Pandemi Covid-19 sudah banyak membawa perubahan di semua bidang kehidupan, begitu juga dunia pendidikan. Banyak perubahan yang terjadi, mulai dari tempat yang biasanya mereka pakai belajar yakni sekolah, berganti karena saat pandemi dipaksa belajar di rumah. Lalu, suasana belajar pun berbeda yang tadinya mereka belajar berkelompok (kelas), kini mereka harus belajar sendiri di rumah. Bukan itu saja, metode, alat, tau media yang digunakan pun berbeda ini semua.
Dalam kurikulum 2013 (K-13) menurut Prof. Dr. H. E. Mulyasa, M.Pd mengemukakan bahwa tujuan dari K-13 adalah mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. (Mulyasa, 2013)
Dilihat dari wacana tersebut, maka fokus dari K-13 adalah pembangunan karakter dan kompetensi siswa yang dikenal dengan K1, K2, K3, K4 . Ini merupakan perpaduan antara kompetensi spiritual, kompetensi sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan.
Menata kembali kompetensi sosial (jujur, disiplin, tanggungjawab, dan percaya diri) siswa di masa pasca pandemi menjadi salah satu masalah yang dihadapi guru. Pasalnya, sebelum pandemi Covid-19 melanda Indonesia, guru telah menanamkan pada diri siswa bahwa mereka harus memiliki dan berlatih untuk jujur, disiplin, tanggung jawab, dan percaya diri dalam semua perkataan maupun tindakan.
Pada masa pasca pandemi, ternyata banyak siswa yang lalai ketika kegiatan belajar berlangsung. Ini terlihat pada pembelajaran jarak jauh atau daring (dalam jaringan) maupun pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Nah berdasarkan pengalaman, berikut ini ada beberapa masalah yang dihadapi guru untuk menata kembali kompetensi sosial siswa :
Pengumpulan Tugas
Semenjak dilakukan di rumah, tugas merupakan salah satu bentuk siswa mengikuti kegiatan belajar. Tidak banyak siswa yang mengumpulkan tugas sesuai dengan batas waktunya. Hal ini membuat rasa tanggung jawab dan disiplin siswa menurun, tidak mengerjakan tugasnya sendiri (tugas dibuat oleh orang tua). Hal itu berarti siswa tersebut tidak jujur dalam pengerjaan tugasnya.
Pelaksanaan Ujian
Saat ujian berlangsung di masa pandemi Covid-19, tidak banyak siswa yang benar-benar mengerjakan ujiannya sendiri, atau sering disebut dengan mencontek, sulitnya mengawasi siswa pada saat ujian karena media atau alat yang terbatas. Hal ini juga membuat kejujuran dan rasa kepercayaan diri dalam diri siswa menurun.
Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT)
Pada saat terjadi penurunan angka Covid-19, pemerintah mulai memberlakukan PTMT pada beberapa sekolah. Dengan adanya PTMT, terlihat jelas menurunnya disiplin siswa dalam hal waktu. Sebab, banyak siswa yang terlambat dengan alasan bangun kesiangan ini disebabkan mereka terbiasa bangun siang. Selain menurunnya kedisiplinan siswa, rasa percaya diri mereka juga berkurang. Ini terlihat jelas pada saat pembelajaran di kelas. Mereka cenderung terlihat diam dan tidak memberikan respons ketika guru bertanya atau meminta pendapat.
Itulah beberapa masalah terkait dengan kompetensi sosial yang dihadapi guru selama pasca pandemi Covid-19. PR bagi guru untuk mencari solusi dalam mengatasi masalah tersebut. Sesuai dengan tujuan kurikulum 13 diharapkan, siswa tidak hanya mampu dalam meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan tetapi mereka juga memiliki sikap spiritual dan sosial tinggi.