Baru-baru ini pemain keturunan Indonesia yang bermain di SC Telstar U-21 (Belanda), Kai Boham mengungkapkan pengalamannya saat berlatih bersama Timnas Indonesia. Diketahui, dia pernah mendapat kesempatan untuk ikut seleksi Timnas U-19 bersama pelatih Shin Tae-yong.
Waktu itu Shin Tae-yong yang masih menjabat pelatih Timnas U-19 tengah mempersiapkan timnya untuk turnamen akbar Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Sejumlah pemain keturunan dipanggil oleh juru latih asal Korea Selatan.
Salah satu nama pemain keturunan asal Eropa yang dipanggil Shin Tae-yong adalah Kai Boham, ia dapat kesempatan untuk hadir di pemusatan latihan. Pertama ia datang bersama yang lainnya di Prancis. Kemudian Kai tampil cukup impresif.
Pada pertandingan ujicoba perdananya, Kai mampu mencetak gol melalui sundulan. Pemain yang berposisi sebagai bek tengah ini pun diajak tim kepelatihan untuk terbang ke Jakarta. Saat berada di Indonesia Kai mengikuti lagi program latihan yang diterapkan oleh Shin Tae-yong.
Menurutnya, hal itu sebuah pengalaman luar biasa, karena ia bisa dapat mengetahui perbedaan latihan di Eropa dengan Indonesia. Kai mengungkapkannya saat melakukan wawancara di kanal YouTube Yussa Nugraha, dikutip pada Selasa, (21/11/2023).
"Sepak bola di Eropa lebih ke taktik, jadi gimana rotasi larimu di setiap posisi dan formasi seperti apa untuk pertandingan berikutnya. Kamu akan bermain berbeda karena lawannya lebih kuat, atau bermain biasa lawan klub yang klasemen di bawah," ungkap Kai.
Tetapi saat melakoni latihan dengan Timnas U-19 di bawah tangan dingin Shin Tae-yong, menurutnya cukup berbeda.
"Kalau di Indonesia setiap pertandingan selalu 100% memberikannya yang terbaik, 90 menit, 120 menit memberikan 100% kalau di Indonesia," paparnya.
"Aku juga mengalami itu di latihan dan itu cukup bagus menurutku," imbuhnya.
Di Eropa sendiri, Kai mengakui tidak seberat latihan seperti ketika ia mengikuti seleksi bersama Timnas U-19.
"Kalau di Eropa latihannya ga se-berat di Indonesia tapi jauh lebih taktis," ucap Kai.
Namun, sayangnya Kai tidak dipilih oleh Shin sebagai pemain keturunan yang hendak dinaturalisasi. Ia lebih memilih Ivar Jenner, Rafael Struick dan Justin Hubner untuk mengisi skuad Timnas U-19 kala itu.