Menulis buku barangkali terdengar seperti hal yang sulit dan menakutkan, khususnya bagi para pemula. Namun, siapa sangka Ni Luh Made Dwi Indriati bisa melewati tantangan dan berhasil menulis buku yang berkualitas di karya pertamanya.
Buku pertama Ni Luh Made Dwi Indriati ini bertajuk "Sampan Hismanto Sang Maestro Tari – Panggungnya Tak Pernah Habis". Karya ini berangkat dari kekaguman Ni Luh Made Dwi Indriati terhadap gurunya.
Ni Luh Made Dwi Indriati melangsungkan launching buku pada Sabtu 26 Agustus 2023 lalu. Launching buku ini diselenggarakan di Sampan Bujana Sentra @sampanbujanasentra, Jl. Teuku Cik Ditiro II No. 1 Menteng Jakarta Pusat.
Karya buku ini berisikan perjalanan sosok seniman tari tradisional Indonesia tersebut, ditulis langsung oleh sang murid. Ni Luh Made Dwi Indriati yang akrab dipanggil Wiwiek ini membagikan pengalaman menulis buku pertamanya melalui press release.
Wiwiek menyampaikan beberapa hal yang dilakukan saat menulis buku untuk pertama kalinya, simak pengalaman beliau:
1. Ide dan gagasan awal
Berani mengambil kesempatan bagus yang datang, terutama ketika muncul ide atau gagasan yang dirasa bisa menginspirasi diri sendiri. Segera ambil keputusan
2. Kabarkan kepada keluarga
Rencana menulis segera disampaikan kepada keluarga, karena akan ada penyesuaian kegiatan dirumah. Setelah disetujui dan saling mengerti, segera mulai menulis.
3. Sesuaikan Agenda
Beradaptasi dengan waktu dan agenda kebiasaan harian. Koordinasikan setiap ada perubahan agenda yang dapat mempengaruhi cara Anda berkomunikasi dan bercengkrama dengan keluarga.
4. Narasumber dan Data
Buka album foto, buku sejarah, buku biography tokoh, dan berdiskusi dengan nara sumber.
5. Biaya
Berani mengeluarkan biaya untuk mendukung proses dengan cara yang benar. Tanpa mengganggu pengeluaran rutin rumah tangga. Karena sebagai penulis pemula, belum memiliki catatan yang bisa digunakan untuk mengajukan sponsor.
6. Cari mentor
Menemukan mentor akan sangat membantu proses menulis. Jika tidak menemukan seseorang yang bersedia jadi mentor dari orang yang dikenal, segera mencari penyelenggara bimbingan menulis.
7. Cari penerbit
Segera menentukan penerbit yang dipilih menjadi partner pembuatan buku. Sehingga proses menulis dan editing akan mudah dan cepat dilakukan. Segera bicarakan standard kerjasamanya dan timeline proses kerjasama dengan penerbit, dari tahap menulis hingga peluncuran buku.
8. Tentukan Target
Segera cari kesempatan yang bagus sebagai alasan yang tepat untuk menentukan target waktu penyelesaian. Segera koordinasi dengan penerbit membicarakan dan menentukan waktu peluncuran (launching) buku sebagai target final/finish. Lakukan monitor secara aktif setiap tahapan yang dilalui.
9. Peluncuran (launching) buku
Koordinasikan persiapan peluncuran buku dengan pihak-pihak terkait. Lakukan diskusi untuk mengetahui kebutuhan yang perlu disiapkan. Sesuaikan juga dengan biaya yang tersedia. Libatkan keluarga terdekat untuk alasan khusus.
10. Promosi
Untuk promosi buku lakukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Diantaranya dengan penerbit, keluarga tokoh yang ditulis, keluarga, saudara/rekan terdekat, media massa, agen online penjual buku, dan pihak terkait lainnya (jika ada).
"Karena banyak sekali menemukan hal baru yang bisa menjadi kendala maka lakukan semua kegiatan dengan semangat dan gembira. Jangan banyak mengeluh, karena akan menghabiskan energy, waktu dan konsentrasi," tutup Wiwiek.
Saat ini buku "Sampan Hismanto Sang Maestro Tari – Panggungnya Tak Pernah Habis". Karya ini berangkat dari kekaguman Ni Luh Made Dwi Indriati terhadap gurunya. bisa kamu dapatkan langsung melalui link berikut bit.ly/bukusampanhismanto.