Striker Persikabo ini Tak Dipanggil Timnas Indonesia, Pernah Merumput di Uruguay hingga Australia

Candra Kartiko | Rizky Melinda Sari
Striker Persikabo ini Tak Dipanggil Timnas Indonesia, Pernah Merumput di Uruguay hingga Australia
Yandi Sofyan (dok. LIB)

Nama Yandi Sofyan, seorang striker dari Persikabo 1973, kembali menjadi sorotan setelah menghilang dari peredaran. Ia merupakan adik dari mantan striker Timnas Indonesia, yakni Zaenal Arief. Dirinya kembali menjadi sorotan lantaran tampil gacor di sepanjang perhelatan Liga 1.

Adik dari Zaenal Arief ini ikut andil dalam Liga 1 2023-2024 bersama Persikabo 1973. Dari total sembilan laga yang telah ia lakoni, pemain kelahiran Garut, 25 Mei 1992 ini mampu mengemas empat gol. Catatan ini membuat dirinya menjadi salah satu striker lokal yang paling subur di Liga 1 musim ini.

Meski demikian, ternyata catatan yang cukup memuaskan ini tidak lantas membuat pelatih Timnas Indonesia, yakni Shin Tae Yong, memanggil striker yang telah banyak mereguk pengalaman dari bermain di banyak negara itu.

BACA JUGA: Hokky Caraka Anggap Shin Tae-yong Pahlawan, Berharap Sang Pelatih Bisa Lama di Timnas Indonesia

Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan itu justru lebih memilih Dimas Drajad untuk mengisi slot pemain bagian depan Timnas Indonesia, yang merupakan kompatriot Yandi Sofyan di Persikabo. Padahal, torehan Dimas Drajad di klub cukup jomplang.

Saat Yandi Sofyan sedang gacor-gacornya, sosok Dimas Drajat dinilai justru kebalikannya. Dari enam laga yang telah ia jalani, dirinya tak pernah mencetak satu pun gol. 

Dikutip dari deli.suara.com, berikut adalah perjalanan karier dari seorang Yandi Sofyan.

Yandi Sofyan telah mengarungi dunia sepak bola hingga mencapai empat benua. Ia digadang-gadang sebagai salah satu pemain yang akan menjadi penyerang masa depan Indonesia. Dirinya memulai karier di Persib Junior. 

BACA JUGA: Di Balik Prestasi Pratama Arhan saat Ini, Dulu Pernah Pakai Sepatu Rp25.000

Yandi Sofyan mendapatkan kesempatan untuk bermain di Amerika Selatan, tepatnya di Uruguay, melalui sebuah program SAD Indonesia. Setelah menyerap ilmu dari daerah Amerika Latin itu, ia pun terbang ke Belgia dan menjadi bagian dari klub CS Vise. Klub ini diketahui merupakan milik pengusaha asal Indonesia kala itu.

Setelah kurang lebih 2 tahun di Eropa, Yandi Sofyan sempat kembali ke Tanah Air dan bergabung bersama Arema. Akan tetapi, hal ini tidak lama dan ia kembali bermain di luar negeri. Ia bergabung bersama Brisbane Roar. Ia hanya bertahan satu tahun di tim tersebut.

Setelah itu, Yandi Sofyan kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Arema, Persib, hingga Bali United. Naasnya, ia sempat mengalami cedera lutut cukup parah di tahun 2019, hal ini dibarengi dengan berakhirnya kontrak bersama Bali United. Ditambah pandemi Covid-19 yang membuat kompetisi terhenti, alhasil namanya seperti hilang dari peredaran selama kurun waktu 2 tahun.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak