Beauty content creator identik dengan memiliki banyak produk kecantikan, mendapatkan akses eksklusif untuk mencoba produk terbaru, dan menerima uang hanya dengan mengunggah foto. Namun, ada tantangan tersendiri yang tidak diketahui banyak orang.
Menjadi beauty content creator tidak hanya sekadar memotret produk dan menulis ulasan di media sosial saja. Berikut lima tantangan yang harus dihadapi oleh para beauty content creator :
Berisiko mengalami breakout
![Gadis Putri Diyanti saat mengaplikasikan produk kecantikan pada wajah (instagram.com/dadisputrii)](https://media.arkadia.me/v2/articles/jihanarnika/ixuCHT3viuXET9sAmFV2EORJ0Wo6lvPP.png)
Bisa mencoba berbagai merk skin care maupun make up mungkin menyenangkan menurut sebagaian orang. Ya, hal tersebut akan menyenangkan apabila produk kecantikan cocok-cocok saja di wajah.
Namun, menjadi beauty content creator diharuskan untuk terus mencoba berbagai merek produk kecantikan dan mengulasnya. “Kalau tidak cocok sama suatu produk baik skin care maupun make up, wajah pasti langsung breakout. Dan harus berusaha mengatasinya,” ujar Gadis yang berusia 19 tahun di bulan Oktober mendatang.
Wajib tampil ceria di depan kamera
![Wajah ceria Gadis Putri Diyanti (instagram.com/dadisputrii)](https://media.arkadia.me/v2/articles/jihanarnika/eIgoYuSSTsH2ZEzJmPglG1FSFUrc3Xsu.png)
Selain berisiko breakout, creator juga harus bersikap profesional ketika suasana hati sedang berantakan. Menurut Gadis, jangan terburu-buru untuk take konten karena ekspresi wajah akan sangat terlihat antara ceria dan pura-pura ceria.
Sebab tak jarang dalam menyampaikan ulasan creator diminta untuk menampilkan wajah contohnya ketika mengaplikasikan produk. Agar orang percaya bahwa skin care maupun make up benar-benar dicoba terlebih dahulu oleh creator.
Melawan rasa malas untuk tetap konsisten
![Kreasi look makeup milik Kyra Jole (instagram.com/kyrajole)](https://media.arkadia.me/v2/articles/jihanarnika/Jyw4DtGSi41IK91VxwmcJmFxkdRWWLo4.png)
Berbeda dengan Gadis yang tidak memiliki masalah dengan konsistensi, Kyra Jole menjadwalkan kapan ia harus membuat konten.
“Kalo tidak ada jadwal khusus untuk membuat konten bisa terlena dan lama-lama mager,” ucap Kyra yang sedang menjalankan studi Ilmu Komunikasi di Telkom University. Ia membuat jadwal khusus sembari mengingat apa yang menjadi tujuan awal saat memutuskan terjun ke dunia beauty content creator.
Bergantung pada cuaca
![Ulasan Gadis Putri Diyanti tentang produk kecantikan (instagram.com/dadisputrii)](https://media.arkadia.me/v2/articles/jihanarnika/5q7uGNWMmrrmTgej24UiCgpsh0JNOwfy.png)
Banyaknya beauty content creator yang bermunculan akhir-akhir ini, membuat mereka harus memiliki pembeda di antara creator lainnya agar mampu diingat orang lain. Entah itu melalui cara penyampaian ulasan, properti, tone Instagram yang dipilih, hingga lighting untuk foto maupun video.
Gadis Putri Diyanti memiliki ciri khas dalam membuat konten yaitu menggunakan pencahayaan dari sinar matahari. Ia sendiri mengaku kesulitan untuk melakukan foto produk di musim hujan. “Tetap harus memotret apalagi kalau deadline sudah tiba, terpaksa disiasati saat editing agar warnanya senada dengan feeds Instagram,” papar perempuan yang sehari-hari belajar untuk masuk ke perguruan tinggi.
Harus berani explore hal-hal baru
![Ulasan Kyra Jole tentang produk kecantikan (instagram.com/kyrajole)](https://media.arkadia.me/v2/articles/jihanarnika/YRtgB2rWqWI2SKhKIH1zEz6wyDinIfyv.png)
Menjadi beauty content creator juga mengharuskan seseorang merangkap beberapa skill sekaligus seperti membuat konsep konten yang akan disajikan, editing, public relation saat membalas DM kerja sama dari suatu brand kecantikan, dan sebagainya.
“Diharuskan selalu explore mengingat properti dan ilmu fotografi yang dimiliki saat itu cukup terbatas. Setelah mampu melewati masa eksplorasi dan memahami hal baru jadi lebih semangat membuat konten,” pungkas Kyra yang memulai karirnya sejak awal tahun 2020.