Sebagaimana yang kita ketahui, menjadi dokter tidaklah mudah dan memiliki banyak tantangan dalam praktik kerjanya mengingat dokter memiliki jam kerja yang panjang bahkan tuntutan institusi yang kerap bertentangan dengan nilai-nilai dokter. Selain itu, dokter seringkali berhadapan dengan situasi emosional yang intens yang berpusat pada penderitaan, kesedihan, kegagalan, kematian hingga ketakutan akan malpraktik yang nantinya berkembang menjadi peristiwa traumatis dalam kehidupan dokter dan merupakan pemicu utama profesi dokter mengalami PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma).
Menurut Cleveland Clinic, PTSD (Gangguan Stres Pasca Trauma) adalah suatu kondisi kesehatan mental yang dialami beberapa orang setelah mereka mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis.
Melansir dari artikel dalam jurnal “The American Journal Of Surgery”, Prevalensi PTSD pada dokter yang merawat lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada populasi umum.
Melalui drama korea “Doctor Slump” yang menceritakan seorang dokter bedah plastik terkenal bernama Yeo Jeong Woo dituntut atas malpraktik karena menyebabkan pasiennya meninggal di meja operasi yang dilakukannya. Nahas peristiwa traumatis tersebut menyebabkan Yeo Jeong Woo didiagnosa PTSD.
Melansir dari situs alomedika.com, Kriteria diagnosis PTSD menurut American Psychological Association's (APA) Diagnostic and Statistical Manual Fifth Edition (DSM-5) telah menunjukkan gejala yang sesuai dan dialami langsung oleh Yeo Jeong Woo berupa :
1. Secara langsung mengalami peristiwa traumatis tersebut
2. Mengalami gejala di bawah ini selama lebih dari satu bulan:
- Gejala intrusi seperti mimpi buruk, kilas balik, sensasi bahwa kejadian traumatisnya sedang terulang lagi, pikiran ketakutan.
- Mengalami gejala penghindaran terkait aktivitas yang berhubungan dengan cara kerja dokter seperti saat ia terdiam membeku dan tidak bisa memberikan pertolongan pertama pada situasi gawat darurat.
- Dua atau lebih dari gejala yang memengaruhi mood dan pemikiran seperti merasa bersalah dan menyalahkan diri sendiri, merasa menjauh dari orang terdekat, mengalami penurunan motivasi hidup, sulit berkonsentrasi, serta masalah mental seperti depresi.
- Dua atau lebih gejala gairah dan reaktivitas seperti sulit tidur, sensitif dan suka marah, sangat sensitif terhadap situasi berbahaya, merasa tegang dan khawatir.
Gejala yang timbul dan membuatnya terdiagnosis PTSD ini menjadi bukti bahwa profesi dokter sangat rentan mengalami gangguan mental ditambah lagi praktik kedokteran memiliki tantangan unik karena interaksi pasien dan keluarga yang intens secara emosional yang berorientasi pada penderitaan, ketakutan, dan kematian, serta ekspektasi ideal terhadap kompetensi dan keahlian sang dokter.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.