Setelah menunggu kurang lebih delapan bulan, Timnas Indonesia akhirnya bisa membalaskan kekalahan atas China pada pertemuan terdahulu.
Sepertimana dilansir laman AFC, pada pertemuan pertama yang berlangsung pada 15 Oktober 2024 lalu, Pasukan Merah Putih dikalahkan oleh tim Negeri Tirai Bambu dengan skor tipis 1-2.
Dari laman yang sama disebutkan, dua gol kemenangan China diciptakan oleh Behram Abduweli pada menit ke-21 dan Zhang Yuning di menit ke-44, sementara gol balasan bagi Indonesia dilesakkan oleh Thom Haye ketika pertandingan memasuki menit ke-86.
Dan kini, berselang delapan bulan semenjak kekalahan di laga pertama lalu, Indonesia yang berstatus sebagai tuan rumah, akhirnya berhasil membungkus kemenangan penting atas tim lawan, dengan skor tipis satu gol tanpa balas melalui gol tunggal dari Ole Romeny.
Sejatinya, bukan hanya status tuan rumah saja yang membuat Indonesia bisa membalaskan dendam atas kekalahan mereka di bulan Oktober lalu, namun ada hal lain yang membuat Indonesia akhirnya bisa menuntaskan kesumatnya itu.
Terlepas dari kualitas pemain yang mungkin masih bisa diperdebatkan, namun pada kenyataannya saat ini, China datang ke Jakarta untuk menantang Indonesia sebagai tim dengan label terburuk di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga grup C!
Indikatornya pun beragam, seperti dalam delapan pertandingan sebelumnya yang mereka jalani, China tampil tak konsisten dan lebih sering menelan kekalahan daripada hasil imbang atau menang. Sehingga menjadi sebuah hal yang tak mengherankan jika kita melihat China kini berada di dasar klasemen grup C.
Jika kita melihat konstelasi klasemen grup C sebelum pertarungan melawan Indonesia dimulai, China sendiri memang dapat dikatakan memiliki statistik yang cukup mengenaskan.
Dari delapan laga yang telah dijalani, Tim Negara Seribu Dinasti tersebut hanya mampu meraih dua kali kemenangan, tanpa hasil imbang dan enam laga lainnya berujung kekalahan.
Bukan hanya statistik menang-kalah saja yang membuat China berhak mendapatkan label tim paling buruk di grup C ini jelang pertarungan kemarin, namun juga ada perhitungan lain yang semakin memperkuat label tersebut.
Dalam delapan pertandingan tersebut, China tercatat hanya bisa memasukkan enam gol, dan kebobolan hingga 19 gol, sehingga membuat mereka memiliki selisih gol minus 13. Itu artinya, dari sisi penyerangan maupun sisi pertahanan, China benar-benar keropos!
Lebih mencengangkannya lagi adalah, hingga menjelang dimulainya matchday kesembilan babak kualifikasi melawan Indonesia, China adalah tim yang mencatatkan rekor penerima kekalahan terbesar!
Dari laman history AFC dituliskan, pada matchday pertama grup C (5/9/2024), China yang saat itu berkunjung ke markas Jepang, mendapatkan oleh-oleh kepulangan berupa tujuh gol tanpa balas dari tim Samurai Blue yang mana pada akhirnya menjadi rekor kekalahan terbesar hingga saat ini.
Uniknya, kekalahan tujuh gol yang diderita oleh China tersebut bukan hanya menjadi catatan kebobolan terbanyak dari para kontestan yang menghuni grup C, namun juga menjadi rekor kekalahan terburuk bagi seluruh kontestan di semua grup ronde ketiga ini!
Sebuah fakta yang tentunya membuat Timnas China dan para pendukungnya tak pernah menyangka hal ini akan terjadi kepada mereka yang selama ini dikenal sebagai tim liat di persepakbolaan benua Asia.
Dan label negatif yang dibawa China ke Indonesia tersebut semakin menebal pasca pertarungan melawan tim tuan rumah. China yang berambisi untuk menang demi bisa memperpanjang nafasnya di kualifikasi Piala Dunia 2026, harus tertunduk lesu setelah gol tunggal dari Ole Romeny membuat mereka harus mengubur impiannya dalam-dalam.
Dengan koleksi 6 gol, dan hanya menyisakan satu pertandingan saja, China sudah pasti angkat koper dari babak kualifikasi, sekaligus menunda harapan mereka untuk kembali tampil di Piala Dunia setelah mereka melakukannya dua dekade lalu.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS