Korea Selatan Akan Bermain Tanpa Pelatih pada Laga Penyisihan Grup H Melawan Portugal

Ayu Nabila | aozora dee
Korea Selatan Akan Bermain Tanpa Pelatih pada Laga Penyisihan Grup H Melawan Portugal
Foto Bento mendapat kartu merah pada laga Korea selatan VS Ghana (FIFA)

Pertandingan Korea Selatan VS Ghana pada Senin (28/11) malam adalah salah satu pertandingan yang dramatis. Setelah menyerang secara agresif dan menyamakan kedudukan, salah satu tim perwakilan Asia itu harus mengakui keunggulan Ghana di laga tersebut. Ghana akhirnya mengakhiri pertandingan dengan skor akhir 3-2.

Tak puas dengan hasilnya, pelatih Korea Selatan, Paolo Bento protes terhadap keputusan wasit. Sang pelatih kesal karena pada menit ke-11 di perpanjangan waktu, kesempatan untuk mendapatkan tendangan sudut tidak diberikan kepada timnya sebab wasit memilih untuk meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

Bento dan Pemain Tak Terima Keputusan Wasit 

Pertandingan tadi malam merupakan pertandingan yang penting untuk tim kedua tim sebab itu menentukan langkah tim ke babak selanjutnya. Menit-menit terakhir pertandingan tersebut memang sangat memanas.

BACA JUGA: Aplikasi Jalan Kita 2.0 Permudah Masyarakat Laporkan Jalanan yang Rusak

Korea Selatan berusaha membalikkan skor dengan menyerang habis-habisan. Namun, pertahanan Ghana begitu rapat sehingga sulit ditembus oleh Korea Selatan. Sangat disayangkan pula bagi Korea Selatan sebab ada dua peluang yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh penyerang mereka.

Setelah wasit meniup peluit, Bento tampak berlari untuk protes atas keputusan wasit yang dinilai tidak adil. Berdasarkan keterangan dari Nypost, Landon Donovan menjelaskan bahwa di sepak bola ada aturan tidak tertulis yang memperbolehkan setpiece terjadi sekalipun durasi pertandingan sudah habis.

Bento tampak marah-marah dan berteriak pada Taylor, wasit yang memimpin pertandingan Korea Selatan VS Ghana tadi malam. Akibat aksi tersebut, Bento diganjar kartu merah oleh Taylor dan tidak boleh mendampingi anak asuhannya pada laga terakhir grup H nanti kontra Portugal.

Selain Bento, tampak Son Heung-min dan pemain lainnya mempertanyakan keputusan wasit yang mengakhiri pertandingan alih-alih memberikan tendangan penjuru kepada timnya.

Permainan Ketat dan Menegangkan  

Setelah tampil cukup baik di laga sebelumnya, Korea selatan berharap dapat mempertahankan performa apiknya di ajang akbar ini. Apalagi Korea Selatan berhasil menahan imbang tim sekuat Uruguay di laga sebelumnya.

Namun, Ghana bukanlah tim yang mudah. Secara head-to-head, dari enam pertandingan yang dilakoni kedua tim di laga persahabatan, mereka berbagi 3 kali kemenangan. Di pertandingan terakhir tahun 2014 lalu, Korea Selatan ditaklukkan dengan skor 4-0 tanpa balas.

BACA JUGA: Ketika Tite Setuju dengan Pujian Neymar: Casemiro Geladang Terbaik di Dunia

Pada pertandingan penyisihan Grup H, Korea Selatan tampil ngotot sejak menit awal. Mereka tidak memberikan kesempatan kepada Ghana untuk menguasai bola. Meski begitu, Ghana lebih jeli dalam memanfaatkan peluang sehingga dua tendangan bebas yang diberikan, dua-duanya membuahkan gol yang diciptakan oleh Mohammed Salisu 24’ dan Mohammed Kudus 34’.

Tertinggal dua gol di babak pertama, Korea Selatan meningkatkan serangan sampai akhirnya Cho Geu-sung berhasil menjaringkan bola ke gawang Ghana. Korea selatan berhasil menyamakan kedudukan 2-2. Sayangnya, kegembiraan Korea tidak bertahan lama sebab Kim Seung-kyu kembali kebobolan di menit 68’. Gol yang diciptakan melalui tendangan kaki kiri Kudus berhasil membawa Ghana menang dengan skor akhir 3-2.

Video yang Mungkin Anda Suka.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak