Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?

Sekar Anindyah Lamase | Rana Fayola R.
Dilibas Tottenham Hotspur 4-0, Era Keemasan Manchester City Telah Berakhir?
Cuplikan laga Manchester City vs Tottenham Hotspur. (Instagram/mancity)

Manchester City dibuat tak berdaya di hadapan tamunya, Tottenham Hotspur usai kebobolan empat gol tanpa bisa membalas satu pun. Sebuah hasil pahit yang memperpanjang tren negatif tim asuhan Pep Guardiola pada lanjutan Premier League 2024/2025.

Melansir Antara News pada Minggu (24/11/2024), tim tuan rumah memang menguasai 59 persen permainan di Etihad Stadium. Namun tak mampu mengubah 23 percobaan emas menjadi gol.

Sedangkan Spurs yang hanya mencatatkan 41 persen penguasaan bola mampu menunjukkan efektivitas, sehingga mereka pulang sebagai pemenang berkat skor 4-0 atas The Citizens.

Bahkan mereka sudah membongkar barisan pertahanan sang juara bertahan saat pertandingan baru berjalan 13 menit. Umpan Dejan Kulusevski disambut oleh James Maddison dengan baik dan membuat skuad racikan Ange Postecoglu memimpin 1-0.

Kemudian tujuh menit setelahnya, Maddison kembali mencatatkan namanya di papan skor. Sedangkan dua gol lainnya dicetak oleh Pedro Porro dan Brennan Johnson.

Hasil pahit ini membuat Manchester City tertahan di peringkat kedua klasemen sementara dengan 23 poin. Sedangkan Tottenham merangkak naik ke peringkat keenam karena mengoleksi 19 poin.

Era Keemasan Manchester City Nyaris Padam?

Tampil gemilang hingga mencetak treble musim lalu digadang-gadang menjadi modal bagi Erling Haaland dan rekan-rekannya untuk kembali meraih prestasi di kompetisi musim 2024/2025. Nahas, mereka justru dihadapkan dengan situasi yang pahit.

Di awal, tim asuhan Pep Guardiola bahkan tersingkir di babak 16 besar Carabao Cup. Saat itu, kekalahan atas Tottenham Hotspur pun juga menjadi alasan langkah Manchester City terhenti.

Kemudian kini, Manchester City menelan lima hasil kalah beruntun yang cukup mengejutkan. Evaluasi besar-besaran sudah pasti diperlukan agar sang juara bertahan bisa kembali ke jalur kemenangan.

Namun bagi Pep Guardiola, hasil minus berturut-turut merupakan hal yang wajar. Apalagi mengingat dirinya memang sudah lama menangani tim. Hal tersebut diungkap sebelum mereka menjamu Tottenham Hotspur dini hari tadi.

Empat kekalahan? Dengar ketika Anda menjadi manajer dalam delapan atau sembilan tahun di satu klub, Anda menjalani semua skenario dan situasi. Anda bisa kalah empat kali berturut-turut dan pada saat yang sama Anda bisa memenangkan empat Liga Premier berturut-turut,” papar pelatih berkebangsaan Spanyol tersebut.

Kemudian Guardiola juga melanjutkan, “Perbedaannya adalah bahwa sebagian besar tim dapat kalah dalam empat pertandingan di tiga kompetisi berbeda, tetapi hanya satu tim yang memenangkan empat Liga Primer berturut-turut. Itu pernah terjadi. Dalam satu musim dalam delapan atau sembilan tahun, kedua sisi mata uang itu akan terjadi.”

Meski pahit dan sulit, tetapi perjuangan Manchester City masih belum berakhir. Ada pertandingan-pertandingan berikutnya yang dapat dimanfaatkan untuk mereka menjaga asa dalam meraih gelar juara.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak