Setelah menyelesaikan petualangannya selama dua tahun di Jepang, Pratama Arhan akhirnya memilih untuk berpisah dengan Tokyo Verdy. Berakhirnya durasi kontrak dan minimnya jam terbang yang diberikan oleh klub Liga 2 Jepang tersebut membuat Arhan akhirnya memutuskan untuk mencari klub baru yang mau memberinya menit bermain lebih banyak.
Menyadur laman transfermarkt (14/12/2023), selama dua tahun berkiprah di Jepang, mantan pemain PSIS Semarang tersebut hanya dimainkan klubnya sebanyak empat kali. Spesifiknya, Arhan hanya bermain dua kali di Liga 2 Jepang, serta dua kali bermain di pentas Emperor's Cup alias Piala Kaisar.
Banyak yang beranggapan, kurangnya kualitas yang dimiliki oleh Arhan-lah yang menjadikan pemain berusia 21 tahun itu tak mendapatkan banyak menit bermain di Tokyo Verdy. Memang, hal itu tidaklah sepenuhnya salah karena meskipun berlaga di kasta kedua Liga Jepang, klub yang berbasis di ibu kota Jepang itu juga diisi oleh para pemain berkualitas dari beberapa negara.
Namun trnyata, tak hanya kualitas yang dimiliki Arhan saja yang membuat dirinya minim menit bermain. Sebab lain yang membuat pemain kelahiran Blora Jawa Tengah tersebut jarang dimainkan adalah faktor pergantian pelatih di klubya.
Hal itu diakui secara langsung oleh agen Arhan, Dusan Bogdanovic. Dalam penjelasannya sepertimana diunggah oleh aku TikTok wong_ngapak_pbg pada 13 Desember 2023, pemilih agensi Level Up Asia itu menyatakan pergantian pelatih menjadi salah satu faktor mengapa Arhan hanya dimainkan empat kali dalam dua musim.
"Kemarin kan permintaan Arhan untuk dikontrak durasi 2 tahun di Tokyo Verdy, tapi setelah beberapa bulan, ada pergantian pelatih," ungkap Dusan.
Dari sepenggal kalimat tersebut, kita bisa menerka bahwa Arhan mungkin tidak masuk dalam rencana permainan pelatih baru Tokyo Verdy. Jika berkaca dari laman transfermarkt, Pratama Arhan didatangkan oleh Tokyo Verdy ketika klub ditangani oleh Takafumi Hori pada 1 Maret 2022.
Namun sayangnya, sang pelatih yang mencium bakat Arhan harus pecah kongsi dengan Verdy pada 13 Juni 2022, hanya berselang beberapa bulan saja sejak kedatangan Arhan.
Andai saja Takafumi Hori masih memegang kendali saat itu, mungkin Arhan akan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak. Mungkin...