yang salah dari suplemen melatonin yang dirangkum dari mindbodygreen berikut ini:

1. Melatonin Membantu Kualitas Tidur

Ilustrasi tidur (foto: Pexels/Ketut Subiyanto)
Ilustrasi tidur (foto: Pexels/Ketut Subiyanto)

Anda mungkin berpikir melatonin yang memberi sinyal kepada tubuh anda bahwa sudah masuk waktunya tidur, dan hal tersebut juga yang akan meningkatkan kualitas tidur anda menjadi lebih baik.

Namun menurut dokter Frank Lipma, MD, melatonin lebih cocok untuk mengembalikan jadwal tidur atau ritme sirkadian (proses alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang diulangi setiap 24 jam) anda untuk sementara waktu. 

Melatonin tidak selalu membuat anda untuk lebih mudah tertidur atau mencapai tahap tidur nyenyak, bahkan jika melatonin dapat membuat anda tertidur itu belum tentu berasal dari melatonin.

2. Aman Dikonsumsi Dalam Jumlah Banyak

Ilustrasi pil (foto: Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi pil (foto: Pexels/Anna Shvets)

Anda mungkin akan tergoda untuk menambah dosis suplemen melatonin yang akan anda minum ketika anda ingin cepat tertidur.

Tetapi menurut dokter Shelby Harris, PsyD, DBSM, seorang dokter yang meneliti perilaku tidur dan penulis The Women's Guide to Overcoming Insomnia, mengatakan bahwa melatonin paling baik dikonsumsi dalam dosis rendah. Yaitu 0,5 miligram hingga 1 miligram.

Selain itu mengkosumsi melatonin, terutama dengan dosis yang lebih tinggi, akan menyebabkan mimpi buruk, pusing, dan sakit kepala.

3. Melatonin Bebas dari Efek Samping

Ilustrasi sakit kepala (foto: Pexels/Ron Lach)
Ilustrasi sakit kepala (foto: Pexels/Ron Lach)

Dan yang terakhir adalah, hanya karena melatonin di produksi secara alami oleh tubuh, bukan berarti dia datang tanpa efek samping apabila dikonsumsi dari luar.

Karena melatonin adalah hormon, tentu saja akan mempengaruhi hormon lainnya yang ada di dalam tubuh. Dokter Lipman mengatakan, "banyak orang membutuhkan 3 sampai 5 miligram suplemen melatonin untuk dapat tertidur, hal tersebut lama kelamaan akan mempengaruhi hormon lainnya yang ada dalam tubuh dan menekan kemampuan tubuh untuk memproduksi melatonin secara alami."

Selain itu, penelitian telah menunjukkan bahwa sementara efek samping dari mengkonsumsi melatonin adalah sakit kepala, mual, dan pusing. 

Apabila dikonsumsi dengan dosis tinggi setiap hari dapat menganggu hormon reproduksi seperti hormon estrogen dan tertosteron.

Jika anda tengah mencoba menyesuaikan jadwal tidur dengan cepat, mengkonsumsi suplemen melatonin mungkin berguna untuk penggunaan jangka pendek. Tetapi jika anda mengkonsumsinya setiap malam, lebih baik anda menggantinya dengan alternatif lain dan segera hubungi dokter untuk konsultasi lebih lanjut.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak