Pada laga kedua Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (21/11/2023), Indonesia hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 melawan Filipina. Gol Saddil Ramdani menyelamatkan Indonesia dari kekalahan di markas Filipina.
Gol Filipina yang dicetak Patrick Reichelt pada menit ke-23 berawal dari blunder Jordi Amat di tengah lapangan. Pemain Johor Darul Tazim itu kehilangan bola di tengah lapangan saat membangun serangan.
Blunder Jordi Amat saat Timnas Indonesia melawan Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 kembali menjadi sorotan. Jordi Amat, bek timnas Indonesia banyak mendapat kritikan di media sosial usai melakukan blunder di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
BACA JUGA: Rapor Dua Pemain Indonesia di Liga Asia Timur, Statistik Pratama Arhan Mengenaskan!
Menyikapi kecamuk tersebut, admin media sosial Instagram @inzenfootball merasa gerah. Melalui postingannya pada Selasa (21/11/2023) lalu, ia mengajak publik bersikap bijak dan menghindari perpecahan.
"Maaf saya speak up soal ini. Sudah tidak tahan lagi situasi timnas selalu dijadikan panggung perpecahan. Ini yang saya maksud di postingan-postingan sebelumnya setiap membahas polarisasi keturunan, diaspora, lokalan, STY, pelatih lokal, dan sebagainya," tulisnya.
"Influencer anti STY dan keturunan (dibaca: lokalpret) selalu mencari kesempatan untuk mempermasalahkan hal-hal yang sensitif. Bukannya meredam polarisasi malah makin memperuncing. Membeda-bedakan, mengotak-kotakkan. Tidak berimbang. Tidak menilai secara teknis tapi menyerang karena ketidaksukaannya, sentimen. Inilah yang membuat perpecahan," imbuhnya.
Ia juga geram dengan aksi yang dilakukan banyak influencer. Mereka menyerang lewat media sosial, podcast-podcast, secara terang-terangan, padahal tidak ada satupun influencer yang menyerang pelatih lokal maupun pemain lokal.
"Coba sebut 1 akun medsos, 1 media, 1 pandit, 1 pelaku sepakbola yang membela STY dan pemain keturunan lalu mengotak-ngotakkan pemain lokal dan pelatih lokal? Gak ada!" tambahnya kesal.
"Bagi kami semua pemain dan pelatih sama, dikritik kalau buruk, diapresiasi kalau tampil bagus," pungkasnya.
BACA JUGA: Gelar Laga Uji Coba Kontra Libya, Sebuah Keputusan Kurang Tepat dari PSSI?
Melalui postingan tersebut, ia hanya ingin mengajak semua influencer agar memberi pandangan secara bijak kepada publik. Jangan membuat polarisasi semakin runcing. Hilangkan dikotomi lokal, keturunan, naturalisasi, dan lain sebagainya.
Jordi Amat sudah dua kali diplot menjadi starter oleh pelatih timnas Indonesia, Shin Tae Yong. Pada laga pertama, Jordi menjadi poros tengah pertahanan Indonesia saat lawan Irak di Basra International Stadium, Kamis (16/11/2023).
Shin Tae-yong memainkan formasi bertahan 5-3-2 pada laga tersebut. Permainan bertahan ini cukup efektif di 15 menit awal pertandingan. Namun, koordinasi pertahanan melempem memasuki menit ke-20 hingga berbuah gol pertama Irak via Bashar Rasan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS