Berbeda dengan Indonesia, upaya Malaysia menaturalisasi salah satu Bintang Go Ahead Eagles kandas di tengah jalan. Pemain tersebut adalah Mats Deijl, pemain berposisi bek yang sejak 2021 menjadi pilar penting klub Go Ahead Eagles yang bermain di Eredivisie.
Penolakan ini bukan datang dari pemain itu sendiri, tapi datang dari FIFA, otoritas yang mempunyai hak mengatur proses naturalisasi seorang pemain.
Kegagalan ini diakui oleh juru bicara FAM yang dikutip oleh soha.vn, Selasa (1/10/2024).
“Setelah mempelajari dokumen terlampir, FIFA menemukan bahwa Mats Deijl hanya memiliki darah Malaysia melalui nenek moyangnya, bukan melalui kakek dan neneknya seperti yang ditentukan oleh FIFA,” tulis soha.vn.
Proses naturalisasi sendiri sebenarnya telah disepakati kedua belah pihak. Mats Deijl telah mengiyakan tawaran naturalisasi dari FAM (PSSI-nya Malaysia). Dan saat itu sepengetahuan keduanya, Mats Deijl mempunyai garis keturunan Malaysia dari kakek atau neneknya.
Syarat semacam ini memang yang diterapkan FIFA bagi pemain yang akan mengikuti program naturalisasi melalui jalur keturunan. Selama ini, PSSI telah melakukan beberapa kali dan berhasil. Namun bagi Malaysia, ternyata justru sebaliknya. Pemeriksaan dokumen yang diajukan FAM ke FIFA ternyata ditemukan Mats Deijl tidak egible untuk menjadi pemain Malaysia dengan dasar keturunan.
Malaysia sendiri sudah terlanjur berharap banyak. Sebab pemain yang menurut transfermarkt mempunyai harga 1,2 juta USD adalah pemain belakang yang Tangguh. Malaysia sangat berharap sang pemain akan memperkuat Harimau Malaya dalam Piala Asia 2027.
Sementara itu jika menggunakan persyaratan lain, Mats Deijl pun sulit untuk dinaturalisasi. Persyaratan tersebut adalah sang pemain tinggal di Malaysia minimal 5 tahun. Hal ini menjadi tidak mungkin karena sang pemain selama ini tinggal di Belanda.
Kegagalan ini menjadi tamparan bagi FAM. Sebab sebelumnya mereka pernah ditolak oleh 3 pemain yang berlaga di Benua Biru untuk dinaturalisasi. Mereka adalah Ethan Wheatley (Manchester United), Josh Brownhill (Burnley), dan Naim Garcia (Barcelona B).
Namun sial bagi Malaysia, ketiga pemain tersebut tidak tertarik menjalani proses naturalisasi. Mereka tetap memilih bertahan di Eropa. Situasi yang benar-benar berbeda 180 derajat dengan program naturalisasi Indonesia.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE