Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!

M. Reza Sulaiman
Psywar Berujung Petaka: Lamine Yamal Gigit Jari di El Clasico, Real Madrid Tertawa!
Lamine Yamal (kiri). (fcbarcelona.com)

Laga super panas El Clasico antara Real Madrid vs Barcelona semalam bukan cuma soal adu skill di lapangan, tapi juga soal adu mulut yang brutal! Dan "tersangka" utamanya? Si "bocah ajaib" Barcelona, Lamine Yamal.

Pemain yang usianya baru 17 tahun ini harus menelan pil pahit. Nggak cuma timnya yang kalah 2-1 di Santiago Bernabeu, ia juga kena "sidang" langsung di tengah lapangan oleh dua senior Real Madrid, Dani Carvajal dan Vinicius Jr.

'Psywar' Brutal Sebelum Laga yang Jadi Bumerang

Jadi, kenapa sih Yamal sampai diincar begitu? Ternyata, sebelum pertandingan, ia sudah lebih dulu melancarkan "serangan verbal" atau psywar yang super pedas. Ia secara terang-terangan menuduh Real Madrid sebagai "perampok" yang sering diuntungkan wasit.

"Ya, mereka suka merampok, mereka mengeluh, mereka melakukan sesuatu," ujar Yamal, dilansir dari ESPN.

Nggak cuma itu, aksinya di media sosial juga super provokatif:

  • Posting ulang semua golnya ke gawang Real Madrid di Instagram.
  • Pamer potongan rambut baru khusus buat El Clasico.
  • Bahkan ayahnya ikut-ikutan live sambil bilang, "Saya masak mereka di sini, anak saya masak mereka di sana."

Semua "kesombongan" inilah yang jadi bumerang paling menyakitkan.

Momen 'Sidang' di Tengah Lapangan

Begitu peluit panjang berbunyi dan Madrid memastikan kemenangan 2-1, Dani Carvajal langsung mencari Lamine Yamal. Bukan buat tukar jersey, tapi buat "menagih" omongannya.

Dalam video yang viral, Carvajal terlihat menghampiri Yamal sambil mengoceh.

"Kamu banyak omong. Bicaralah sekarang!” ujar Carvajal.

Yamal yang "panas" langsung mencoba menghadapi Carvajal, tapi buru-buru dipisahkan oleh rekan-rekannya. Drama nggak berhenti di situ. Saat mau masuk lorong, giliran Vinicius Jr. yang gantian beradu mulut dengan Yamal.

Statistik yang Bikin Makin Nyesek

Di atas lapangan, performa Yamal ternyata jauh dari kata "memasak". Statistiknya setelah semua psywar besar itu justru bikin makin nyesek:

  • 0 gol0 assist
  • 0 tembakan ke gawang
  • 21 kali kehilangan bola!

Sebuah malam yang benar-benar jadi mimpi buruk bagi sang "bocah ajaib".

Madrid Kokoh di Puncak

Kemenangan ini sendiri sangat krusial bagi Real Madrid. Dua gol dari duo monster mereka, Kylian Mbappe (22') dan Jude Bellingham (43'), sukses membalas satu gol Barcelona dari Fermin Lopez (38').

Hasil ini membuat Madrid makin kokoh di puncak klasemen Liga Spanyol, unggul lima poin dari Barcelona.

Laga ini jadi pelajaran super mahal buat Lamine Yamal. Punya talenta luar biasa itu penting, tapi punya rasa hormat dan tidak meremehkan lawan itu jauh lebih penting. Apalagi kalau lawannya adalah para senior "ganas" di Real Madrid.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak