Drama korea: Benci, Cinta, dan Mimpi

Tri Apriyani | Anis Salsabila
Drama korea: Benci, Cinta, dan Mimpi
Boys Before Flower (Fanpop.com)

“Ih kamu kenapa suka sama artis Korea sih? Mukanya cantik tau bukan ganteng” Ucap diri ini ketika melihat seorang teman membeli photocard Kyuhyun Super Junior.

Awal mulanya seperti orang awam ketika pertama kali tau dan melihat artis Korea. Di benak saya langsung timbul pertanyaan mengapa banyak sekali orang yang menyukai drama dan idol Korea. Saat itu saya masih duduk di kelas 4 SD ketika pertama kali melihat teman saya membeli photocard Kyuhyun Super Junior yang sedang booming dengan lagunya yang berjudul Sorry Sorry.

Bersamaan dengan boomingnya boygroup Super Junior, drama korea Boys Before Flower yang dibintangi oleh Lee Min Ho juga sedang digandrungi oleh banyak remaja perempuan di Indonesia. Salah satunya adalah saudara perempuan saya yang saat itu sedang duduk di bangku SMP. Karena saya sering bermain dengannya, mau tidak mau saya ikut menonton drama Korea Boys Before Flower ketika sedang bermain di rumahnya.

Selain menonton drama Korea, saya pun dijejali dengan majalah-majalah yang ia koleksi dan berisikan foto-foto artis korea favoritnya. Ada sedikit rasa kesal karena saudara perempuan saya selalu membicarakan artis-artis favoritnya yang tidak saya kenal.

Terus menerus disuguhi dengan konten-konten Korea, lama kelamaan saya hafal dan mengenali nama semua pemain drama Boys Before Flower dan member girlgroup Girls Generation. Dan pada akhirnya, saya pun ikut merasakan keseruan menonton drama Korea dan mulai menyukai hal-hal berbau Korea.

Saat itu mata saya tertuju kepada Kim Bum yang berperan sebagai So Yi Jung seorang pengrajin tembikar di drama Boys Before Flower. Menurut penglihatan seorang bocah kecil kelas 4 SD, Kim Bum memiliki senyum yang manis dan wajahnya imut.

Begitu sukanya saya terhadap Kim Bum dan drama Boys Before Flower hingga saya berulang kali menonton drama tersebut. Sampai akhirnya ketika kelas 5 SD, saya dan saudara perempuan saya sepakat untuk mengumpulkan uang jajan kami dan mencetak foto Kim Bum kemudian disimpan di dalam album foto. Album foto itu pun masih tersimpan rapi hingga sekarang saya telah lulus SMA.

Kesukaan saya pada drama Korea dan idol K-pop juga membuat saya memiliki banyak teman baru. Entah itu teman di kehidupan nyata atau teman online yang saya dapatkan karena satu fandom atau sesama penyuka drama Korea.

Sampai saat ini saya masih menyukai drama Korea. Bahkan saya menonton drama terbaru Kim Bum yang berjudul Law School. Namun sekarang, kecintaan saya terhadap Korea Selatan tidak hanya sebatas pada drama dan artisnya saja, melainkan saya bermimpi untuk melanjutkan pendidikan di negara yang terkenal akan budayanya tersebut. Mengambil program studi arsitektur di top kampus SKY dengan program beasiswa adalah bentuk lain dari kecintaan saya terhadap Korea Selatan.

Siapa bilang menyukai hal-hal berbau Korea itu alay dan tidak berguna? Buat saya selain untuk hiburan dan hobi, mereka juga membuat saya mengerti banyak kosakata Bahasa Korea. Terima kasih untuk Bobby IKon yang selalu menginspirasi saya menjadi orang yang selalu fokus akan tujuan dan mengabaikan semua omongan jahat orang lain, juga drama-drama Korea yang membuat saya semangat menggapai impian dan tidak patah semangat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak