Pemain belakang Timnas Indonesia, Sandy Walsh kembali menciptakan sebuah anomali dalam perjalanan kariernya bersama Yokohama F. Marinos.
Menyadur laman Suara.com (5/3/2025), pemain berusia 29 tersebut kembali menjadi andalan dari tim yang berasal dari Prefektur Kanagawa itu di laga babak 16 besar Asian Champions League Elite ketika melawan tim raksasa China, Shanghai Port FC (4/3/2025).
Dari sumber yang sama diinformasikan, pada laga yang berujung dengan kemenangan tipis 1-0 bagi Yokohama tersebut, Sandy Walsh bermain penuh sepanjang laga, dan tak tergantikan hingga 90 menit permainan usai.
Yang menjadi anomali bagi seorang Sandy Walsh adalah, hingga sejauh ini, dirinya selalu menjadi pilihan utama timnya saat menjalani laga antar klub di Asia, sementara di kompetisi domestik, dia justru harus tertatih dan terseok untuk mendapatkan menit bermain penuh.
Hal ini tentunya cenderung aneh, mengingat ACL Elite sendiri secara level memiliki tingkatan yang berada di atas J1 League. Namun, justru di kompetisi antar klub level tertinggi benua Asia inilah, Sandy Walsh seolah mendapatkan panggung dengan selalu bermain penuh, melebihi yang didapatkannya di kompetisi domestik.
Sebelum pertandingan melawan Shanghai Port FC di babak 16 besar leg pertama ACL Elite, Sandy Walsh sendiri mendapatkan kesempatan bermain penuh pada 19 Februari 2025 lalu di ajang yang sama, dengan lawan yang sama pula.
Uniknya, kesempatan bermain penuh itu sendiri masih saja tak bisa didapatkan oleh mantan pemain KV Mechelen tersebut ketika membela Yokohama di pentas Liga Jepang.
Berbeda dengan penampilannya di ACL Elite yang selalu diliputi dengan menit bermain, penampilan Sandy di Liga Jepang justru tak sementereng itu.
Hingga sejauh ini, berdasarkan data yang ada di laman transfermarkt, Sandy Walsh sudah tampil sebanyak dua kali di pentas J1 League, yakni ketika Yokohama menelan kekalahan 0-1 dari Sanfrecce Hiroshima (23/2/2025) dan ketika ditahan imbang 1-1 oleh Shonan Bellmare (1/3/2025).
Namun perlu dicatat, pada dua laga ini Sandy Walsh selalu tak bermain penuh. Dalam catatan match report pertandingan, Sandy hanya bermain selama 74 menit saat melawan Sanfrecce Hiroshima, dan turun lagi durasi bermainnya ke angka 45 menit saat bersua Shonan.
Bahkan, yang lebih membuat anomali ini terasa adalah, ketika Sandy selalu menjadi andalan Yokohama di pentas ACL Elite, dirinya justru tercatat dua kali hanya menghuni bangku cadangan saat Yokohama mentas di J1 League menghadapi Albirex Niigata dan Yokohama FC.
Apakah mungkin Sandy Walsh akan jadi pemain spesialis pertandingan level elite yang dijalani Yokohama ya?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS