Pada 24 Februari 2022, Presiden Rusia, Vladimir Putin memerintahkan tentara Rusia untuk melakukan operasi spesial dengan menduduki wilayah Ukraina. Armada militer Rusia dilengkapi tank, peluncur roket, hingga pesawat tempur memulai serangan ke wilayah utara Ukraina.
Konflik disebabkan kekhawatiran pemerintah Rusia akan sikap Ukraina yang pro Uni Eropa dan NATO. Rusia yang tidak mau negara Barat macam Amerika Serikat membangun markas di Ukraina jika menjadi anggota NATO memutuskan untuk menginvasi negara tetangganya.
Salah pengertian dari para pemimpin negara menyebabkan rakyat sipil tak berdosa menjadi korban. Lalu, apa yang bisa kita pelajari dari konflik ini? Berikut ini adalah hal yang bisa kita petik dari konflik Rusia Ukraina pada kehidupan sehari-hari.
1. Selalu waspada terhadap segala kemungkinan
Meski sudah ada tanda-tanda serangan Rusia beberapa waktu lalu, tetap saja sedikit yang berpikir Putin benar-benar melakukan invasi. Tindakan tak terduga Rusia yang menyerang Ukraina memberikan pelajaran bahwa perlunya sikap waspada akan segala kemungkinan.
Sikap waspada ini perlu kita miliki dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Memiliki kewaspadaan bertujuan melatih diri untuk bersiap dalam melakukan aktivitas. Kita perlu merencanakan suatu aktivitas dengan cermat.
Kita juga perlu memikirkan segala kemungkinan dari tindakan kita. Pikirkan kemungkinan terburuk dari rencana kita. Hal ini bermanfaat untuk membuat kita melakukan segala hal untuk menghindari konsekuensi paling buruk.
2. Utamakan kepentingan orang banyak
Jika kita cermati, konflik Rusia dan Ukraina ini sudah berlangsung sejak 2013 lalu. Akar konflik ini berasal dari kondisi politik Ukraina yang ingin bergabung ke Uni Eropa. Masyarakat Ukraina tidak puas dengan pemerintah yang dianggap pro Rusia.Rakyat kemudian turun ke jalan untuk melakukan protes hingga pemerintah pro Rusia.
Namun, setelah revolusi keadaan tidak langsung membaik. Ketidakstabilan politik menghantui Ukraian menyebabkan rakyat tidak puas dengan pemerintah. Hingga pada akhirnya melemahnya hubungan dengan Rusia mengakibatkan menyebabkan konflik kembali terjadi.
Dari situasi konflik di Ukraina, kita dapat memetik pelajaran yaitu sebagai pemimpin negara harus mengutamakan kepentingan bersama. Hal ini karena jabatan pemimpin diperoleh dari kepercayaan rakyat. Sudah sewajarnya pemimpin mengabdikan diri kepada masyarakat.
3. Hati-hati dalam bertindak
Keputusan presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk membawa Ukraina semakin dekat ke Uni Eropa dan bahkan menjadi anggota NATO sangat disayangkan. Keputusan tersebut membuat Rusia geram dan akhirnya memperburuk hubungan bilateral kedua negara.
Dari konflik ini kita dapat melihat bahwa perlu kehati-hatian dalam mengambil tindakan. Kita perlu memahami segala dampak baik positif dan negatif akibat tindakan kita. Tindakan yang terencana dengan baik dapat membawa kita kepada keberhasilan. Sebaliknya, tindakan tanpa rencana yang matang dapat menyebabkan kegagalan.
4. Jangan suka mencampuri urusan orang lain
Salah satu alasan yang melatarbelakangi serangan Rusia ke Ukraina adalah kekhawatiran pemerintah Rusia akan kebijakan Ukraina yang semakin pro Uni Eropa. Pemerintah Rusia yang ingin situasi politik di Ukraina kembali memihak mereka memutuskan melakukan apa yang mereka sebut 'operasi spesial' untuk menyerang Ukraina.
Berangkat dari keputusan Rusia menginvasi Ukraina, maka kita dapat mengambil pelajaran bahwa jangan suka mencampuri urusan orang lain. Setiap individu memiliki kebebasan untuk bertindak asalkan tetap sesuai peraturan.
Mencampuri urusan orang lain dapat membuat hubunganmu entah dalam keluarga atau pertemanan menjadi terganggu. Oleh karena itu, hargailah keputusan keputusan dan jalinlah komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekitarmu.
5. Pintar memilih kawan
Situasi terkini menunjukkan Ukraina terdesak karena kurang mendapat bantuan untuk melawan Rusia. Dikutip dari Al Jazeera, Presiden Ukraina, Volodymir Zelenskyy mengutarakan kekecewaannya terhadap kurangnya bantuan yang didapat Ukraina.
"Siapa yang sudah siap untuk berjuang bersama kita? Saya tidak melihat satupun," ujar Zelenskyy. "Siapa yang siap memberikan keanggotaan NATO? Semua orang ketakutan".
Dari perkataan presiden Zelenskyy, maka kita dapat mengambil pelajaran bahwa penting untuk memiliki aliansi atau teman yang siap memberi dukungan kepada kita. Memang tidak boleh membeda-bedakan dalam berteman. Namun, kita tetap perlu mengerti mana teman yang tulus menjadi sahabat serta saling tolong menolong apabila mengalami kesulitan.
5 pelajaran hidup di atas dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal pasti adalah konflik hingga berujung peperangan merupakan hal yang tidak diinginkan oleh kita semua. Semoga perang Rusia-Ukraina segera berakhir dan pelajaran yang telah kamu petik dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.