Tahapan persiapan menuju putaran final gelaran Piala Asia 2023 kini telah dimulai. Pelatih Timnas Indonesia senior melalui laman resmi federasi telah mengumumkan daftar panggil terhadap 29 pemain yang akan menjalani pemusatan latihan ke Turkiye.
Menyadur laman Suara.com, selama proses pemusatan latihan tersebut, Pasukan Merah Putih juga bakal menjalani tiga laga uji coba. Menurut jadwal yang telah beredar, anak asuh Shin Tae Yong itu akan menjalani dua laga melawan Libya pada tanggal 2 dan 5 Januari 2024.
Sementara satu laga lainnya, melawan Iran, akan tersaji pada tanggal 9 Januari 2024, hanya terpaut sepekan saja jelang laga perdana skuat Merah Putih di Piala Asia.
Masih menjadi pertanyaan, mengapa Timnas Indonesia pada akhirnya memilih Libya untuk menjadi lawan uji tanding dalam persiapan yang mereka jalani. Okelah, dalam uji coba lainnya Pasukan Garuda akan melawan Iran yang memiliki gaya bermain mirip dengan Irak yang merupakan salah satu pesaing mereka di grup D Piala Asia nanti.
Lantas, apa alasan yang mendasari kubu Timnas Indonesia sehingga pada akhirnya juga memilih Libya untuk menjadi penjajal kekuatan mereka? Bahkan, jika dilihat dari pola permainan tiga negara lain yang akan dihadapi oleh Indonesia, yakni Irak, Jepang dan Vietnam, dapat dikatakan pola permainan mereka tak ada yang setipe dengan negara yang terletak di benua Afrika bagian utara tersebut.
Jika masih penasaran dengan jawaban atas pertanyaan tersebut, coach Shin memberikan jawaban yang cukup singkat. Namun sayangnya, jawaban yang diberikan oleh sang juru taktik itu belum sepenuhnya memberikan jawaban yang memuaskan.
"Untuk uji coba dengan Libya, memang yang paling cocok saya rasa melawan Libya, makanya dipilih," ujar coach Shin sebagaimana informasi yang diunggah oleh akun TikTok Sport ID pada 20 Desember 2023.
Dengan pernyataan yang seperti demikian, maka satu-satunya alasan yang mendekati frase "paling cocok" adalah perihal kekuatan yang dimiliki oleh sang calon lawan.
Seperti kita ketahui, tiga tim yang akan bertanding melawan Indonesia, yakni Jepang, Irak dan Vietnam merupakan tim-tim yang memiliki kekuatan cukup mapan, sehingga pada akhirnya PSSI memilih Libya untuk menjadi lawan tanding karena dianggap memiliki kekuatan yang cukup sesuai untuk menjadi tolok ukur perkembangan Timnas Indonesia jelang pertarungan yang sesungguhnya.
Dengan jawaban singkat STY seperti itu, ada alasan lain yang mungkin teman-teman pikirkan?