Penggunaan Susu Formula Hendaknya Dipertimbangkan agar Terhindar dari Mitos

Ayu Nabila | Wahyu Astungkara
Penggunaan Susu Formula Hendaknya Dipertimbangkan agar Terhindar dari Mitos
Ilustrasi susu formula dalam botol (Freepik/New Africa)

Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. ASI memberikan nutrisi lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Namun, ada beberapa situasi ibu tidak bisa memberikan ASI kepada bayinya, seperti karena alasan medis atau pribadi.

Dalam kasus seperti itu, susu formula sering kali digunakan sebagai alternatif nutrisi yang diperlukan bayi. Namun, terdapat mitos yang beredar tentang susu formula sebagai pengganti ASI. Menurut Cdc.gov, berikut ini adalah mito-mitos susu formula (SUFOR), yaitu:

Sama dengan ASI    

Meskipun susu formula telah dirancang sebagai nutrisi yang dibutuhkan bayi, namun tetap tidak dapat menyamai manfaat ASI. Karena, ASI mengandung zat-zat antibakteri, antioksidan, dan imunomodulator yang melindungi bayi dari penyakit dan infeksi, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, ASI juga mengandung aspek pertumbuhan-perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Sedangkan susu formula tidak bisa menyediakan semua komponen ini dalam jumlah yang sama persis.

Lebih Praktis dibanding ASI

Memberikan ASI memang memerlukan dedikasi, terutama dalam hal waktu dan kenyamanan ibu. Namun, manfaat kesehatan jangka panjang jauh lebih berharga. Selain itu, ASI bebas dari kontaminasi dan zat tambahan yang mungkin ditemukan dalam susu formula. 

Menyebabkan Bayi Menjadi Gemuk

Berat badan bayi dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pola makan, aktivitas fisik, dan faktor genetik. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa susu formula secara langsung menyebabkan obesitas pada bayi.

Penting untuk diingat bahwa pemberian susu formula mesti sesuai dengan panduan dosis yang diberikan oleh dokter atau ahli gizi, dan bayi harus diberikan kesempatan untuk merasa kenyang dan memutuskan kapan ia ingin berhenti minum.

Lebih Baik untuk Perkembangan Gigi

Seperti diketahui, bahwa susu formula mengandung gula dan karbohidrat yang dapat memicu pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan gigi pada bayi. Pada kenyataannya, memberikan ASI dapat membantu mengurangi risiko kerusakan gigi pada bayi, karena ASI mengandung antibakteri yang membantu melawan bakteri penyebab kerusakan gigi. Selain itu, cara bayi menghisap saat menyusu dari payudara ibu juga membantu perkembangan rahang dan gigi yang optimal.

Pengganti ASI tanpa konsekuensi

Kenyataannya, penggunaan susu formula sebagai pengganti ASI harus dipertimbangkan secara hati-hati, dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir jika tidak ada opsi lain. ASI memiliki manfaat yang unik dan penting bagi kesehatan bayi, baik secara fisik maupun emosional. ASI akan membangun ikatan emosional antara ibu dan bayi, serta memberikan kepuasan psikologis bagi ibu.

Sedangkan penggunaan susu formula harus didiskusikan dengan konsultan laktasi untuk memastikan bahwa bayi menerima nutrisi optimal. Meskipun susu formula dapat menjadi alternatif ketika ibu tidak ada hambatan tertentu saat memberikan ASI, namun tetap tidak bisa menyamai manfaatnya.

ASI memiliki komponen khusus yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, serta memberikan manfaat kesehatan jangka panjang. Penggunaan susu formula hendaknya dipertimbangkan dengan hati-hati, dan didiskusikan dengan tenaga medis atau konsultan laktasi agar keputusan yang diambil demi kesehatan bayi. Dengan begitu bisa menghindari mitos yang bisa memengaruhi keputusan mengenai pemberian nutrisi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak