Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Demi Piala Dunia U-17, PSSI Harus Pertimbangkan Menambah Pemain Keturunan
Skuad Timnas Indonesia U-17. (pssi.org)

Lolosnya timnas Indonesia U-17 ke ajang Piala Dunia U-17 2025 tentunya menjadi suka cita bagi banyak fans skuad garuda di Indonesia. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), timnas Indonesia U-17 yang memastikan diri lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2025 yang digelar di Qatar usai lolos ke babak 8 besar Piala Asia U-17 2025 kemarin. Meskipun langkah skuad garuda U-17 di Piala Asia U-17 2025 harus terhenti di babak 8 besar, akan tetapi tugas PSSI dan staf pelaih timnas Indonesia U-17 mempersiapkan skuadnya masih belum berakhir.

Takluknya timnas Indonesia U-17 dari Korea Utara U-17 di fase 8 besar Piala Asia U-17 2025 dengan skor telak 0-6 tentunya membuka mata beberapa pihak bahwa kualitas pemain timnas Indonesia U-17 untuk bersaing di level yang lebih tinggi masih belum memadai. Belum lagi timnas Indonesia U-17 di ajang terakhir Piala Dunia U-17 2023 silam hanya mampu mencapai fase grup saja meskipun berstatus tuan rumah dengan hanya meraih 2 poin dari 3 pertandingan.

Tentunya jelang ajang sekaliber Piala Dunia U-17 2025, PSSI perlu mempertimbangkan kembali untuk menambah beberapa pemain keturunan atau diaspora jelang turnamen tersebut. Saat ini, di skuad timnas Indonesia U-17 hanya ada nama Mathew Baker yang merupakan pemain keturunan di skuad garuda U-17.

Sejatinya ada nama Lucas Lee yang juga pemain timnas Indonesia U-17 yang sebelumnya ikut dalam babak kualifikasi Piala Asia U-17 2025 yang digelar tahun 2024 silam. Namun, pemain keturunan Amerika Serikat-Indonesia tersebut batal ikut pada putaran final Piala Asia U-17 2025 karena masalah pendidikannya.

Tatap Piala Dunia U-17 2025, Perlukah Menambah Pemain Keturunan?

Jelang ajang Piala Dunia U-17 2025 yang digelar di Qatar, tentunya banyak negara kontestan yang tengah mempersiapkan skuadnya jelang turnamen tersebut, termasuk Indonesia. Skuad timnas Indonesia U-17 saat ini memang hanya memiliki setidaknya 2 pemain keturunan atau diaspora di dalam skuadnya, yakni Mathew Baker dan Lucas Lee. Namun, tentunya peluang untuk menambah pemain keturunan kedepannya masih terbuka lebar

Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, pelatih timnas Indonesia U-17, Nova Arianto memang sempat melakukan beberapa seleksi pemain keturunan sebelum ajang Piala Asia U-17 2025 kemarin. Namun, beberapa nama yang dipanggil ternyata masih belum lolos seleksi ketat yang diterapkan oleh pelatih berusia 45 tahun tersebut. Akan tetapi, kini sepertinya Nova Arianto akan kembali melakukan seleksi pemain keturunan mengingat betapa pentingnya ajang Piala Dunia U-17 2025.

Jika sebelumnya Nova Arianto gencar memanggil para pemain diaspora dari Australia, kini, sepertinya mantan pemain timnas Indonesia di era 2000-an tersebut akan memanggil beberapa pemain diaspora yang berada di akademi dan klub-klub benua Eropa. Beberapa pemain seperti Jayden Manuhutu, Feike Muller Latupeirissa, Iwan Burgman, Noah Steenbergen dan beberapa nama keturunan lainnya.

Tentunya adanya diaspora para pemain keturunan di benua Eropa ini bisa menjadikan aset jangka panjang bagi timnas Indonesia, belum lagi mereka masih rata-rata berusia 15-17 tahun. Hal ini tentunya membuat nama-nama pemain keturunan tersebut bisa membela timnas Indonesia dalam kurun waktu sekitar 15 tahun lamanya.

Akan tetapi, jika urgensinya yang dituju adalah untuk timnas Indonesia U-17, tentunya PSSI tidak bisa asal melakukan naturalisasi. FIFA sendiri menyetujui proses naturalisasi ketika sang pemain sudah berusia 18 tahun, hal ini berarti PSSI dan staf pelatih timnas Indonesia memerlukan pemain yang salah satu orang tuanya masih memegang paspor Indonesia.

Tentu ini akan menjadi ‘pekerjaan rumah’ yang cukup menantang bagi PSSI dalam menemukan para pemain keturunan yang memenuhi kualifikasi di atas.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak