Perpindahan Ibu Kota Baru Harus Memperhatikan 3 Aspek Ini

Hernawan | Juandi Manullang
Perpindahan Ibu Kota Baru Harus Memperhatikan 3 Aspek Ini
Ilustrasi desain kantor istana kepresidenan yang akan dibangun di IKN Kaltim. [Istimewa]

Akhir-akhir ini, ramai pemberitaan dan perbincangan soal perpindahan ibu kota Republik Indonesia ke Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Dalam proses perpindahan itu, tentu akan banyak pembangunan gedung-gedung pemerintahan seperti istana negara, kementerian, lembaga, kedutaan besar dan lainnya.

Dalam proses pembangunan ibu kota baru tersebut, harapannya pemerintah bisa memperhatikan tiga aspek berikut agar pembangunan berjalan baik dan diterima banyak pihak, yakni,

1. Ramah Lingkungan

Pembangunan ibu kota baru pasti membutuhkan banyak lahan sebagai tempatnya. Harapannya, lahan-lahan yang dipakai bukanlah lahan hutan lindung maupun hutan lainnya. Jangan sampai lahan hutan yang ada di wilayah Kalimantan Timur jadi korban dari perpindahan ibu kota. 

Pemerintah harus bisa memastikan bahwa perpindahan ibu kota wajib ramah lingkungan. Terutama pemerintah harus memastikan tidak dibangunnya banyak gedung-gedung industri, korporasi maupun tempat perbisnisan lainnya di wilayah ibu kota baru.

Celakanya, ketika ibu kota baru sudah resmi berpindah dan gedung pemerintahan sudah berdiri tegak, pemerintah melupakan lingkungan sekitar. Maksudnya adalah diberikan izin kepada korporasi membangun industri, pabrik mereka dan wilayah ibu kota baru sebagai pusat bisnis.

Lingkungan merupakan rumah kita bersama, sumber oksigen dan sumber kehidupan makhluk hidup. Biarkanlah wilayah ibu kota baru sebagai pusat pemerintahan yang ramah lingkungan, smart city dan kota yang indah seperti kota-kota lainnya di Indonesia.

Keselamatan lingkungan di sekitar ibu kota baru adalah paling penting. Tidak boleh ada pihak-pihak tertentu yang mencoba mengeksploitasi untuk keuntungan dan kepentingan pribadi saja. Masyarakat di wilayah ibu kota baru pun menginginkan daerah mereka tetap asri dan lestari.

Tidak ada satupun orang yang sepakat lingkungan dirusak hanya untuk kepentingan ekonomi semata. Kita harus melawan eksploitasi lingkungan untuk kepentingan yang tidak baik. 

2. Infrastruktur yang baik

Di ibu kota baru nanti, alangkah baiknya infrastruktur tetap diperhatikan, terutama jalan raya yang bagus, infrastruktur air, teknologi informasi dan lain sebagainya. ibu kota baru harus menunjukkan kota yang modern dan canggih. Kehidupan yang semakin modern harus diikuti dengan kelengkapan fasilitas yang ada agar kita tidak tertinggal dari negara lain.

3. Pelayanan publik 

Di ibu kota baru nanti, yang penting diperhatikan oleh pemerintah adalah pelayanan publik. Pelayanan publik yang baik adalah gambaran pemerintah sebagai pelayan rakyat. Kita tahu bahwa yang memilih pemimpin di pemerintahan ini adalah rakyat. Rakyat harus dilayani sebaik mungkin dan menjadi subjek yang wajib disejahterakan hidupnya.

ibu kota baru adalah pusat pemerintahan dan berkaitan dengan administrasi publik, di mana terkait perizinan, pembentukan peraturan perundang-undangan dan kebijakan pemerintah berpusat di sana. Semoga saja dengan adanya ibu kota baru nanti berdampak pada pelayanan publik makin baik.

Dengan adanya tiga aspek tersebut, semoga akan membantu pemerintah membentuk ibu kota baru dan akan mengingatkan pemerintah untuk terus bekerja demi rakyat.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak