Saat rakyat lagi pusing mikirin harga kebutuhan pokok, Istana Negara justru lagi sibuk bagi-bagi penghargaan. Dan salah satu yang paling mencuri perhatian adalah penganugerahan Bintang Mahaputera Utama untuk Andi Syamsuddin Arsyad, atau yang lebih kita kenal dengan nama panggungnya: Haji Isam, sang crazy rich asal Kalimantan.
Presiden Prabowo Subianto secara langsung mengalungkan selempang dan menyematkan bintang kehormatan itu di dada Haji Isam, Senin (25/8/2025). Momen ini sontak bikin banyak orang garuk-garuk kepala sambil bertanya, "Tunggu dulu, emang jasanya apa sampai dapet penghargaan setinggi ini?"
Katanya sih, Ini Alasan Negara Ngasih Penghargaan
Secara resmi, Bintang Mahaputera itu penghargaan yang nggak kaleng-kaleng. Diberikan buat tokoh yang dianggap berjasa luar biasa bagi kemajuan bangsa. Nah, dalam kasus Haji Isam, kontribusinya disebut-sebut ada di bidang ekonomi.
Lewat bendera PT Jhonlin Group (JG), bisnisnya menggurita di berbagai sektor, mulai dari tambang batu bara, pelabuhan, transportasi, sampai agribisnis.
Pemerintah menganggap perusahaannya ini sudah membuka banyak lapangan kerja, terutama di Kalimantan Selatan, dan menyumbang pemasukan buat negara lewat pajak dan royalti.
Bahkan, Haji Isam juga disebut pernah bantu pemerintah dalam proyek cetak sawah di Merauke. Jadi, secara di atas kertas, kontribusinya memang ada.
![Pengusaha Haji Isam Raih Bintang Mahaputera dari Presiden RI Prabowo Subianto. [ist].](https://media.suara.com/pictures/original/2025/08/25/76760-haji-isam-prabowo.jpg)
Tapi pertanyaannya, apakah kontribusi sebagai pengusaha super kaya secara otomatis layak diganjar dengan salah satu tanda kehormatan tertinggi di republik ini?
Dari Sopir Truk Jadi Langganan Istana
Perjalanan hidup Haji Isam memang kayak di film-film. Lahir di Bone, Sulsel, ia merantau dan memulai kariernya dari nol. Pernah jadi sopir truk, kuli angkut kayu, sampai akhirnya bisa membangun kerajaan bisnisnya sendiri. Sebuah kisah inspiratif yang patut diacungi jempol.
Tapi, saat seorang pengusaha yang bisnis utamanya ada di sektor ekstraktif (baca: tambang) mendapat penghargaan setinggi ini, wajar kalau publik jadi skeptis. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini murni penghargaan atas jasa, atau ada faktor kedekatan dengan lingkaran kekuasaan?
Nggak Sendirian, Ada Rombongan Elite Lainnya
Biar adil, Haji Isam nggak sendirian. Dia adalah salah satu dari 117 tokoh yang hari itu kebagian "jatah" penghargaan. Di daftar penerima, berjejer nama-nama yang sudah sangat kita kenal di panggung politik dan kekuasaan.
Ada Puan Maharani, Ahmad Muzani, Wiranto, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sampai adik kandung Presiden Prabowo sendiri, Hashim Djojohadikusumo. Bahkan aktris senior Christine Hakim juga dapat penghargaan.
Melihat daftar panjang ini, sulit untuk tidak berpikir bahwa acara ini mungkin lebih mirip ajang "apresiasi" bagi para elite dan lingkaran pendukung, daripada murni penghargaan atas darma bakti yang luar biasa kepada rakyat.
Jadi, penghargaan buat Haji Isam ini beneran karena jasanya yang melampaui perannya sebagai pengusaha, atau cuma sekadar simbol bahwa jika kamu cukup kaya dan punya pengaruh, negara pun akan memberimu bintang? Gimana menurut lo, sob?