Journaling: Sebuah Terapi yang Menjadi Hobi Kekinian Mencatat Isi Pikiran

Hernawan | Armand IS
Journaling: Sebuah Terapi yang Menjadi Hobi Kekinian Mencatat Isi Pikiran
Ilustrasi Kegiatan Journaling (Unsplash/Prophsee Journals)

Ide dan isi pikiran kita dapat menjadi pengganggu jika mengendap di pikiran. Bahkan, emosi dan perasaan yang kita pendam menjadi salah satu penyebab dari stres berlebih. Sehingga, kita perlu memiliki sebuah output untuk menuangkan perasaan dan isi pikiran secara berkala melalui berbagai perantara.

Salah satu metode kekinian untuk menuangkan ide dan isi pikiran kita adalah kegiatan journaling atau menulis jurnal. Kegiatan menulis jurnal memberikan kita wadah untuk menulis apa yang kita pikirkan dalam sebuah catatan kecil. Catatan tersebut berisi kejadian-kejadian harian dan bagaimana respon batin kita menanggapi kejadian atau kegiatan harian tersebut. Sehingga, kita memiliki sebuah wadah untuk bercerita dan melepaskan penat.

Berawal dari sebuah terapi

Seorang psikoterapis asal Amerika Serikat bernama Ira Progoff memperkenalkan terapi menulis jurnal untuk memberikan cara sederhana bagi orang-orang untuk mengekspresikan perasaannya melalui catatan harian kecil yang dirancang sedemikian rupa, untuk menceritakan perasaan mereka secara beruntut. Metode ini ditujukan agar seseorang dapat mengembangkan cara mengekspresikan perasaannya secara bertahap dan mampu mengembangkan kematangan emosionalnya.

Jurnal yang ditulis memiliki runtutan yang bertahap. Harapannya, penulis dapat memulai secara sederhana dan berkembang berdasarkan kecepatannya masing-masing. Isi dari jurnal tersebut dapat berupa hal-hal sederhana seperti menjelaskan perasaan yang dialami detik ini hingga menggambarkannya melalui visualisasi gambar tangan yang mewakili perasaan yang dialami. 

Metode ini dipopulerkan melalui berbagai workshop yang mengkampanyekan kegiatan menulis jurnal sebagai terapi diri untuk melampiaskan perasaan yang kita alami. Sehingga, kegiatan menulis jurnal menjadi populer bahkan menjadi sebuah hobi yang bertujuan di luar kepentingan terapi psikologis.

Berakhir menjadi sebuah hobi

Berkat populernya terapi menulis jurnal, orang-orang berbondong-bondong menekuni kegiatan ini sebagai kegiatan kasual dan sekadar menjadi hobi untuk melepas penat. Kegiatan menulis jurnal secara kasual atau sekadar untuk hobi tidak terikat dengan struktur pengisian yang disediakan oleh seorang psikolog. Sehingga, penulisan jurnal untuk hobi lebih bebas dalam menulis isi pikiran dan gagasan yang kita pikirkan.

Isi dari jurnal untuk kegiatan hobi juga lebih beragam, dan memuat berbagai hal seperti pengalaman perjalanan berwisata, ide fashion, hingga resep makanan. Kegiatan journaling untuk hobi juga lebih bebas dalam menyusun tampilan jurnal kita. Kita dapat menyertakan gambar tangan dan tempelan stiker untuk menghias jurnal kita. Bahkan, kegiatan menulis jurnal juga dapat kita aplikasikan ke mencatat materi yang kita pelajari dalam pelajaran sekolah atau perkuliahan.

Menulis jurnal merupakan salah satu kegiatan kekinian yang positif. Kegiatan ini juga bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Maka, kegiatan ini sangat disarankan bagi kamu yang ingin mencoba hobi baru sekaligus menemukan cara baru untuk mengekspresikan perasaan dan isi pikiran yang kamu miliki. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak