Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga

Hayuning Ratri Hapsari | Fauzah Hs
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
Ilustrasi kopi (Pexels/Vinícius Vieira)

Kalau selama ini kamu merasa bersalah karena tiap pagi nggak bisa lepas dari kopi, kayaknya sekarang waktunya kamu ngerasa sedikit bangga. Karena ternyata, kebiasaan minum kopi—yang selama ini dicap bikin jantung deg-degan atau bikin susah tidur—justru bisa jadi kunci buat penuaan yang lebih sehat. Yup, bukan cuma bikin melek pas deadline numpuk, tapi bisa bantu kamu tetap bugar sampai usia lanjut. Kok bisa?

Baru-baru ini, sebuah studi dari Harvard T.H. Chan School of Public Health bikin publik gempar. Dalam riset yang disajikan dalam pertemuan tahunan American Society of Nutrition, para peneliti menganalisis data dari hampir 50.000 perempuan selama lebih dari 30 tahun, sejak tahun 1984.

Dan hasilnya? Perempuan yang rutin minum setidaknya satu cangkir kopi berkafein per hari punya peluang lebih besar untuk menjadi apa yang mereka sebut sebagai “healthy agers.”

Nah, healthy agers ini bukan sekadar orang tua yang bisa jalan-jalan ke pasar tanpa tongkat, ya. Mereka ini adalah orang-orang berusia di atas 70 tahun yang bebas dari 11 penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan kanker; punya kesehatan mental yang positif, masih aktif secara fisik, dan daya ingatnya masih tajam kayak anak muda. Sounds like goals banget, kan?

Bahkan lebih menarik lagi, setiap tambahan satu cangkir kopi per hari dikaitkan dengan peningkatan peluang penuaan sehat sebesar 2% hingga 5%. Tapi tenang, kamu nggak harus ngopi seember buat dapet manfaatnya.

Studi ini menunjukkan bahwa efek maksimalnya terlihat pada konsumsi hingga lima cangkir kecil per hari. Lebih dari itu? Mungkin kamu perlu waspada sama efek samping kayak jantung berdebar dan gangguan tidur.

Yang bikin makin spesial, efek ini cuma berlaku buat kopi berkafein. Jadi kalau kamu tim kopi decaf, sayangnya kamu nggak dapet bonus "anti-penuaan" ini.

Bahkan konsumsi minuman berkafein lain seperti cola atau soda berkafein malah menurunkan peluang penuaan sehat. Jadi meskipun kandungan kafeinnya sama-sama bikin melek, efeknya ke tubuh bisa beda banget tergantung dari sumbernya.

Menurut Dr. Sara Mahdavi, peneliti utama studi ini, efek perlindungan dari kopi bakal lebih maksimal kalau dikombinasikan dengan gaya hidup sehat lainnya, seperti rutin olahraga dan pola makan seimbang.

Jadi, kopi itu bukan jalan pintas buat hidup sehat. Dia cuma satu dari sekian banyak “teman seperjuangan” buat menjaga tubuh tetap fit sampai tua.

Tapi, tentu aja, penting juga untuk menyadari kalau reaksi tubuh setiap orang bisa beda. Ada yang ngopi dikit langsung gemetar, ada juga yang bisa ngopi malam-malam dan tetap tidur nyenyak. Jadi, jangan asal copy-paste kebiasaan orang lain tanpa mengerti batas tubuh kamu sendiri.

Kita juga nggak boleh lupa kalau studi ini berbasis pada perempuan, khususnya di Amerika, yang punya pola hidup dan konteks sosial yang mungkin beda dari kita di sini. Artinya, hasilnya belum tentu 100% sama kalau diterapkan ke semua orang di belahan dunia lain. Tapi paling nggak, ini jadi sinyal positif kalau kopi bisa lebih dari sekadar penyemangat pagi.

Sekarang bayangin, kalau minum kopi bisa bantu kamu tetap bugar di usia senja, kenapa nggak dijadikan bagian dari rutinitas harian? Tapi ingat, kopi sehat itu yang tanpa gula berlebih, tanpa krimer palsu, dan tentu aja jangan diseduh bareng gorengan tiap hari. Karena ya… apa gunanya kopi sehat kalau teman minumnya malah biang kolesterol?

Satu hal yang bisa kita pelajari dari studi ini adalah bahwa sering kali, hal-hal sederhana yang kita lakukan sehari-hari, seperti minum kopi, bisa punya dampak besar buat jangka panjang, asal dilakukan dengan cara yang benar.

Jadi, kamu tim kopi sejati atau cuma ikut tren aja? Dan kalau ternyata kebiasaan kecil seperti ngopi bisa punya efek besar di masa depan, kebiasaan sehat apa lagi yang kamu rasa perlu mulai dari sekarang?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak