Fakta Unik French Open 2025, Wakil Korea dan China Back To Back Juara

Hikmawan Firdaus | e. kusuma .n
Fakta Unik French Open 2025, Wakil Korea dan China Back To Back Juara
BWF French Open 2025 (dok. BWF)

Yonex France Open 2025 yang berlangsung di Glaz Arena, Cesson-Sévigné, Prancis pada 21-26 Oktober 2025 telah selesai digelar dan menasbihkan atlet terbaik sebagai juara. Sederet fakta menarik pun hadir dan jadi perhatian badminton lovers.

Mulai dari daftar peraih gelar juara sampai dominasi Korea Selatan, berikut beberapa fakta French Open 2025 yang penting buat diketahui. Ada yang back to back juara, lho!

1. Korea Selatan dan China Back To Back Juara

Fakta bahwa wakil Korea Selatan dan China back to back juara cukup banyak disorot mengingat turneman level Super 750 ini menjadi salah satu agenda BWF Super Series yang prestisius. Nggak heran kalau banyak atlet top dunia berlomba-lomba menuju podium tertinggi.

Namun, hanya wakil tunggal putri Korea Selatan dan ganda campuran China yang berhasil pertahankan gelarnya. An Se Young yang kini menempati peringkat pertama dunia sukses gandakan gelarnya di Prancis setelah kandaskan asa Wang Zhiyi lewat kemenangan dua gim.

Sementara China menempatkan juara bertahan, Feng Yanzhe/Huang Dongping yang kembali naik podium French Open setelah mengalahkan wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Supissara Paewsampran.

Bukan perjalanan yang mudah, tapi hasil berupa gelar dua kali berturut-turut di French Open jadi bukti konsistensi An Se Young dan Feng/Huang sebagai top player yang masih sulit ditaklukkan lawan-lawannya.

2. Korea Selatan Mendominasi

Korea Selatan mendominasi dengan sabet dua gelar di nomor tunggal putri dan ganda putra. An Se Young bahkan back to back juara di French Open. Tambahan gelar untuk Korea Selatan didapat unggulan ganda putra, Kim Won Ho/Seo Seung Jae.

Hasil yang sangat positif untuk Korea selatan dan bentuk konsistensi atlet dalam mempertahankan performa terbaiknya di setiap turnamen yang diikuti. Bahkan tampaknya kedua atlet tersebut masih menjadi ‘monster’ yang selalu jadi lawan berat untuk ditaklukkan.

3. Indonesia Nir Gelar

Indonesia kembali nir gelar menjadi fakta pahit yang harus ditelan badminton lovers tanah air. Sebagai satu-satunya wakil yang bertahan sampai ke final, harapan besar memang bertumpu pada Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.

Sayangnya, Fajar/Fikri belum berhasil revans dari Kim Won Ho/Seo Seung Jae di tiga turnamen terakhir yang diikuti. Bahkan di Korea Open 2025, Fajar/Fikri juga harus puas jadi runner up setelah kalah dari Kim/Seo, persis seperti di French Open 2025.

Meski begitu, konsistensi Fajar/Fikri cukup layak diapresiasi. Sejak dipasangkan, duo FF sudah dua kali tembus final turnamen Super Series. Pencapaian ini sekaligus menjadi angin segar di sektor ganda putra Indonesia untuk terus bersaing di antara top player.

4. Tuan Rumah Gagal Naik Podium

Christo Popov yang jadi satu-satunya wakil tuan rumah gagal naik podium meski bermain sangat baik hingga tembus babak final. Christo bahkan sukses jegal langkah Kunlavut Vitidsarn di laga semifinal lewat comeback yang epic.

Sayangnya, di partai puncak Christo harus menyerah di hadapan tunggal putra Denmark, Anders Antonsen. Kekalahan dua gim yang ketat jadi asa yang harus tertunda hingga Christo Popov harus puas jadi runner up di turnamen kandang.

5. Ambisi China Diredam

Fakta lain yang nggak kalah menarik yaitu ambisi China diredam Jepang dan Korea Selatan hingga gagal mendominasi podium. Dari tunggal putri, Wang Zhiyi dikalahkan An Se Young. Sementara di ganda putri Yuki Fukushima/Mayu Matsumoto menangi laga kontra Li Yijing/Luo Xumin.

China yang berpeluang raih gelar setidaknya tiga gelar justru harus puas dengan satu gelar juara dan dua runner up. Satu-satunya gelar China hanya mampu dipertahankan oleh wakil ganda campuran.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak