Tips Mengatasi Hambatan dalam Menulis

Hikmawan Firdaus | Husna Hisaba
Tips Mengatasi Hambatan dalam Menulis
Ilustrasi menulis.[pixabay.com]

Writer's block adalah penyakit yang pasti pernah dialami oleh seorang penulis, kemandegan ide, tersumbatnya gagasan dalam pikiran, terhentinya jari jemari ketika menulis, dan termenung menerawang sesuatu yang hampa dalam cakrawala pikiran. Gejala yang membuat seorang penulis terhambat untuk menulis.

Adakah diantara kalian yang pernah mengalami hal demikian?

Rata-rata setiap penulis pasti pernah mengalaminya. Tulisan ini akan memberikan tips-tips sederhana yang cocok dijadikan sebagai bekal bagi kalian yang  kerapkali menghadapi kondisi blank saat menulis, mengalami kemandegan ide, dan sejuta hambatan lainnya.

Apa saja kita-kiat yang dapat kita lakukan untuk terbiasa menulis dengan lancar tanpa hambatan?

1. Jangan Malas untuk Memulai

Terkadang penyakit menunda-nunda untuk menulis seringkali menjangkit pada diri seorang penulis, apalagi bagi seorang penulis pemula . Untuk dapat menulis dengan lancar, kita perlu melakukan pembiasaan dan mulailah menulis dengan disiplin. Usahakan kita memiliki waktu khusus dalam sehari untuk menulis, agar tercipta kedisiplinan dalam menulis, sehingga lama-kelamaan akan terbiasa untuk melakukan aktivitas yang satu ini.

2. Cari Waktu yang Tepat

Ternyata pemilihan waktu yang tepat untuk menulis juga sangat penting dalam kelancaran aktivitas menulis. Menurut sebagian orang, waktu menulis yang baik dan tepat adalah pada pagi hari, dimana kondisi tubuh dan pikiran kita masih benar-benar fresh dan segar bugar. Selain itu ada juga waktu yang tepat untuk berpikir puitis menurut sebagian orang, yaitu menulis pada waktu malam hari atau menjelang tidur. Nah, kira-kira kapan waktu yang menurut kalian tepat dijadikan sebagai waktu yang pas untuk menulis? Silakan cari sendiri yah waktu yang sesuai dengan kenyamanan hati kalian masing-masing.

3. Banyak Membaca

Poin yang ini sudah sangat jelas. Membaca merupakan makanan sehari-hari seorang penulis. Menulis dengan membaca sudah seperti satu kesatuan yang tidak bisa dilepaskan. Membaca dapat membuka wawasan kita menjadi lebih luas, memperbanyak perbendaharaan kata, menambah pengetahuan, belajar menganalisis tulisan orang lain, dan masih banyak lagi manfaat yang kita dapatkan dari membaca, yang pasti hal itu sangat membantu bagi kelancaran dalam aktivitas menulis. Bacalah! Apa pun itu, entah itu majalah, koran, novel, non-fisksi, ensiklopedia, kutipan-kutipan dan pribahasa, puisi, komik, cerita anak, dan lain sebagainya, bacalah semuanya. Membaca membuat kita bersentuhan dengan kehidupan, penggunaan bahasa, dan gaya kepenulisan yang beragam.

4. Berolahraga

Menulis boleh, tapi jangan lupakan aktivitas yang satu ini, olahraga juga penting, hal ini membuat tubuh kita segar bugar, dengan berolahraga juga dapat memberikan asupan oksigen yang cukup baik bagi otak, keduanya dapat membantu pikiran kita ketika menulis. Olahraga di pagi hari dan di tempat yang terbuka terutama bersentuhan langsung dengan alam, sangatlah dianjurkan bagi seorang penulis. Rasakan manfaatnya dari aktivitas olahraga untuk membantu melancarkan proses menulis.

5. Ciptakan Suasana atau Lingkungan Baru dalam Menulis

Temukan tempat atau suasana baru dalam proses menggarap tulisan kita. Menulis tidak harus di tempat yang tetap, cobalah menulis di tempat yang berbeda-beda. Sangat dianjurkan menulis di tempat yang dipenuhi dengan pemandangan yang indah. Atau bisa juga menulis di tempat yang sesuai dengan apa yang sedang kita tulis pada saat itu, sehingga proses menulis akan lebih mudah untuk dilakukan.

6. Miliki Buku Saku Kesayangan

Seorang penulis hebat biasanya tidak lepas dari buku kecil di sakunya, ketika ia menemukan sebuah ide di mana pun ia berada dan kapan pun, maka ia segera menuliskannya di buku saku kesayangannya. Ide kadang datang dengan sendirinya, kadang pula pergi menghilang dari otak kita dengan sesaat. Maka ketika ide itu datang, tulislah di buku saku kesayangan yang senantiasa kita bawa kemana-mana.

7. Putarlah Musik

Tidak ada salahnnya memutar musik di sela-sela aktivitas menulis yang cukup melelahkan bagi otak dan pikiran kita. Putarlah musik kesukaan atau musik yang membuat pikiran rileks dan tenang. Tapi mungkin bagi sebagian orang ada yang tidak dapat fokus jika menulis sambil memutar musik, maka poin ini tidak berlaku bagi seorang penulis yang tidak dapat menulis dengan baik jika diiringi dengan musik. Memutar musik saat menulis bersifat subjektif dan opsional.

8. Jangan Lupa Rekreasi

Dalam waktu-waktu tertentu kita perlu mengesampingkan tulisan kita dan berikan waktu bagi pikiran untuk rehat dan melepas lelah dari penat dan kisruhnya kecamuk yang ada di dalam otak kita. Pergilah berjalan-jalan, cari ide dan inspirasi, cari ketenangan, kedamaian, agar pikiran kembali bersemangat kembali. Setelah itu kembalilah pada aktivitas menulis dalam keadaan bersemangat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak